KAPAL PESIAR (22)

0 0 0
                                    

{22}

~~~

Hari dimana anggota Artarus mendominasi jalanan malam menuju tempat mereka masing-masing menjadi sorotan beberapa pengendara yang juga ikut berkendara.

Atensi mereka malah tertuju pada seorang gadis yang mengendarai motor sport hitamnya menggunakan dress hitam yang juga senada dengan warna motornya, ia memimpin kawanan motor sport dengan warna selaras yang berjumlahkan 10 orang yang tidak lain 10 inti Artarus dan sidanya adalah pasukan terbaik mereka Wizard.

Aurah mereka tampak begitu mencengkam seolah merekalah penguasa jalan.

Riyana membelah jalanan dengan kecepatan di atas rata-rata, membiarkan rambutnya terbawa oleh angin malam.

Deruman motor mulai berkurang kala Riyana berpisah jalur dengan Thios yang akan pergi ke arah lokasi rapat sedangkan Riyana terus melaju menuju pelabuhan.

Tempat dimana Riyana, Devian dan Zenith akan melancarkan aksinya.

Tak memakan waktu yang lama, Riyana menghentikan laju motornya saat melihat kapal pesiar ada di hadapannya.

Penjaga kapal yang melihat kedatangannya langsung saja menghampiri Riyana yang telah menuruni motornya, tentu saja ia sendirian.

Devian akan masuk secara bergantian bersama dengan Zenith setelah dirinya.

"Selamat datang nona, Fellyzia" ujar penjaga kapal sembari membungkuk sopan pada Riyana.

Riyana mengangguk singkat, ia berjalan masuk dengan langkah tegas juga anggun membuat kedua penjaga itu terkagum-kagum akan aurah yang Riyana keluarkan.

"Nona Fellyzia memang luar biasa, aurahnya tak pernah berubah" ujar penjaga lainnya kagum.

"Benar, dia gadis yang unik"

Riyana tersenyum tipis, seperti biasanya penyamarannya tak akan pernah gagal, wajahnya yang di ubah total oleh Zenith menggunakan masker wajah hasil jiplakannya itu sukses besar menipu mereka yang melihatnya.

Aula dalam kapal pesiar mendadak terkejut akan kehadiran Riyana yang berkedok nona muda Fellzia Fonz Jorsly, gadis dari keluarga Fonz keluarga kolongmerat yang berhasil menjadi saingan bisnis dari keluarga Alvaro yang juga dikenal sebagai pengusaha nomor satu di dunia.

Beberapa orang bahkan menghampiri Riyana untuk bertegur sapa dan tentunya dengan niat agar mereka dapat menjalin hubungan baik ah ralat lebih tepatnya untuk keuntungan mereka.

"Maaf, tolong beri saya ruang nyonya" ujar Riyana saat merasa sedikit gerah.

"FELLL! "Teriak seorang wanita yang berjalan tergesa-gesa ke arahnya.

"Ah, nyonya Jessy" Riyana memeluk Jessy, wanita yang juga merupakan targetnya malam ini.

"Astaga, aku kaget saat mendengar rumor bahwa kau kecelakaan dan...." Jessy terdiam dengan alis yang mengerut.

Riyana tersenyum miring, "apa kau pikir aku akan mati dengan trik murahan itu? "Ujar Riyana dengan gaya angkuhnya, gaya yang menjadi ciri khas seorang Fellzia.

Jessy menggeleng, ia tidak menyangka sahabatnya mengalami kecelakaan sampai membuat sahabatnya itu dinyatakan meninggal tapi sekarang ia lega Fellizia masihlah hidup.

Tanpa peduli tatapan yang lainnya, Jessy menarik Riyana ke arah meja dimana suami, anak dan juga beberapa kenalannya juga kenalan suaminya duduk bersama, salah satunya tentu saja Zenith.

The Story Of RiyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang