§0

2.3K 87 2
                                    













Di suatu rumah sakit sedang berlangsung suasana tegang karena ada seorang ibu yang sedang berjuang melahirkan anaknya, sementara sang ayah menunggu dengan cemas dan tidak henti untuk berdoa agar sang istri dan anaknya akan baik baik saja.Sudah hampir satu jam lampu ruang operasi belum mati bahkan dokter yang menangani istrinya juga belum keluar.Hal itu membuat tuan park khawatir takut terjadi sesuatu dengan anaknya.





Oek oek


Terdengar suara tangis bayi dari dalam ruangan operasi membuat tuan park terkejut sekaligus terharu karena bisa mendengar suara tangis milik anaknya tanda bahwa anaknya baik baik saja,setelah beberapa lama sang dokter lalu keluar ruangan dan mengabari kepada tuan park bahwa kondisi istri dan anaknya baik baik saja.

"Ah selamat tuan park istri dan anak anda selamat,memang agak sulit saat mengeluarkan anak anda tapi syukurlah keduanya dalam keadaan baik, selamat sudah menjadi ayah,dan anda boleh melihat keadaan mereka sekarang."kata dokter

"Terimakasih dok anda telah menyelamatkan nyawa orang yang saya sayangi sekali lagi terimakasih."kata tuan par

Iya menjabat tangan dokter itu senang setelah mendapat kabar baik darinya.

"Ah tidak usah berterima kasih ini sudah tugas saya,kalau begitu ayo silahkan anda boleh masuk."kata dokter tersebut.





Tuan park masuk dan disuguhi pemandangan istrinya yang tersenyum sambil menggendong buntalan selimut yang di dalamnya terdapat seorang bayi mungil yang baru saja lahir,dia tersenyum senang lalu mendekat ke arah keduanya.

"Sayang terimakasih banyak sudah mau berjuang demi melahirkan anak kita."kata tuan park

Sementara nyonya Park hanya tersenyum tipis lalu menyuruh suaminya untuk semakin mendekat agar bisa melihat wajah tampan anaknya.

"Mau menggendong anak kita?"tawarnya

"A aku takut kalau dia kenapa Napa,aku tidak berpengalaman menggendong bayi."kata tuan park

Nyonya Park tertawa pelan lalu menarik tangan tuan park dan menaruh anaknya ke gendongan suaminya perlahan.

"Nah tak usah tegas biasa saja sayang,lihat dia merasa nyaman ada di gendongmu."kata Baekhyun

Chanyeol dengan pelan memposisikan tangannya agar anaknya bisa merasa nyaman di gendongan,dia menatap wajah putranya yang tampan,dengan kulit seputih salju.

"Tampan sekali dia."gumam Chanyeol

"Hhh iya mirip sepertimu,akan kita namai siapa pangeran kecil ini?"tanya Baekhyun

"Hmm bagaimana kalau Wiliam?"tanya Chanyeol

"Jangan itu terdengar jelek,nama Korea saja."kata Baekhyun

"Kalau sunghoon park sunghoon?"tanya Chanyeol

"Ah itu nama yang bagus,aku menyukainya."kata Baekhyun

"Baiklah kita tetapkan kalau namanya sekarang adalah park sunghoon."kata Chanyeol




Chanyeol mencium pipi putranya lembut,sesekali bermain dengan tangan mungil itu,yang di balas genggaman hangat pada jari telunjuknya.
Sementara Baekhyun hanya melihat itu dengan senyum bahagia.

"Aku harap kelak sunghoon bisa tumbuh dengan baik,menjadi anak yang baik,dan kelak hidupnya akan bahagia selamanya."kata Baekhyun

"Ku harap juga begitu dia kelak akan selalu merasa bahagia hadir di dunia ini, sunghoon papa dan mama akan menyayangimu."kata Chanyeol














~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~













Sementara di tempat lain di dalam hutan yang lebat dengan suasana hening dan dingin terdapat sebuah kastil besar dengan corak bangunan yang kuno jauh dari lingkungan manusia atau perkotaan terdapat sebuah keluarga dengan berdarah dingin.

"Kakek apa manusia itu benar benar ada,apa mereka itu jahat?"tanya seorang anak kecil berusia puluhan tahun

Walaupun tubuhnya kecil tapi usianya sudah sangat tua.Diq melihat ke arah sang kakek yang diam dengan sebuah buku di tangannya.

"Manusia itu ada nak,kalau baik dan jahat itu tergantung dari sifat mereka ada yang baik dan ada pula yang jahat tapi yang pasti jangan sampai kita terlihat oleh manusia ataupun keberadaan kita di ketahui oleh manusia karena kita tidak tahu bagaimana sifat asli mereka,ada kalanya mereka akan menyerang bahkan membunuh kita jika identitas kita diketahui."jelas sang kakek

Cklek

"jaeyun ah ayo cepat turun untuk makan malam bersama saudaramu,cukup kek jangan beritahu semua yang tidak dipahami jaeyun."kata sang ibu

Kakek shim hanya terkekeh lalu mengelus rambut cucu tengahnya itu pelan.

"Sudah sana turun kamu bisa menanyakan hal lain nanti,turuti perintah ibumu sebelum dia semakin cerewet."kata kakek shim

"Is ibu mengganggu akukan ingin belajar."kata Jaeyun

Ibu shim langsung menarik tangan anaknya pelan.

"Kamu harus belajar sesuatu yang cukup dengan umurmu jaeyun,hal seperti itu belum bisa kamu pahami mengerti,sudah ayo saudaramu yang lain sudah menunggu."kata ibu shim

Wush

Kini mereka berdua sudah berada di meja makan dengan keluarga mereka minus kakek shim karena beliau sudah makan.

"Bertanya tentang apalagi sekarang manis?"tanya Kaka pertama jaeyun

"Dia menanyakan tentang manusia,sudah kujelaskan pada kakek agar mengajarinya pelajaran yang cocok untuknya."kata ibu shim

"Dasar anak ayah ini ingin tahu sekali,tapi lebih baiknya tunggu usiamu dewasa dulu baru kamu akan paham."ujar ayah shim

"Jaeyun sudah besar,usiaku sudah puluhan tahun!"kata Jaeyun

"Kakak ini kenapa berisik ayo cepat makan sunoo sudah kelaparan!"kata adik jaeyun

"Ututu anak kecil sudah lapar."goda kakaknya

"Apasih kak Jeno kamu menyebalkan!"kata sunoo

"Sudah ayo Jeno,jaeyun,dan sunoo cepat makan!"ujar Xiumin

"Dasar ibu galak sekali."kata Jeno

"Apa kamu bilang dasar anak nakal."kata Xiumin

Dia langsung menjewer telinga Jeno hingga membuat Jeno kesakitan.

Suho yang melihat itu akhirnya melerai anak dan ibu itu,agar tidak berkelanjutan.

"Sudah hei bukannya kita harus makan."kata suho

"Is dasar awas saja kamu Jeno ibu hukum lagi kalau kamu mengolok ibu."kata Xiumin













Wuuuuush

Brak

Keluarga itu kaget saat angin berembus kencang membuat jendela rumah mereka terbuka.

"Dia sudah hadir, ternyata ramalan itu benar."gumam kakek shim

Dia tersenyum senang lalu terkekeh.

Wush


Jaeyun kecil menatap gorden kamar yang bergoyang tertiup angin,sambil berpikir tentang cerita kakeknya.Lalu dia memejamkan mata sambil tersenyum lalu tak lama dia membuka mata dan membuat mata itu berubah menjadi merah menyala.

"Dia sudah datang,aku penasaran di mana dan bagaimana bentuknya,ku harap bisa melihatnya."gumam jaeyun

Sweet ScretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang