PART 7

107 17 0
                                    

"PENGUMUMAN PENGUMUMAN PENGUMUMAN!" kali ini di basecamp full team, dan mereka ada yang diam di balkon ada juga yang di ruang tengah juga ada yang di dapur sedang makan, maka dari itu Jordan berteriak mengumpulkan mereka.

"Malem nanti pada dateng gak?" tanyanya sambil berteriak karena teriakkan Jordan tadi tak ada yang menggubris.

"Dateng Jor, nanti gue main violin di acara lo." sahut Zion.

"Mantap bang."

"Woilah jelas dateng Jor, acara penting lo masa gue gak hadir." kata Sabiru.

"Hah? Acara apaan sih?" tanya Kaivan.

"Buset Jor, lupa ultah lo si Kai?" kata Samudera.

"Gue sih bakal ngambek kalo jadi Jordan." timpal Sabiru.

"Ngambeknya tujuh haru tujuh malem." sahut Samudera lagi.

"Bener, gak bakal mau ngomong kalo belum di sogok." Sabiru lagi. Terus begitu sampai akhirnya Sabiru dan Samudera tos karena sama-sama setuju.

"Jordan gak kayak lo pada!" kesal Kaivan.

"Bang Zion tolong pisahin si Gajul sama Bang Sam!" protes Tristan.

"Mana bisa." jawab Zion.

"Ki, lo dateng Kan?" tanya Jordan pada Ricky yang daritadi belum bersuara karena fokus pada tontonan anime di ipad-nya."

"Of course." jawab Ricky tanpa mengalihkan pandangannya.

"Sebenarnya ke acara bokap gue ngundang rekan-rekan bisnisnya, ulang tahun gue cuma formalitas aja."

Terdengar biasa namun terselip kesedihan di mata Tristan, "Gak papa itung itung nambah relasi." hiburnya.

"Bener, lo juga kan penerus." timpal Zion yang merasakan hal yang sama. Padahal Jordan baik-baik saja walaupun papanya selalu mementingkan urusan pekerjaannya tapi Jordan masih merasakan kasih sayang, mungkin karena anak tunggal di keluarga Allard.

●●●

Malam ini keluarga Waldemar sepertinya tengah berbahagia lantaran Bintata - putra sulungnya bersedia pergi tanpa di paksa, Abin keluar dengan setelan jas hitam yang melekat di tubuhnya, sangat pas dan ketampanan Abin seperti bertambah 10 kali lipat.

"Kak, lo kerasukan apa nih? Biasanya gak mau dateng ke acara papa."

"Gavin!" peringat Waldemar, khawatir jika Abin berubah pikiran lagi. Setelah itu ia beralih pada putra sulungnya, menepuk pundak Abin sambil merapikan jas yang dikenakannya seraya tersenyum bangga, "Nanti papa kenalin kamu rekan-rekan papa yang ada di sana sekalian."

"Aneh, bukannya itu acara ulang tahun ya?" tanya Gavin.

"Lo juga paham lah Vin." Sahut Abin.

Setelah nyonya Waldemar siap, mereka berangkat ke acara Jordan, putra tunggal Allard.

Sampai di sebuah ballroom yang berada di hotel berbintang lima, akses masuk ke dalamnya pun hanya orang-orang khusus yang mendapat undangan dari Allard.

Saat masuk, Waldemar langsung menghampiri Allard sekedar basa-basi sebentar lalu Gavin dan Abin memberikan sapaan atas perintah Waldemar.

Sedangkan di sisi lain, kumpulan anak-anak muda yang telah menyaksikan Zion bermain violin seketika pusat perhatiannya beralih, mereka dikejutkan dengan kedatangan Abin dan yang lebih mengejutkan ternyata sosok Abin itu putra dari Waldemar.

"Abin? Temennya Bang Zion?" tanya Jordan memastikan.

"Jadi selama ini kita penasaran siapa sosok anaknya Waldemar itu ternyata ada di sekitar kita, tidak lain tidak bukan adalah Abin." Kata Sabiru dramatis.

"Hebat juga dia bisa jaga privasi selama ini." sahut Samudera.

Zion sudah selesai bermain violin, lalu bergabung dengan teman-temannya dan mengikuti arah pandang mereka, "Abin?"

"Iya Bang, lo juga baru tahu fakta ini?" tanya Kaivan pada Zion.

Zion mengangguk, "Gue baru tahu."

Beralih ke beberapa meter di belakang mereka, ada Dara yang bosan di acara ini apalagi dress yang di kenakannya cukup menganggu, biasanya gadis itu menggunakan celana dan kaus, ke kampus juga seperti itu keadaannya kadang di lapisi jaket luarnya.

"Gue bosen banget." gumamnya hendak keluar namun Tristan menahan lengannya.

"Mau kemana lo?"

"Gak tau, balik kali."

"Bang Sam." panggil Tristan, lalu Samudera menengok dan mendapati Tristan menunjuk Dara yang berada di sebelahnya.

Samudera menghampirinya, "Kenapa?"

"Mau balik!"

Samudera sebenarnya ingin memarahi sang adik, namun yang ada Dara akan melawan dan terjadi keributan kecil, jadi yang hanya bisa Samudera lakukan adalah mengelus rambut gadis itu, "Sabar ya, lo udah cantik gini masa mau pulang sih."

Dara menepis tangan itu karena merasa aneh, "Kenapa tiba-tiba manis?"

Samudera berdecak pelan, "Salah terus emang gue di mata lo."

"Aneh."

"Kalau bosen coba lo gabung sana sama Galen." tunjuk Samudera pada sudut lainnya dimana Galen, Ricky dan sekarang ada Gavin yang bergabung dengan mereka, "Berondong semua, lo gak tertarik?"

"Kaiden lebih menarik, tapi kalo Ricky bolehlah."

"Yeh!" Samudera menyentil keningnya ia tahu maksud Dara, memang semua kalangan mengincar sosok young and rich tall and handsome itu.

●●●

CIRCLE (BOYS PLANET)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang