12 Agustus 2018
Jalan Tol Pattaya - Rumah sakit Pattaya"Ya Becky?" Saint menjawab panggilan temannya, sedangkan matanya dengan fokus mengikuti mobil hitam di depannya, dia tidak ingin kehilangan mobil itu.
"Oh? Sepertinya aku belum bisa ke sana sekarang." Kecepatan mobil Saint cukup kencang sekarang, karena dia harus menyelip dua mobil di depannya. Sedikit berisiko, tapi jejak mobil hitam itu harus dia turuti.
"Iya, Baiklah. Nanti kalau aku pulang aku hubungi lagi." Saint mendengar balasan Becky, lalu menjawab lagi, "Tidak, aku akan pulang setelah urusan ini. Tidak lama." Saint tau ke mana tujuan orang yang dia ikuti, lelaki itu sedang menuju Rumah sakit pattaya.
Perjalanan dari tempatnya ke Pattaya sekita satu jam setengah menggunakan jalan tol. Jadi, dia merasa bisa menemui Becky malam nanti."Baiklah. Sampai jumpa." Becky menutup panggilan itu. Sekarang Saint bisa memusatkan perhatiannya pada mobil ayahnya, Tuan Shon.
.......
Saint sebenarnya tidak ingin mengikuti ayahnya sendiri seperti ini, tapi dia tiba-tiba ada perasaan curiga, sebab ayahnya selalu pergi di hari sabtu untuk mengunjungi rumah sakit itu. Dia hanya ingin tau, siapa yang dia kunjungi.
Saint dan ayahnya sangat akrab. Bagi Saint keluarga mereka sangat sempurna, ayah yang selalu menyayangi dan ibu yang penuh kasih sayang. Tidak ada yang kurang dalam hubungan ini, dia adalah anak satu-satunya.
Saint pernah menggunakan mobil ayahnya untuk berpergian, sebab mobilnya harus diperbaiki. Saat ingin memasukkan lokasi, Saint menemukan hal yang ganjal. Rumah sakit itu selalu dikunjungi ayahnya selama ini, padahal mereka tidak ada hubungan sama sekali dengan yayasan ayahnya. Dengan waktu dan hari di lokasi yang sama, membuat Saint penasaran. Dia tidak bisa menemukan alasan mengapa ayahnya berkunjung ke sana setiap saat.
Rumah sakit Pattaya
Sebelum keluar dari mobilnya, Saint menggunakan topi dan masker hitam. Dia merasa harus menutupi dirinya, walaupun sebenarnya dia merasa dirinya seperti penguntit. Tapi apa boleh buat, dia tak ingin ayahnya melihat kehadirannya.
Saint bisa melihat ayahnya masuk ke rumah sakit itu, dia mengikutinya diam-diam, tapi tidak kentara, dia bersikap biasa, seolah ingin menjenguk pasien.
Saint begitu gugup sekarang, dia tidak tau harus berbuat apa jika rasa curiganya ini hanyalah perasaan penasaran yang sia-sia. Mungkin saja ayahnya menjenguk teman lama, atau petinggi yang sakit. Bisa saja seperti itu. Tapi, Saint memiliki perasaan berbeda, seakan, aku harus mengikuti ayah kali ini. Dan dengan feeling itu, dia mengekori perjalanan ayahnya, padahal dia memiliki jadwal penuh di perkuliahan hari ini.
Saint melihat ayahnya masuk di satu ruangan pasien, tampak pintu itu tertutup sekarang. Saint mencoba mendekati ruangan itu, melihat dari kaca bening kecil di pintunya. Dia tidak melihat apapun. Tapi dia bisa mengetahui siapa nama pasien di dalam ruangan itu, Ny. Sarocha.
Saint memilih untuk menunggu, dia tidak akan masuk dengan gegabah. Dia berencana akan bergantian masuk setelah ayahnya keluar dari ruangan itu. Dia pikir akan butuh waktu yang lama, ternyata ayahnya pergi dalam waktu yang sangat cepat. Saint terlihat bingung, alisnya sedikit berkerut di bawah topi itu.
Setelah memastikan ayahnya benar-benar pulang, Saint menuju pintu pasien itu. Dia berdiri menatap nama yang tertera, tidak ada yang dia pikirkan, dia berharap semua kecurigaannya tidak benar.
Perlahan dia membuka pintu itu, membukanya sedikit demi sedikit. Dia masuk tanpa permisi, dia seakan lupa dengan semua tahap tersebut. Setelah sepenuhnya sudah di dalam ruangan itu, Saint di sambut oleh tatapan bingung seorang wanita paruh baya yang sedang duduk membaca buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Butterfly - Freenbecky
Fiksi PenggemarSaint adalah seorang yang mencintai Rebecca dalam diam, setelah mengetahui bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk itu, dia memberikan kesempatan hidup untuk Freen dengan mendonorkan jantungnya, tapi dengan beberapa syarat. Salah satunya membantu...