(14.) Hampir

321 26 0
                                    

Haiii apa kabar? Semoga selalu baikk!

Ada yang kangen? Hehe.

Maaf baru sempet update, kegiatan di rl lagi lumayan banyak soalnya ʘ‿ʘ

⚠️Hati-hati typo!
(Penulisan kurang rapih.)
Alur gajelass

Janji nya kemaren kamis up nya, tapi saya lagi gaada paketan:v


So, tanpa berlama-lama lagi, selamat membaca~

Pukul 20.15

"Mamii~" Panggil Vero.

Airin yang tengah menjahit di sofa ruang tamu beralih menatap putra satu-satunya, "Kenapa sayangnya, mami?"

Vero mendekat kearah Airin, dan menduduki dirinya di samping sang ibu. Lalu menggigit bibir bawahnya karena merasa gugup dan juga takut.

"Anu ... Itu ..."

"Itu apa? Ngomong yang jelas dong, nak. Cepetan, mami masih mau jahit baju," Desak Airin.

Vero tambah menggigit bibir bawahnya, tidak peduli kalau bibir nya bakalan luka.

"Eum, Vero mau keluar ... Boleh ya ya yaa?" Ucap Vero pada akhirnya. Airin dengan cekatan menatap putra tunggalnya secara menyelidik.

"Ngapain kamu malem-malem mau keluar?"

Ck. Bisa mati gue.

Vero menelan saliva nya susah payah. Berdahem pelan supaya tidak menimbulkan kecurigaan.

"Vero mau malam sabtuan sama Kesta, mii~ hehehe, boleh kan? Sebentar doang kok, janji deh," Berusaha meyakinkan.

"Main kemana? Kalo jau--,

Udah, biarin aja sih mi, orang anaknya pengen keluar. Bolehin aja, Vero kan udah gede, pasti bisa jaga diri. Iya kan Ver?" Perkataan Airin terpotong oleh ucapan Jordan yang ikut menyahut.

Vero mengangguk semangat, "Bener tuh yang dibilang papi! Vero kan udah gede, bisa jaga diri sendiri kok," Teguh nya, mengimbangi ucapan Jordan.

"Yaudah suka-suka kamu, tapi janji loh ya jangan ngapa-ngapain!" Tegas wanita berumur 41 an itu yang masih terlihat cantik.

"Shiapp!, Yaudah Vero berangkat sekarang ya, byee mami ku sayaaangg!"

Airin menghela napasnya, "Inget, jangan ngapa-ngapain!" Tekannya lagi.

Vero memberikan kedua jempol nya, lalu menyalimi kedua orang tua nya secara bergantian.

"Duh anak papi udah mau bonceng cewe," Celetuk Jordan bercanda.

"Thanks, Papi ganteng, tapi masih gantengan Vero!" Vero ngibrit saat Jordan sudah ancang-ancang ingin melempar remote TV di pegangannya.













Lampu diskotik memenuhi isi ruangan, lengkap lagu yang terdengar bisa mendengungkan telinga.

"Ini beneran tempatnya?" Gumam Vero tidak yakin, mata nya tidak berhenti menatap sedikit ragu ke seisi tempat yang ramai akan pengunjung.

Be Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang