CHAPTER 3
“Oh!” Chae Hee terlihat kaget saat mendapati sesosok laki-laki yang wajahnya tak asing baginya. “Ahjussi!” seru Chae Hee lagi kemudian melepaskan pelukan Yoo Seung.
Yoo Seung mengerutkan dahinya bingung. Ia berbalik dan membelalak kaget. “Ya! Hyung! Bagaimana kau mengenal Chae Hee-ya?” tanya Yoo Seung kaget.
“Kau mengenalnya Chae Hee-ya?” tanya Yoo Seung kaget dan heran. Chae Hee langsung mengangguk dan ikutan bingung. “Kau juga mengenalnya, Oppa?”
Yoo Seung mengernyitkan dahinya. “Tentu saja! Dia adalah teman dekatku. Joon Ha-ya, ini Chae Hee. Chae Hee-ya, ini Joon Ha.”
Joon Ha nyengir kaku dan menggaruk tengkuknya yang bahkan tidak gatal. “Ma..maaf Aku menganggu kalian. Kalau begitu, aku per―”
“Tidak apa-apa, Hyung. Dia adalah sahabatku. Kami berpisah selama tiga tahun dan ini pertemuan pertama kali kami setelah berpisah.” Yoo Seung mengukir senyum di wajah tampannya.
Joon Ha terlihat mengangakan mulutnya dan ber’oh’ ria. “Oppa, Ahjussi ini sangat baik kepadaku. Dia memberikanku tiket kereta disaat aku takut akan terlambat sampai di sekolah. Kalau saja dia tidak ada, mungkin aku akan sampai terlambat di sekolah.”
“Daebak! Kebetulan macam apa ini?!” seru Yoo Seung senang. Kemudian ia tersadar dan memicingkan matanya. “Cakkaman...kau...apa jangan-jangan...kau, hmph!”
Joon Ha langsung membungkam mulut Yoo Seung dan tertawa kaku. “Jangan dengarkan dia. Dia selalu bercanda. Iya, kan?” ancam Joon Ha kepada Yoo Seung.
“Mm!” seru Yoo Seung dengan mulut yang masih tertutup. Joon Ha tersenyum puas dan melepas Yoo Seung. “Astaga, dia memang gila!” sungut Yoo Seung kesal.
Chae Hee yang bingung hanya menggaruk-garuk kepalanya. Yoo Seung menoleh dan menatap Chae Hee. “Kalau begitu, aku tinggal dulu! Aku akan menghubungimu lagi nanti!”
“Ne! Hati-hati, Oppa! Fighting!” seru Chae Hee dengan mata yang berbinar. Yoo Seung menghentikan langkahnya dan membalasnya, “Fighting!” Lalu ia tersenyum dan berlalu dari sana.
“Ahjussi bagaimana bisa mengenal Yoo Seung Oppa?” tanya Chae Hee setelah sosok Yoo Seung benar-benar hilang dari pandangannya.
“Dia adalah salah satu karyawan di perusahaanku.”
Chae Hee memekik. “Jadi, dia bawahanmu?”
Joon Ha tertawa kecil. “Ya...bisa dibilang begitu.”
“Astaga! Dia bahkan berteman dengan atasannya! Daebak!” Chae Hee bergumam kagum.
“Yoo Seung memang orang yang baik. Kalau mengingat pertemuan pertama kami, Aku tahu kalau dia itu sama sekali tidak melihatku secara subjektif. Dia benar-benar objektif. Iya, kan?”
Chae Hee menoleh dan terlihat bingung. “Ng...kata-katamu terlalu berat...hahaha...” Chae Hee tertawa kaku.
Joon Ha ikut tertawa kaku. “Benarkah?”
“Ah, Ahjussi, Aku sudah membawakan uang tiket itu. Kemarin, Aku mengonfirmasi harga tiketnya di loket tiket. Dan kalau tidak salah harganya 3100 won. Aku benar, kan?” Chae Hee mengeluarkan sebuah amplop cokelat kecil dan memberikannya pada Joon Ha.
Joon Ha meraihnya. “Bagaimana kalau kau menemaniku membelajakan uang ini? Aku punya waktu istirahat selama satu jam. Kau mau menemaniku?”
Chae Hee terdiam dan tersenyum malu. “Baiklah.”
***
“OMONA!” teriak Chae Hee kaget sampai ia melompat ke belakang saat melihat sosok Yoo Seung tiba-tiba ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden
RandomKyaa!!! Apa yang harus kulakukan?! Aku akan terlambat sampai di sekolah. Kereta, tunggu aku!! *** Aduh...Aku akan terlambat meeting! Aku pun berlari menuju stasiun bawah tanah lalu membeli tiket. *** Aku akan bertemu dengan gadis itu lagi! Dia sahab...