06

0 1 0
                                    

Terlihat sepasang ayah dan anak laki laki nya yg tengah bersi tegang dalam perdebatan,sang ayah yg tidak mau kalah dan sang anak yg keras kepala

"Arkel nggak mau yah"sengit sang anak yg tidak lain tidak bukan adalah Aldebaran Arkelno Elbers, putra ke 2 keluarga Aldebaran

Tatapan tajam Delvano-ayah dari Arkelno melayang tepat ke arah Arkelno,tapi Arkelno juga tidak kalah tajam menatap sang ayah

"Kelno ayah udah bilang seberapa kamu menolak nya itu akan tetap terjadi!!ayah tidak pernah main main dengan apa yg ayah kata kan ingat itu!"tekan Delvano yg sudah di kuasa oleh emosi yg menggebun ngebun

"Ayah nggak cukup ya udah jual kak aerin sampe Sampek juga jual kelno hah!!"bentak Arkelno sambil mengepalkan tangannya dengan erat menahan emosi yg sudah sangat meluap luap

Plakk!!

Suara tamparan menggemam di seluruh ruangan itu,pipi kuning Langsat milik Arkelno sudah berubah menjadi memerah dan sedikit membiru

"Jangan kurang ajar kamu!!ayah nggak pernah didikan kamu jadi anak berandalan!!"

Napas Arkelno memburu,mata coklat hanzel nya sudah memanas, dengan cepat Arkelno berjalan mengambil kunci motor nya dengan cepat

"Kelno kecewa sama ayah!!ayah tau hidup kak aerin menderita dulu gara gara siapa hah?!! Ini semua gara gara ayah kalo ayah nggak maksa kakak buat nikah sama tuh cowok brengsek mungkin kakak masih hidup yah!!"

"Dan mungkin kelno juga nggak kaya gini!!kalo aja ayah bisa mikirin posisi kami dari awal mungkin semua bakal baik baik aja ibu nggak bakal bunuh diri, kakak juga nggak bakal ngelakuin apa yg ibu lakuin!!"

Bentak Arkelno sebelum benar benar pergi meninggalkan mansion besar milik keluarga Aldebaran,yg tidak ada arti nya bagi Arkelno karena 2 perempuan berharga nya telah pergi.

"Aldebaran Arkelno Elbers ayah belum selesai berbicara!!Arkelno!!"

Brumm...brumm

Tanpa memperdulikan teriakkan Delvano sang ayah, Arkelno melajukan kecepatan motor nya dengan setandar kecepatan yg sangat sangat tinggi

Motor CBR250RR melaju membelah jalan raya yg sedang sangat ramai,tanpa memedulikan teriakkan dan makian dari pengendara lain, Arkelno terus menancal gas nya

Perasaan Arkelno sekarang sangat sangat kalut,semua nya menjadi satu,rasa nya sangat frustasi, depresi,dan tak terkendali

"Kak aerin,ibu elno kangen...elno nggak kuat kak...elno capek bu...kenapa ibu sama kakak ninggalin elno sendirian..elno butuh kalian"

Cittt..brakkk

^°£££°^



^°£££°^

Terlihat seorang gadis cantik berambut panjang mengunakan Hoodie hitam dengan celana jeans yg warna nya senada

Berjalan menelusuri jalan dengan tenang,yg biasa nya sudah sepi,
Ya gadis cantik itu adalah Akmellia Rafassya

Brakkk...

Akmellia terjengkit kaget mendengar suara itu,dia langsung berlari ke arah asal suara dan menemukan seorang pemuda yang terluka karna menabrak sesuatu

"Arrghhh..."erang kesakitan pemuda itu yg tak lain tak bukan adalah Arkelno, Akmellia berjalan cepat mendekat

"Hei sadar"ucap Akmellia sambil menepuk neluk pipi Arkelno,tapi tetep aja dia nggak sadar sadar

"Nih orang pingsan atau tidur kaya kebo sih?"tanya Akmellia dengan bodohnya,sambil terus mencoel coel wajah Arkelno

"Heh tapi apa jangan jangan dia udah mati ya?!"gumam Akmellia panik sendiri tanpa menyadari bahwa Arkelno sudah sadar dan dengan perlahan duduk

"Aduh gawat nih!nanti gw di samperin arwah nya lagi Aaaa!!ngeri"

"Terus kaya mana nanti kalo di sampe jadi arwah penasaran beneran Aaaa mbok akmel takut"

"Hahahaha lucu amat lu,gw nggak papa bocil ini mah cuma luka kecil"tawa Arkelno membuat Akmellia mengerucut bibir nya kesal

"Bocal bocil dasar om pedo"geram Akmellia dengan kesal

"Eh bocil gw abis kecelakaan nih lu malah ngajak ribut lagi"ucap Arkelno dengan wajah yg terlihat kesal tapi juga sedang menahan sakit sambil memegang tangan nya yg terluka

Srett...

"Sini gw obatin"kata Akmellia sambil menarik Arkelno ke arah taman terdekat dan mendudukan pemuda itu di kursi taman

"Lu tunggu dulu di sini,gw mau beli obat merah sama handsaplas,perban tunggu bentar"ucap Akmellia lalu berjalan pergi ke supermarket terdekat

"Dasar bocil bodoh,receh...dan polos"gumam nya sambil terkekeh kecil

"Tapi imut.."gumam nya tanpa sadar,tidak menyadari jika akmel sudah kembali dengan cepat

"Heh bengang bengong aja lu tar kesampet"celetuk Akmellia yg tiba tiba muncul membuat Arkelno terjengkit kaget

"Heh anjirr..lu ya bisa kaga lu nggak kaya kuntilanak muncul tiba tiba kaya gitu"umpat Arkelno

Akmellia menghiraukan gerutu kesal dari Arkelno,lalu duduk di samping nya dan mulai mengobati tangan nya yg terluka

"Arrgghh"

"Pelan pelan Napa"

"Ya ini udah pelan pelan"

Akmellia mengobati luka itu dengan serius sambil meniup niupin nya

"Oh ya! kita belum kenalan loh"ingat Akmellia sambil terus fokus mengobati luka itu

"Nama gw Akmellia panggil aja akmel"ucap Akmellia sambil membalut luka itu

"Nah udah selesai!"senang Akmellia lalu membereskan sampah bekas obat itu

"Yaudah kalo gitu gw pulang dulu ya,oh ya jangan lupa luka di kaki lu juga di obattin,"pesan Akmellia lalu pergi dari taman meninggalkan pemuda itu

"Nama gw Arkelno..."ucap Arkelno melihat punggung Akmellia perlahan menjauh dengan cepat

"Gw harap kita bertemu lagi..."

"Akmellia..."

^°£££°^



^°£££°^

Jurnal Aldebaran
Arkelno Elbers

°hari ini banyak hal yg terjadi
Termasuk hal yg paling ku benci kenapa aku membencinya ya karna dia aku kehilangan dua sosok wanita yg paling berharga

Dan berpengaruh dalam kehidupan ku,di hari ini ayah bicara soal perjodohan menurut ku apa tidak cukup ya sudah menjual kak aerin sampai harus menjual ku juga

Apa anak menurut ayah adalah sebuah benda yg dijual beli kan??
Ibu Pergi karna kesalahan ayah!
Kak aerin pergi juga pergi karna ayah!
Kau menghancurkan kehidupan keluarga mu sendiri!!
Anak kak aerin juga jadi sebatang kara gara gara ayah!

Tapi saat aku bertemu dengan nya aku seperti melihat ibu yg sedang mengobati ku, mendengar suara nya seperti suara kakak...

Apa ini efek dari merindukan kalian ya??aku benci takdir ini!aku benci diri ku sendiri yg tidak bisa menjaga kalian

dunia ku hancur Bu
Kepergian kalian menghancurkan dunia ku...

Fly Free Like A ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang