Chapter4

218 23 0
                                    

•••

"Kim Junkyu-desu, aku yang akan menjadi manager menggantikan Kanemoto Yoshinori. Mohon kerja samanya!" Ujar Junkyu sembari membungkuk hormat.

Dia mendapat tepuk tangan serta senyuman dari para senior yang ada.

"Namaku Park Jeongwoo, aku yang akan menjadi asistenmu selama pernikahan kontrak kalian." Ujar Jeongwoo yang kemudian menjabat tangan Junkyu.

"Huh? Bukankah kau asisten Haruto?" Tanya Junkyu dengan binggung.

Jeongwoo mengangguk mengiakan, "Yap. Haruto tidak mempercayaimu untuk berjalan sendiri jadi dia memintaku untuk menjadi asistenmu." Jawab Jeongwoo yang membuat Junkyu terdiam sejenak.

Dia merasa marah. Haruto menjatuhkan harga dirinya. Haruto memang tidak punya hati.

Lelaki itu bahkan tidak menemani Junkyu saat memperkenalkan diri, bahkan tidak menawarkan tumpangan padanya alhasil Junkyu dijemput oleh Jeongwoo.

Menurut Junkyu, Haruto baik namun sikap dinginnya membuat semua orang yang berhadapan dengannya sakit hati. Terbukti ketika Haruto melangkah masuk kedalam kantor, membuat semua yang ada didalam kantor berbisik-bisik.

Apakah mereka kecewa dengan sang Boss yang telah kembali? Jawabannya, Iya.

Sempat dia bertanya pada pegawai yang dia temui, apa yang membuat mereka kecewa dengan si boss, Dan jawabannya karena si boss terlalu dingin. Mereka- semua pegawai yang bekerja menyebutnya The Cold Prince.

Junkyu mendengus pelan, dari Si Culun Berkacamata sekarang menjadi The Cold Prince.

"Ini ruanganmu."

"Aku mengerti." Ujar Junkyu lalu merebahkan tubuhnya di atas sofa empuk berwarna coklat itu. Nyenyak dan nyaman.

"Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Jeongwoo.

Junkyu mengangguk, "Sandwich dan kopi tapi jangan pakai whipped cream."

Jeongwoo mengangguk kemudian berlalu dari ruangan itu meninggalkan Junkyu yang terlihat serius melihat dokumen-dokumen yang ada diatas meja kerjanya. Sampai seseorang masuk ke ruangan kerjapun Junkyi tidak menyadarinya.

"Dimana Jeongwoo?" Tanya Haruto membuat Junkyu terkejut.

Lelaki itu menatap sini pada Haruto lalu duduk di kursi kerjanya, "Dia keluar untuk membeli minum."

Haruto menyeritkan alisnya, "Apa kau menyuruhnya?"

Junkyu menghela nafasnya pelan, ia masih kesal dengan sikap Haruto pagi ini.

"Tidak. Dia menawarkan jadi aku menerima tawarannya." Ketus Junkyu.

Haruto menyeritkan kembali alisnya, dia rasa ada yang aneh dengan lelaki ini. Biasanya kalau Haruto memulai percakapan, Junkyu akan menjawab dengan nada tinggi dan ucapan yang merendahkan. Namun ini? Dia bahka menjawab dengan nada datar dan terdengar malas.

"Ada apa denganmu?" Tanya Haruto memastikan.

Junkyu hanya menatap lelaki itu acuh, tak ingin berbicara dengan lelaki itu.

Haruto menghembuskan nafasnya, "Terserah kau saja."

Lelaki itu kemudian duduk di sofa empuk yang tadi diduduki oleh Junkyu, membuat Junkyu menatapnya binggung.

"Apa yang kau lakukan disini, Direktur Watanabe?"

"Not your business."

Ucapan yang keluar dari mulut Haruto membuat Junkyu geram. Jika saja Haruto bukan atasannya, Junkyu mungkin akan melempar Haruto dengan komputer yang ada di hadapannya.

Hello Husband || HaruKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang