💥 Old Friend? 💥

293 24 6
                                    

Malam ini keluarga Vero lengkap dengan Mami dan Papi nya pergi menghadiri pertemuan makan malam, di rumah teman Papi nya.

Namun, Savero masih sedikit bingung, mengapa Papi nya terlihat sedikit marah? Atau hanya pikirannya saja? Entah. Bahkan saat tadi didalam mobil yang biasanya diisi percakapan pun hanya ada kesunyian, Mami nya juga hanya diam.

Sampai mobil yang dikendarai Jordan mulai berhenti disebuah rumah megah, ah tidak tidak, ini lebih tepatnya Mansion. Sangat besar.

Savero menatap dari dalam kaca mobil, banyak mobil-mobil mahal yang terparkir dengan apik selain mobil Papi nya.

"Ini beneran rumah temennya Papi?" Tanya Vero disela-sela keheningan.

"Iya." Jordan menjawab seraya melepaskan Seltbeat nya, begitu pun Airin.

Savero sedikit mencebik mendengar jawaban Papi nya yang terkesan acuh.

"Keluar, Vero," Savero sedikit berjangkit kala Airin memanggilnya, ah ternyata kedua orang tua nya sudah turun lebih dulu. Ia pun ikut turun dari mobil setelahnya.











"Anjir rame amat" Batin Vero.

Ia mengikuti kedua orang tua nya, dan berjalan di belakang. Malu borr, rame pake banget, banyak orang-orang berpakaian rapih tapi ga formal berseliweran. Kayaknya sih emang lagi ada acara deh.

"Mami tungguin!" Vero menyusul Mami nya yang sudah mulai bercipika cipiki dengan wanita sebaya nya, kalau Papi nya udah gatau kemana.

"Aduh udah lama ya jeng kita enggak ketemu!" Kedua wanita itu berpelukan ala ibu ibu, terus menempelkan wajahnya (Intinya salaman ala emak emak🙏🏻).

"Iya nih, terakhir kali kita ketemu pas anak masih boncel ya," Balas Airin terkekeh kecil.

"Loh iya ya! Omong-omong dimana anakmu? Ikut gak dia?" Tanggap wanita itu.

"Ikut dong, nih anaknya ... Loh mana?" Airin tengok kanan tengok kiri saat menyadari anak itiknya sudah tidak ada didekatnya.

Airin menepuk jidatnya saat melihat pemandangan...

"Haii cantik, boleh kenalan gak?"

Bowlehhh.g

"Iya? Boleh, mau kenalan apa?"

"Kenalin orang tua kamu aja gimana? Biar langsung aku lamar hehehe,"

"Savero!" Airin sedikit berteriak saat mendapati sang anak malah asik menggodai perempuan cantik.

"Ck. Mami ganggu!" -Vero laknat.

"Eum, nanti lagi yaa cantik, aku nyamperin nenek sihir dulu, byee!" Vero memberikan kedipan mematikannya dengan jail, membuat perempuan itu tersipu malu.

Airin menggelengkan kepalanya, pening euyy.

"Biasa Bu, anak durjanah," Ucap Mami dengan nada seperti emaknya Tabe (Temennya Rampe Leee~) Kenal ga? Engga juga gapapa sih wkwkw, apaan sih gaje🙂

"Aww sakit Mi!!" Vero mengaduh saat telinga nya menjadi bahan jeweran Airin.

"Loh ini anakmu Rin?" Tanya wanita itu yang sedang melihat interaksi ibu dan anak dihadapannya.

"Iya ini anak perawan, eh maksudnya bujang ku! Udah gede kan, bongsor banget badannya," Jelas Airin mengiyakan pertanyaan wanita itu.

Vero menjulid dalam hati, apa mulut Mami nya ini suka typo?

Wanita itu tertawa pelan. "Astaga anak mu udah sebesar ini ternyata, dulu padahal masih sepinggang aku loh, lah ini udah tinggi banget," Wanita itu speechless.

Be Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang