12

1 0 0
                                    

Di suatu ruang bawah tanah rahasia, terlihat 2 pria dewasa berbaju serba hitam, tengah berdiskusi tentang sesuatu,ah mungkin soal balas dendam atau soal...ya soal pembunuhan berencana

"Jadi tuan Candra bagaimana? untuk gadis itu sebaiknya kita apa kan dia?"tanya seorang pria bertubuh besar,pria itu adalah sekertaris dari tuan Candra

Candra melirik nya sebentar lalu fokus kembali pada dokumen di depan nya"sudah ku bilang bukan?biarkan saja,toh nanti nya juga ajal yg menjemput nya, untuk apa membuang waktu"kekeh nya dengan senyum remeh

Satya sang sekertaris hanya mampu menghela nafas berat"baik,lalu bagaimana dengan Akbar?dan Delvano?dari apa yg saya selediki beberapa hari lalu,ternyata mereka jodoh ke dua anak mereka"terang Satya, membuat Candra tertawa terbahak-bahak.

"Ahh.. Akbar,Delvano seberapa pun kalian berusaha tetap saja anak anak kalian akan hancur di tangan ku"ucap Candra melirik Satya

Alisnya Satya terangkat"apa?"tanya nya

'Bukan kan sebentar lagi hari ulang tahun gadis itu,dan sekaligus pertunangan nya?,saya punya rencana"ujar nya sambil menjentikkan jari,Satya mengangguk seperti paham apa yg sedang ada di pikiran bos sekaligus teman nya ini.

"Ya saya paham,apa yg anda rencanakan"ucap Satya sambil mengotak ngatik laptop nya, Candra menatap satu foto yg berada di meja nya,yg memperlihatkan gadis cantik berusia 19 tahun yg sedang memeluk erat buket bunga yg ada di pangkuan nya sambil tersenyum hangat.

"Clara akan aku balas kan dendam mu,akannku buat keluarga mereka menderita, seperti mereka membuat mu menderita "gumam lirih Candra,Satya melirik sahabat nya sebentar lalu kembali fokus pada laptop nya.

"Akbar, Delvano tunggu lah waktu nya tiba maka aku akan hancur kalian semua"gertak nya sambil menyeringai angkuh,membayangkan kehancuran kedua keluarga besar itu.

"Permainan segera di mulai..."

^°£££°^



^°£££°^

Mata lantik hitam keabu-abuan,milik seorang gadis cantik bersurai hitam pekat panjang terikat yg sedang memgumam kan berbagai sumpah serapah di sebuah perpustakaan.

"Andre Anji!"

"Andre bego!"

Gumam gadis itu tanpa menyadari orang yg tengah ia sumpah serapani, sedang duduk di samping nya sambil menopang dagu nya

"Andre kampret!"teriak frustasi gadis itu yg tertahan, mengacak-acak rambut nya, terlihat dia begitu frustasi melihat tumpukan buku yg harus ia rangkum satu persatu.

"Udah puas marah marah nya? Akmellia Rafassya?emang tugas nya udah selesai hmm?"

Akmel tersentak kaget,dia noleh patah patah kesamping "ehh Andre ganteng,heheh tugas nya belum selesai"tersenyum kikuk

Andrean melirik setumpuk beberapa jejeran jenis jenis buku sastra"masuk jurusan IPA,tapi belajar nya sastra, sejak kapan IPA ganti materi jadi sastra"cibir nya

Kening Akmel mengerut,tangan nya terangkat melempar satu buku tebal ke arah andre"eh sialan,gara gara lu Yee,gw jadi merangkum 3 buku sastra setebal ini"

"Salah lu sendiri yg ceroboh,gw mah cuma jalanin tugas gw sebagai wakil ketua OSIS"ucap santai Andre

Akmel mengerang kesal tangan nya bergerak memukul bahu Andre"Andre babi!!lu juga harus nya di hukum!"

Fly Free Like A ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang