§19

174 13 1
                                    













Lima tahun kemudian


Sunghoon kini sudah menjalani hidupnya dengan kedua anaknya,dengan sedikit bantuan dari kedua orangtuanya dia bisa membesarkan anaknya,bahkan anaknya sudah berkembang dengan baik.

"Ayaaah celamat pagi."sapa leehan si bungsu

Dengan tubuh mungil itu ia merangkak mendekati ayahnya.

"Ngh ayah macih tidul,banguuun ayah."kata leehan

Dia menduduki dada sunghoon lalu menepuk nepuk pipi sunghoon agar bangun.

"Ngghh siapa oh leehan ada apa nak?"tanya sunghoon

Leehan tersenyum lebar lalu mencium pipi ayahnya sayang,rutinitas si bungsu setiap pagi.Sunghoon tersenyum lembut lalu mencubit hidung bengir itu.

"Mana kakakmu?"tanya sunghoon

"Kakak dibawah dia cedang memacak."kata leehan

Sunghoon langsung melotot saat di beritahu kalau si sulung sedang berada di dapur,waduh bisa bahaya apabila tangannya memegang kompor.

"Aduuh kenapa ada acara mau memasak segalaa."teriak sunghoon

Dia segera menggendong leehan dan menuju bawah ke dapur untuk melihat keadaan taesan,takut takut anaknya itu mengacak dapur atau lebih buruknya membakarnya.

"Taesan!"teriak sunghoon

Taesan yang sedang berada di atas meja makan terkejut saat mendengar teriakan ayahnya, sunghoon bernafas lega saat tahu anaknya tidak menyentuh kompor,terlihat taesan mengoleskan selai coklat dan kacang di atas roti yang ternyata sudah di panggang.

"Kamu membuat ayah panik nak,kamu kok bisa memanggang itu?"tanya sunghoon

Taesan meletakkan tiga potong roti isi selai itu di piring lalu menuruni meja dengan hati hati.

"Tae melihat nenek yang biasanya membuat roti dengan alat itu,Tae belajar dari nenek."kata taesan

Sunghoon tersenyum haru,diantara kedua anaknya taesan yang paling pintar gampang meniru hal hal yang di lihatnya dan pertumbuhannya yang cepat,bahkan berbicaranya pun tidak cadel seperti sang adik.

"Pintar sekali anak ayah, terimakasih sudah membuatkan sarapan untuk pagi ini Tae,ayo kita sarapan habis itu mandi."kata sunghoon

Leehan di dudukkan di kursi khususnya dan taesan juga, sunghoon juga mengambilkan puding yang di buatkan mamanya semalam.

"Ayah leehan ingin beltemu ibu."kata leehan

Sunghoon menghentikan acara menyuapkan roti dibibirnya lalu menatap leehan.

"Kamu rindu ibu ya,tapi ayah ada kerja sekarang besok saja ya?"tawar sunghoon

"Endaaaak mau cekalang."kata leehan

Sunghoon menghela nafas lalu mengelus kepala leehan.

"Sayang ayah harus bekerja,dan kemarin sudah berlibur,ayah nggak bisa libur terus nanti kalau ayah di pecat dan nggak kerja nanti kita makan apa?"kata sunghoon

Leehan mencebikkan bibirnya mendapatkan penolakan sunghoon tapi dia juga berpikir benar apa kata ayahnya.

"I iya nanti Ndak bica beli cucu cama mainan."kata leehan

Taesan mencium pipi adiknya,lalu menyuapinya pudding.

"Adek harus sabar,besok masih ada waktu bertemu ibu,leehan nggak boleh merengek,ada kakak yang temani."kata taesan

Sweet ScretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang