14

0 0 0
                                    

Wushh....

Angin berhembus pelan menerpa rambut panjang bergelombang indah milik gadis cantik bermata kelabu, seragam putih abu-abu dengan cardigar ping yg melekat erat pada pada tubuh nya.

Wewangian bunga Kamboja yg semerbak harum yg sangat pekat di pemakaman itu,gadis itu berjongkok pada makam yg sudah terbalut oleh keramik dengan nama yg tertera rapih didalam sana,nama sangat berarti dalam hidup nya dengan banyak kenangan dan kehangatan.

Aisyah Al Fassya
Lahir:12maret1975
Meninggalkan:16april2021
Jakarta

Senyuman sendu terukir dengan jelas di wajah gadis itu"assalamualaikum nek"gadis itu meletakkan sebuket bunga Lily kesukaan sang nenek.

"Lia bawain nenek Bunga Lily,nenek suka kan?"tanya gadis itu tangan nya bergerak mengusap lembut batu nisan Aisyah sang nenek.

"Nenek tau Lia kangen banget banget sama nenek"seru nya di iringi oleh kekehan hampah.

Akmel gadis cantik itu yg tersenyum tipis, melihat makam nenek tersayang nya"nenek,tau papa sama Mama masih sama.."

"Masih egois, mereka masih mementingkan dunia mereka Nek,disaat dunia Lia sendiri berantakan tanpa mereka, Nek harus nya nenek juga ajak Lia ikut dong sama Nenek,Lia sakit Nek..."ucap gadis itu diakhiri dengan kekehan lirih.

Akmel menggulung lengan cardigar nya, terpampang jelas bekas luka sayatan di tangan kanan gadis itu"tuh lihat nek Lia luka,ini karna dunia jahat nek sama Lia.."keluh nya dengan suara manja, seperti melihat sosok sang nenek.

"Dunia memang lah jahat sayang,karna mereka tau kamu kuat mereka ingin menjatuhkan mu agar kamu melemah"

Manik kelabu nya terpejam erat,suara itu kembali lagi,bibir nya bergetar menahan sesak yg kian menjadi,air mata nya tanpa sadar menetes dengan deras membasahi pipinya.

"Dunia jahat Nek"lirih nya

Akmel merasakan usapan lembut berada di pipi nya,usapan yg sangat ia rindukan usapan dengan sejuta kenangan didalam nya,manik kelabu nya  dengan perlahan terbuka.

Entah ilusi nya atau memang lah nyata Akmel merasa melihat sosok sang nenek dengan gamis putih bersih berseri, wajah ayu nya yg seperti tak termakan oleh waktu, dengan senyum yg hangat menghangat kan hati nya.

"Nenek?!"seru nya menerjang tubuh Aisyah, Aisyah terkekeh pelan.

"Sayang,bertahan ya jangan ingin di kalahkan oleh dunia ini, tunjukkan pada dunia kau tak akan tunduk pada nya"
Ucap nya sambil membelai lembut bingkai indah wajah sang cucu

Akmel menggeleng kuat,"Lia nggak sekuat yg Nenek kira,Nek Lia lemah Lia.. Lia"

Tangisan akmel terdengar sangat lah menyayat hati bagi siapa pun yg mendengar nya.

"Dengar sayang ku kau sangat lah kuat Nenek tau itu, dengar ini dan Ingat 'bahagia lah dengan cara mu karna hidup bukan perihal di pilih tapi memilih',"

Tangis akmel kian menjadi saat melihat sosok sang nenek lambat laun kian menghilang,tiap hembusan angin yg menerpa sang Nenek,sang Nenek menghilang seperti terbawa oleh angin.

"Nggak Nenek jangan,jangan Nenek!!"

Jerit gadis itu dengan air mata terus berderai, membasahi pipinya putih nya "Nenek Lia takut,Lia takut Nek"tangis nya kian pecah

Suasana pemakaman yg senyap dan sunyi seketika tergantikan karna suara tangis yg menggantikan nya,sore itu seorang gadis yg selalu memendam semua nya sendiri kini meluapkan semua emosi yg terpendam nya selama ini.

Gadis itu sangat lah kuat dan dunia lah yg ingin gadis itu melemah dan tunduk pada nya,dunia memang jahat tapi di dunia lah ada sosok yg dapat menjelaskan apa itu luka,apa itu ke penderita,dan apa itu cinta?kasih sayang?.

Hanya sosok yg merasakan hal itu yg dapat menjelaskan bagaimana itu luka,rasa sakit, penderita dan maksud dari cinta kasih yg sebenarnya.

••••••

••••••••••••••

Dari kejauhan terlihat seorang pria paru baya yg terlihat masih sangat gagah dan tampan,dengan perpaduan jas hitam dan kacamata hitam nya.

Tangan terkepal erat,mata nya menatap tajam gadis yg sedang menangis histeris itu,tanpa ada niatan untuk membantu gadis itu,kekehan halus keluar dari bibir nya.

"Gadis yg kuat?kau akan hancur seperti adik kesayangan ku yg hancur karna kedua orang tua mu"

Ucap sinis pria lalu berlalu pergi begitu saja, dengan tangan kanan setia nya
Yg menatap datar kearah Akmel.

"Ini bukan salah nya namun dia yg harus menerima ini semua?"

Setelah mengatakan hal itu pria berangsur angsur pergi meninggalkan area pemakaman.

••••••

••••••••••••••

Fly Free Like A ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang