CHAPTER 7
Chae Hee termenung di halte bis. Ia teringat kejadian dua hari yang lalu menimpanya. Saat ia sedang menatap kosong pemandangan didepannya, ponsel di saku blazernya bergetar.
Chae Hee merogoh sakunya dengan malas lalu mengangkat teleponnya. “Halo?” tanyanya dengan suara yang tidak antusias.
“Chae Hee ssi...”
Chae Hee membelalakkan matanya mendengar suara itu. Ia menegakkan punggungnya dan berdeham pelan. “Ya?”
“Apa kau sudah menemui Yoo Seung hari ini?” tanya Joon Ha.
“Anni-ya. Memangnya kenapa?” tanya Chae Hee yang tiba-tiba kembali malas jika percakapannya itu menyangkut tentang Yoo Seung.
“Kau ada dimana? Aku akan menjemputmu sekarang. Kita harus bertemu.”
Chae Hee kebingungan. “Memangnya ada apa?”
Joon Ha mendecakkan lidahnya. “Kau ini susah sekali, ya dibilangin dengan orang yang lebih tua. Sudah katakan saja. Dimana kau sekarang?”
Chae Hee mencibir kesal. “Aku ada di halte bis dekat rumahku.”
***
Joon Ha’s POV
“Aku ada di halte bis dekat rumahku,” balas Chae Hee. Aku tersentak.
“Apa yang kamu lakukan disana?” tanyaku cepat sambil tetap menyetir mobilku. Aku sedang dalam perjalanan pulang dari kantor menuju apartemenku, namun sekarang sepertinya aku akan mengubah haluan menjadi ke tempat dimana Chae Hee berada sekarang.
“Aku...aku...sedang tidak melakukan apa-apa, kok. Hanya baru turun dari bis saja.”
Aku mengernyitkan dahiku. Aku tahu dia sedang berbohong. “Ya sudah. Tunggu aku disana. Jangan kemana-mana.”
“Eo.”
Aku mengembuskan napas lega. “Ingat. Jangan kemana-mana,” tegasku lagi. Dia menjawab dengan cepat, “Eo.”
Setelah memutuskan sambungan telepon kami, Aku menginjak pedal gas semakin dalam. Aku tidak tahu reaksi apa yang akan diberikan Chae Hee kalau ia mendengar tentang hal ini.
***
Yoo Seung berdiri diam diatas balkon dan melamun. Tatapan matanya kosong. Ia memakai tuxedo hitam dilengkapi dengan dasi hitam panjang. Rambut cokelat gelapnya ditata rapi, aroma parfum maskulin menguar kuat dari tubuhnya.
Ia tidak bisa membayangkan kalau hari ini akan terjadi dalam hidupnya. Yah mungkin akan terjadi, namun dengan orang yang tepat. Tapi sepertinya keberuntungan sudah terlalu banyak berpihak padanya, jadi, ini saatnya ia menerima sebuah cobaan dari Tuhan.
Yoo Seung menghela napasnya dan melonggarkan dasinya. Ia terlihat marah dan kesal. “AAAAA!!!” teriaknya frustasi dan memukul pembatas balkon dengan kesal. Ia menangis.
Wajahnya memerah. Ia kembali memukul-mukul pembatas balkon dan menangis kencang. Ia benar-benar tidak mengerti mengapa semua ini bisa terjadi padanya. Dia tahu, ini bukan salah siapa-siapa. Tapi, ia tidak hanya bisa menerima semua yang sudah terjadi padanya.
***
Chae Hee’s POV
Aku mendengus kesal dan menyilangkan tanganku didepan dada. “Mau kemana, sih? Kenapa Ahjussi ngebut-ngebut begitu?!” kesalku.
Joon Ha Ahjussi meringis dan memicingkan mata menatapku. “Siapkan saja mentalmu. Aku tidak janji kau akan pulang ke rumah dengan selamat,” katanya dengan nada yang penuh ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden
LosoweKyaa!!! Apa yang harus kulakukan?! Aku akan terlambat sampai di sekolah. Kereta, tunggu aku!! *** Aduh...Aku akan terlambat meeting! Aku pun berlari menuju stasiun bawah tanah lalu membeli tiket. *** Aku akan bertemu dengan gadis itu lagi! Dia sahab...