Chapter12

204 25 1
                                    

•••

"Aku tidak tahu apa rencanamu awalnya, namun aku berterima kasih sudah membantuku menghindari Ayah."

Hening menyapa mereka. Junkyu memilih tidak membuka mulutnya untuk menanggapi ucapan Haruto dan hanya menganggukkan kepalanya. Sedangkan Junghwan setia pada ponsel di genggamannya.

"Apa kau senang sekarang? Aku masih mau menikmati hariku disini!!"

"Ini satu-satunya jalan agar aku bisa menghindari ayah, Jung. Aku harap kau paham." Sahut Haruto.

Junghwan menghela nafasnya pelan. "Baiklah. Tapi aku tetap akan membalas, Kim."

Junkyu tertawa sembari melihat ke belakang tempat dimana Junghwan duduk sendirian.

"Kau tidak akan pernah bisa mengalahkan ku, Junghwan." Ujar Junkyu.

"Tunggu saja jika kau kembali ke Korea. Aku akan membalas mu disana." Gumam Junghwan yang sayangnya bisa didengar oleh Haruto dan Junkyu.

"Aku tidak ada rencana kembali ke Korea untuk sementara waktu, apa kau ada, Haru?"

"Tidak." Jawab Haruto datar.

"Aku akan membiarkanmu, Kim karena kau sedang sakit dan disini adalah area kekuasaanmu, namun jangan harap aku melepaskanmu jika kau berada di Korea."

"Aku sudah menikah, Jung. Dan aku hanya bisa pergi dengan dia." Sahut Junkyu tak mau kalah.

"Apa kalian lupa? Kalian hanya menikah kontrak." Ucapan Junghwan membuat suasana kembali hening.

Sadar akan apa yang barusan dia ucap, Junghwan melihat dua orang di depannya. Keduanya saling diam dan tidak mengeluarkan kalimat apapun untuk beberapa menit.

"Idemu sangat konyol!"

"Tapi kau pelupa, Haru! Kita harus meletakkannya di tempat terbuka agar mudah ketika dicari." Sahut Junkyu tidak terima.

Dia sudah tau sedari dulu Haruto itu pelupa, maka semenjak dia menandatangani kontrak, Junkyu meminta Haruto meletakkan surat itu di atas kulkas. Namun sayangnya Junkyu juga lupa, Haruto bukan tipe orang yang suka mengundang orang lain masuk ke rumahnya selain Jeongwoo. Bahkan kedua orang tuanya juga tidak pernah masuk ke apartemennya.

Selain Jeongwoo, orang yang punya akses masuk adalah adiknya, dan tentu saja Junghwan sudah tahu tentang surat kontrak pernikahan mereka. Dan Junghwan kembali mengingatkan mereka berdua kalau mereja hanya menikah kontrak.

"Bodoh!"

Junkyu menatap sinis Haruto. Dirinya kemudian merapatkan tangannya menahan emosi setelah dikatakan bodoh. Junkyu kemudian memilih diam. Dirinya merasa bersalah namun terlalu malu untuk meminta maaf.

"Maaf." Gumam Junkyu.

"Aku tidak mendengarnya!"

"AKU MINTA MAAF!!" Pekik Junkyu. Kemudian lelaki cantik itu berbalik melihat Jendela dengan semburat merah muda yang terlihat jelas pada pipi serta telinganya.

Yang mengemudi hanya tersenyum gemas. Haruto tidak tahu jika menggoda Junkyu akan menyenangkan seperti ini. Melihat wajah kemerahan Junkyu adalah favoritnya mulai sekarang.

Junghwan hanya bisa melihat kakaknya dengan tatapan mendalam. Rasanya sedikit aneh jika melihat Junkyu yang bertingkah seperti anak kecil didepan Haruto. Namun yang pasti Junkyu punya alasan kenapa dia bertingkah seperti itu dan Junghwan tidak ingin bertanya lebih lanjut.

"Hyung."

"Apa kau akan merindukanku? Aku akan pindah kebelakang." Ujar Junkyu, kemudian menekan bahu tegap Haruto dan berpindah duduk disebelah Adiknya.

Hello Husband || HaruKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang