Vote dn komennya kakaaa >.<
•••
Lelaki itu dengan perlahan membuka matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk kedalam retinanya. Junkyu berusaha bangun dari tidurnya dan berhasil.
"Ugh!" Pria manis itu kemudian memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.
"Shit!" Umpatnya pelan ketika dirinya kembali mengingat dirinya banyak minum semalam dan berakhir mencium Haruto didepan banyak orang.
"Apa kemarin aku benar-benar menciumnya? Sialan, ini akan rumit."
Junkyu melihat sekeliling, dirinya berada di kamar Haruto. Dan pasti semalam Haruto yang membawanya kembali, atau Jeongwoo?
Netranya lalu melihat lagi ke sekeliling dan mendapati satu note kecil yang ditempel di sebelah tempat tidurnya. Junkyu meraih note itu dan membacanya.
•••
Kau hanya punya waktu sampai jam 9 pagi, atau Haruto benar-benar akan memakanmu hidup-hidup.-Jeongwoo.
Mata cantik Junkyu langsung terbuka lebar. Dirinya dengan segera bangun lalu mengambil ponselnya, untuk memesan sebuah taxi. Setelahnya Junkyu benar-benar masuk kedalam bilik kamar mandi.
•••
Junkyu memasuki ruangan kerjanya dengan nafas yang terengah-engah. Dirinya disambut dengan Jeongwoo yang duduk sembari mengetikkan sesuatu di laptopnya.
"Wow, kau terlihat berantakkan!" Ujar Jeongwoo.
Junkyu masih menrtralkan nafasnya, ia berjalan menuju meja kerja lalu menandarkan tubuhnya ke kursi itu.
"Hari ini kau dan Haruto akan bertemu dengan satu Client dari Korea, dan aku yakin kau mengenalnya." Ujar Jeongwoo sembari melihat lembaran kertas yang ada di tangannya. Apa ini?
Junkyu menyerit, "Apa Haruto memintaku menjadi baby sitter?"
"Tidak mau."
"Kim Taehyung, pria berusia dua puluh delapan tahun. Kau tidak akan menjadi baby sitter, kau hanya akan menemani istrinya, Jennie saat Taehyung rapat dengan Haruto." Jelas lelaki itu.
"Aku tidak mau, Jeong. Kau bisa mengantikan aku."
Junkyu terus mencari alasan, dia terlalu malu untuk melihat Haruto mengjngat dirinya yang mencium Haruto dengan ganas saat di Club kemarin.
"Aku tidak-,"
"Kau tidak bisa menolak, ini perintah atasan!" Ujar Haruto yang tiba-tiba saja masuk kedalam ruangan.
"Aku tidak mau, Haruto. Aku punya banyak kerjaan yang harus ku lakukan." Ujar Junkyu dengan kepala yang menunduk.
"Kau tidak bisa menolak, Jun. Jennie tau kau, anak dari Kim Mingyu bekerja di perusahaanku dan dia sendiri yang memintaku untuk mengajakmu ikut." Jelas Haruto.
Junkyu menghela nafasnya pelan. Dia melihat ke arah Haruto, dan ekspresi lelaki itu datar dan dingin. Seperti tidak ada yang terjadi. Junkyu tidak yakin saat kemarin mereka berciuman.
Namun ciuman itu tidak seperti saat mereka melakukan ciuman dihari pernikahan mereka.
"Aku tidak menerima penolakkan. Kalau kau menolak, kau bisa mengatakannya langsung pada Jennie." Ujar Haruto yang kemudian berlalu meninggalakan Junkyu dan Jeongwoo.
Junkyu kemudian menghela nafasnya, ada apa dengan Haruto hari ini.
"Apa dia punya kepribadian ganda?" Tanya Junkyu pada Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Husband || HaruKyu
FanfictionJunkyu menjual anak cabang perusahaan ayahnya dengan harga yang miring, membuatnya dijodohkan dengan anak dari teman ayahnya. ----- Udaah tahu endingnya bakal gimana? Penasaran ga sih? Kuyy dibaca