"Vero dari tadi gue cariin, ternyata ada disini sama anak jalang ini." Perkataan perempuan yang baru saja datang kearah kedua nya.
"Wah sekate kate lo ngatain temen gue anak jalang!" Perempuan berkepang dua, Lami. Yang juga datang bebarengan dengan perempuan tadi itu berucap tidak terima.
"Diemin aja," Ucap Gavya mengisyaratkan temannya untuk tidak berbicara lebih banyak.
Lami menajamkan ekor mata nya, dan menatap garang kearah perempuan itu, Kesta.
"Tcih. Emang kenyataannya kok," Tekan Kesta, menyunggingkan senyum penuh arti.
"Anak baru gausah belagu ya ngen---"
"GAV TUH ANAK KUDU DIKASIHH PELAJARAN, ANJING! MASA LO DIKATAIN BEGITU DIEM AJA?!?!" Protes Lami naik pitam, Gavya tidak mengindahkan. Menggeret temannya tuk' meninggalkan kantin.
Tersisa Vero yang malah diem bagaikan manekin, dan juga Kesta.
"Ta, maksud lo apaan bilang Gavya anak jalang? Lo kan baru pindah disekolah ini, gimana bisa tau?"
"Lo mau tau banget?" Bukannya menjawab, Kesta malah balik bertanya.
"Iya(?)" Sedikit ragu, Vero menganggukkan kepalanya dengan gerakan kaku.
Kesta tersenyum iblis didalam hati, sebuah keberuntungan.
"Kalo lo mau tau jawabannya, lo bisa dateng ke alamat XXXXXX nanti malem. Mau?"
"..."
💨
"Gavya!" Merasa nama nya dipanggil, Gavya menoleh kearah belakang. Mendapati seorang laki-laki manis menghampiri nya sembari berlari kecil.
"Iya?"
Laki-laki itu tersenyum. Tanpa disangka-sangka dia memberikan sekotak berwarna pink lengkap hiasan pita diatasnya. Gavya memandang penuh tanya.
"I-ini bb-buat k-kakak, dd-diterima y-ya?" Nampaknya laki-laki itu gugup.
Gavya menerima pemberian si lelaki manis berkulit putih itu, lalu setelahnya tersenyum tipis.
"Wah, makasih ya. Kenapa repot-repot banget?"
Laki-laki itu shy shy cat, "Enggak repot kok k-kak, m-makasih j-jjuga udah tt-terima pemberian Illie," Ucapnya merasa senang.
"Dengan senang hati ... Millie?" Tanya nya melihat nametag milik laki-laki manis itu.
Millie mengangguk riang. "Iyaa kak! Namaku Millie, Millie Allezza!"
"Nama nya lucu, Millie cantik," Puji nya spontan.
Duh tambah merah dah tuh pipi si adek kelasnya, "Emm, kakak, Millie duluan yaa, udah ditungguin pak supir soalnya, dadahh!" Gavya tertegun, kenapa cepat sekali?
Brak
"Ehh sorry, gak sengaja," Bahu Gavya ditubruk oleh laki-laki bertubuh bongsor, hampir saja dia tersungkur.
Savero. Bocah tengil satu itu menatap Gavya berekspresi minta di tabok.
"Lain kali hati-hati." Gavya mengingatkan tanpa ingin memarahi.
Vero menjatuhkan rahangnya begitu saja, udah gitu doang? Kok gak marah?
"Dih, lo nya aja yang berdiri nya gak tau tempat, ngalangin jalan tau gak!" Ucapnya sarkas.
Padahal jelas-jelas jalanan atau lebih tepatnya tempat parkir itu masih luas, dan juga posisi berdiri Gavya juga gak terlalu ditengah. Mengapa jadi dia yang salah?
Malas memperpanjang masalah, "Aneh."
Satu kata yang mampu membuat Vero mengepulkan asap dikepalanya. "GAVYA ASU!" Umpat nya, sangat sensi seperti anak gadis.
Gavya yang dengan enteng nya berjalan tanpa ada beban. Mengabaikan sumpah serapah yang keluar dari mulut jahanam Vero.
"Hei tenang," Samar-samar Gavya mendengar suara lembut yang keliatannya lagi nenangin cowok sensian tadi A.K.A Vero.
Sabar Gav, lo gak boleh gegabah.
"Kai cepat antarkan aku ke Club XXXX sekarang."
"Apa anda tidak ingin mengganti seragam terlebih dahulu, nona?"
"Jangan seperti orang miskin, kita mampir ke mall sebentar."
"Siap laksanakan."
Apa mereka kira Gavya ini bodoh?
"Shh, pala gue kok muter anjing?!"
"Jangan berkata kasar, babe. Tahan suara mu sampai bisa mendesahkan nama ku."
*
"Vero bodoh."
"Muka lo kok ada sepuluh sih? Mirip kedondong ..."
"Bodo amat."
"Gavii, nama lo gavii kan hihihi ..."
"Shhh badan gue panashh!!!"
Plak!
"Ishh gaboleh tabok tabok pantat!!"
"Bacot. Diem."
"..."
- Batas pembaca -
•
•
•
😁😁😁
Ide nya cuma sampe sini:)
Janlup untuk vote yaaa!! Terima kasih💚
Yang gak suka sama cerita dilapak ini, silahkan pergi😊
Draft: 150723
20.12 (Wib)Pub: 150723
20.45 (Wib.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine!
De Todo"Gue benci lo sampe kapan pun itu!" "Yakin? dikit lagi lo bakal takluk sama gue." "Maksud lo?! gausah mimpi! gue ga akan pernah mau sama cewe aneh kayak lo!!" "Terserah. Liat di akhir, siapa yang bakal menang." °Sinopis~ Savero Sanjana seorang lelak...