kembali pulang

15 8 0
                                    

"Ternyata benar ya, manusia itu selalu ingin mencari tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata benar ya, manusia itu selalu ingin mencari tahu. Meskipun itu bukan urusan mereka!"

*
*


Pagi hari yang begitu indah, ditambah burung kicauan yang sangat merdu mendominasinya. Dua pria dengan umur yang berbeda sedang berada di sofa sembari menyaksikan berita yang ada di televisi.

"Mau sarapan apa, nak?" tanya sang papa memulai pembicaraan.

"Nasi uduk aja pa, kan deket tuh di sebelah" ujar Ari begitu saja, papa nya mengangguk seraya mengeluarkan uang selembar lima puluh ribu kepadanya.

"Sana beli" katanya dan dibalas anggukan saja, lantas tanpa berlama-lama Ari langsung bangkit dan bergegas menuju ke rumah tetangga.

Tak butuh waktu lama karena deket, Ari hanya perlu berjalan sekitar lima langkah saja dan sudah berada di sana. Nampak kali banyak ibu-ibu yang sedang membeli disini.
Semua mata kini tertuju kepadanya.

Ari bingung, ia hanya acuh saja. Berusaha untuk tidak melihatnya, akan tetapi lama-kelamaan mereka malah menatapnya dalam, membuat ia risih.

"Kenapa sih ibu-ibu ini" batinnya berucap demikian.

Salah satu ibu-ibu tersebut berjalan menghampirinya, "Ari, kok ibumu kek gitu? Udah tahu ya maen nya sama berondong" kata ibu tersebut membuat Ari langsung menatapnya tajam.

"Kamu gak malu tah punya ibu kek gitu?" timpal ibu-ibu daster hijau. Bisik-bisik terdengar, mereka semua menatap Ari dengan remeh.

"Ck! Berisik amat sih, kek gak punya dosa aja, ngomongin orang terus. Kali-kali Napa, introspeksi diri sebelum ngomongin orang" tekan Ari dengan menatap mereka satu-persatu. Bukannya diam, mereka malah tambah terkekeh sinis.

"Loh suka-suka kita dong,masih kecil kok mulutnya kek gitu, gak pernah diajari apa sama ibu atau bapaknya?" celetuk daster hijau.

"Lah, kan ibu nya sibuk sama berondong sementara bapaknya malah sibuk kerja atau jangan-jangan punya bini lagi sampai-sampai selalu kerja terus tanpa pulang" timpal ibu disampingnya dengan wajah seperti badut. Bagiamana tidak, lihatlah penampilannya saja cukup membuatnya tertawa apalagi riasannya begitu heboh seperti badut saja.

"Kalian ini kenapa sih?!" bentak Ari. Ia langsung melirik mereka dengan amarah yang ingin meledek. "Bisa gak sih, gak usah sibuk ngurusin hidup orang! Kek hidup kalian udah bener aja!".

"Kenapa? Ngerasa ya, ibu sama bapaknya punya selingkuhan, miris amat sih kamu" kembali lagi dengan ibu dengan riasan heboh menyeletuk seperti itu.

Entah, sejak kapan Bu Erni tiba di samping Ari sembari mengatakan "Sudah! Kalian juga punya aib masing-masing, gak usah sibuk sama kehidupan orang! Kalau kalian masih aja ngoceh-ngoceh gak jelas seperti ini dengan dia mending pergi aja".

ArizkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang