THE SECOND CHOICE

𝟏𝟓

⚠️ 🔞

Amaran kepada readers yang below age 18, story penulis akn trlebih adegan dewasa ya lepasni, demi minda suci korg, saya sarankn ✋🏻STOP READING 😂

*
*
*

Elisavera mengemas alat tulis dan kertas putih yang bertaburan di atas meja. Dia ingin cepat pulang ke rumah. Sementara Danny melonggarkan tali leher serta membuka butang bajunya.

Mata Danny tertacap pada kelakuan Elisavera yang kelihatan kelam kabut. Tanpa ragu dia menghampiri gadis pujaannya itu.

" Kenapa ni sayang? Nak cepat-cepat pergi mana?"

" Nak balik. "

" Wait, why rushing? "

" Leave me a-l-o-n-e. "

" Kenapa tiba-tiba ni sayang? Tell me."

Elisavera hanya membalas soalan Danny dengan jelingan yang tajam lalu meluru ke arah pintu. Namun tangan Danny dengan pantas meraih lengan Elisavera.

Pandangan mereka bertaut seketika. Danny mendekatkan bibirnya dengan bibir Elisavera. Nafas Elisavera mulai turun naik dengan deras diikuti degupan jantung 150km/h. Mata Elisavera dipejam paksa.

" Elisa sayang. "

" Huh? " perlahan mata Elisavera membuka matanya.

" I love you. "

Tanpa menunggu balasan gadis dihadapannya, bibir Danny mengecup rakus bibir Elisavera. Mahu tidak mahu Elisavera akhirnya menyerah pada pesona Danny.

Skirt Elisavera diselak ke atas menampakkan panties lace yang diberikan oleh Danny. Jari jemari Danny bermain di vagina Elisavera yang membuatkannya menjadi tak keruan. Badan Elisavera seperti telah beradaptasi dengan permainan Danny.

Asmara mereka berdua berlanjutan di tempat kegemaran Danny iaitu di atas meja. Danny menempatkan separuh badan Elisavera di atas meja manakala kaki Elisavera melingkar pada pinggang Danny.

" D-a-n-n-y, ahh! "

" Yeah baby, say my name. "

" Ouh! Like that, please. "

" Sayang suka tak? Sedapp? "

" Hmm, s-e-d-a-p. "

" Argh, you are so yummy. "

Kepala Elisavera terdongak ke atas menahan nikmat tujahan demi tujahan penis Danny. Danny mempercepatkan gerakannya lalu memuntahkan air maninya di dalam uterus Elisavera.

" Argh, damn! "

" Awak, ni kali ketiga awak pancut dalam. "

" I will be responsible sayang. Tapi awak okay je saya tengok. Hmpp.. "

" Dann, macam mana cara saya nak tolak aura awak tu. "

" Aura? Ada-ada saja Tinkerbell ni. "

" Aura awak tu seperti membangunkan perwatakan gelap dalam diri saya."

Danny mendukung Elisavera ke atas sofa lalu melutut memandang wajah gadis yang dipujanya. Tangan Elisavera digenggam kuat lalu diusap dan dikecup berkali-kali. Matanya berlinangan.

" Dann, kenapa ni? " rambut Danny dibelai perlahan oleh Elisavera.

Danny tersenyum lalu memaut pinggang gadis dihadapannya itu. Danny tersenyum girang.

" Saya rasa bagaikan mimpi dapat memeluk awak, dapat kiss awak, and I'm the happiest man. Lama saya tunggu saat ini. Tapi bila dapat tahu Daniel suka awak waktu itu, saya pengecut. Saya jauhkan diri dari awak. " Danny ketawa kecil.