Pagi ini di sambut keributan yang disebabkan Dara, gadis itu memang sedang marah pada kedua orang tuanya karena semua barang berharganya di sita maka dari itu setelah pulang dari basecamp bersama Samudera ia pergi lagi ke rumah Chelsea, sengaja tadinya biar ponsel dan lain-lainnya balik tapi malah jadi boomerang untuk Dara.
Samudera baru bangun karena keributan yang berasal di ruang keluarganya, ia tertahan di anak tangga dengan keadaan mata yang masih tertutup tapi telinganya mendengarkan seksama.
Merasa kedua orang tuanya selesai menasihati Dara dan pergi bekerja, Samudera turun dan menemui Dara yang tengah marah-marah gak jelas entah pada siapa.
"Lo ganggu tidur nyenyak gue Dara."
"Lagian udah pagi ngapain tidur mulu!"
"Mumpung libur."
"Kak!"
"Hmm?"
"Ish! Buka mata dulu kek mau ngomong nih!"
Samudera duduk di sofa dan bersandar karena tubuhnya masih lemas sehabis bangun tidur, "Iya iya kenapa?" ujarnya sambil memaksakan matanya terbuka lebar.
"Kalau gini caranya mending gue kabur aja beneran."
Samudera tahu hasil nguping tadi, tapi ia pura-pura tidak mendengar yang ada nanti kena marah Dara karena tidak membantunya sama sekali ketika ribut dengan mama papanya.
"Kenapa lagi?"
"Ucapan Mama sama Papa itu gak main-main, gue mau di jodohin beneran."
"Sama siapa?"
"Gak tau, kalau Kaiden mau."
"Ngarep."
"Lo mau ke basecamp gak hari ini? Bawa gue dong masalahnya rumah di jaga ketat juga gue kalo mau keluar harus sama supri."
"Supri siapa lagi anjir?"
"Supir pribadi."
"Ohh, eh lagian bukannya lo gak seneng sama temen-temen gue? kenapa ketagihan ke basecamp lo?" cibir Samudera lalu Dara cengegesan karena merasa menjilat ludahnya sendiri.
"Kata gue sih terima aja, pilihan mama papa itu pasti gak main-main juga kok."
"Gue kan masih kecil." bela Dara.
"Masa masih kecil udah punya pacar?"
Mampus. Dara tak lagi menjawab justru berdecak kesal dan lebih memilih meninggalkan Samudera yang tertawa kecil melihatnya.
●●●
Entah lupa atau sengaja, Samudera pergi tanpa membawa Dara, ia bosan di rumah mau keluar banyak orang yang menjaganya di luar sana, sampai sore menjelang malam ketika mama dan papanya pulang lalu membawa kabar yang sangat buruk bagi Adara bahwa malam nanti akan ada laki-laki yang datang padanya.
Dara benar-benar dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Cepat-cepat ia menghubungi Samudera dan menyuruhnya agar segera pulang.
●●●
Selama ini Samudera jarang mendapati adiknya menangis, gadis itu sering mendapat julukan 'cewek bar bar' dan sejenisnya namun kali ini dihadapan Samudera, Dara terlihat menyedihkan layaknya orang galau, menyandarkan tubuhnya pada pintu balkon yang terbuka, Samudera kira Dara akan berontak seperti biasa, namun melihatnya lemah seperti ini rasanya ia ikut terluka.
"Dar?" Panggilnya lalu menghampiri Dara dan membawa sang adik ke dalam pelukannya.
"I don't know what to say, you have to be strong, you can definitely get through all of this." Saat itu juga tangisannya semakin pecah dan terisak kuat, mungkinkah sikapnya selama ini yang membuat kedua orang tuanya angkat tangan hingga berniat menjodohkan sang anak dengan seseorang yang sangat di percayanya.
Setelah agak membaik, Dara melepaskan pelukannya, "Lo ada feeling gak siapa orang kebanggaan mama papa itu?" Samudera rasa Dara benar-benar sudah membaik, walaupun hidung dan matanya meninggalkan jejak memerah tapi mood nya berubah cepat, ia bersyukur akan hal ini.
"Ada sih, kenapa ya feeling gue mengatakan gak jauh-jauh dari anaknya temen papa yang artinya di antara temen-temen gue."
"Kak demi apapun kita satu pemikiran."
"Jangan-jangan..."
"Stop! Jangan lanjutin lagi gue mendadak parno, tapi kalau Ricky it's okey soalnya kaya banget bokapnya."
"Dasar Dara!"
●●●
Dara berdecak kesal, tampak kesusahan dengan balutan dress formal yang di kenakannya walaupun panjangnya selutut, apalagi sambil misuh-misuh pada sang mama yang mengenggam lengan Dara.
"Mama beneran jahat!"
"Berapa kali mama bilang kalau kalian itu cuma mau di kenalin satu sama lain."
"Ya tetap aja ujung-ujungnya apa?"
"Waktu yang akan menjawab, udah ah ayok cepet mereka udah ada di bawah ditemenin papa sama kakak."
Kedua ibu dan anak itu menuruni anak tangga perlahan dengan keributan kecil yang lontarkan Dara sampai tepat di ruang tamu tentunya dengan beberapa orang di sana sedang mengobrol ringan, tepat detik itu juga matanya bertemu dengan seorang laki-laki yang dimaksud mamanya, bola matanya membulat seketika, terkejut bukan main, dari sekian banyak laki-laki kenapa harus dia?
Mampus.
Umpatnya dalam hati.
●●●
Ada yang bisa nebak????
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCLE (BOYS PLANET)
FanfictionSTORY FOR KPOP FAN ~ Avengers Gang Perkumpulan anak laki-laki yang terbentuk karena pengaruh orang tuanya. DISCLAIMER FOR THIS STORY - FIKSI - BOYS X GIRLS - RANDOM PAIR - NO SALTY - HAPPY READING