Suasana menjadi hening, Naira sendiri menghela nafas karena sedari tadi nafasnya memburu kala mengungkapkan kata barusan. Sebenarnya ada sesak didadanya kala mulut Naira mengatakan hal tersebut, bukan maksud Naira membuat Bayu kecewa karena Naira seolah sedang mempermainkan nya. Ditambah genggaman tangan Bayu yang tiba-tiba saja lepas dan sangat kentara jika Bayu sangat terkejut mendengar kata tersebut keluar dari mulut Naira dengan mudah. Padahal Naira tahu bagaimana seriusnya Bayu selama ini untuk membuktikan semuanya kepada Naira.
"Kenapa...... ?." Tanya Bayu saat dirinya sudah bisa menguasai diri.
Naira menggeleng seakan Naira tidak tahu kenapa dirinya melakukan hal kejam tersebut. Lagian Bayu juga tidak mengatakan yang sejujurnya juga kepada Naira tentang restu yang tidak didapat dari ibunya sendiri. Kurang sopan rasanya jika Naira yang menyinggung soal tersebut disaat Bayu tak ingin menjelaskan apapun kepada Naira.
"Setelah semuanya Kita jalani dan dengan gampangnya Kamu meminta Kita mengakhiri semuanya!. " Tanya Bayu dengan senyum penuh kecewanya.
"Banyak hal yang tidak bisa Kita lewati bersama, Mas. "
"Apa Nai, apa yang tidak bisa Kita lalui selama ini. Hubungan Kita baik-baik saja, jika Saya punya salah ayo selesaikan berdua. Nggak gini jalannya yang harus diambil. Bukannya dari awal Kita sudah sepakat jika semua hal harus dibicarakan terlebih dahulu!. "
Naira menghela nafas dengan berat entah, sudah berapa kali Naira mengehela nafas dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan oleh Naira sedikitpun. Naira harus bagaimana sekarang Naira tak paham karena Naira tak tahu lagi bagaimana caranya memancing Bayu buat jujur semuanya. Bayu tipe orang yang harus jelas semuanya sehingga Naira bingung harus mengatakan hal tersebut bagaimana, Bayu tidak akan diam jika jawaban yang didapatkan tidaklah cukup memuaskan dirinya.
"Sepertinya Mas deh yang harus menjelaskan karena selama ini Aku cuma nunggu Mas jujur sama Aku. "
"Tentang apa?. "
"Tentang restu, Naira dengar Orangtua Mas tidak suka dengan Naira. Dan Naira tidak mau menghancurkan keluarga Mas karena keegoisan Naira semata. "
Jawaban Naira sungguh membuat Bayu shock bukan main. Bayu terkejut, itu pasti. Dan seketika satu pertanyaan tercipta diotak Bayu tentang darimana Naira tahu perihal tersebut padahal Bayu belum pernah mempertemukan atau menunjukkan wajah Naira kepada orangtuanya. Hanya Laura yang sudah tahu tentang Naira dan itupun tidak mungkin Laura yang mengadu ke orangtuanya mengingat saat ini Laura memang sedang perang Dingin dengan keduanya. Serta Seina yang tidak tahu jika Bayu saat ini sedang menjalin hubungan dengan Naira.
"Kamu tidak mau menjelaskan sesuatu ke Nai, Mas?. " Tanya Naira membuyarkan lamunan Bayu.
"Dari mana Kamu tahu?. "
"Nggak perlu Nai menjelaskan tentang hal tidak penting tersebut, Mas. Yang terpenting saat ini apa Mas nggak mau menjelaskan tentang itu?. "
Tangan Bayu bergetar atas ucapan Naira yang seolah sedang mengintimidasi. Tangan yang bergetar itu juga kembali meraih tangan Naira dan digenggamnya dengan erat. Bayu akui jika dirinya memang pengecut karena Bayu takut jika Naira tahu tentang hal ini maka Naira akan meminta Bayu untuk meninggalkannya seperti ucapannya saat ini. Bayu tidak akan siap untuk hal itu. Bahkan Bayu rela keluar dan tidak lagi diakui sebagai anak oleh kedua orangtuanya daripada Bayu harus meninggalkan Naira. Sesulit apapun Bayu akan tetap mempertahankan Naira.
Karena pada nyatanya selama ini Nairalah yang bisa menjadi rumah untuk pulang bagi Bayu daripada kedua orangtuanya sendiri. Naira yang mampu menghadirkan sebuah rasa nyaman kedalam diri Bayu saat Bayu sendiri sudah menyerah akan jalan hidupnya. Kedua orangtuanya memang masih ada namun Bayu tidak pernah merasakan kehadiran mereka sebagai pelindung bagi Bayu karena Orangtuanya lebih memilih kesibukannya masing-masing daripada bertegur sapa dengan putra- putrinya.
YOU ARE READING
TAKDIR
Fanfiction"Nggak semua masalah yang sedang Kamu hadapi saat ini harus Kamu ceritakan kepada manusia,jika Kamu tidak sanggup buat bercerita.Tenangkan pikiranmu, nikmati rasa sakitnya dan perlahan Kamu akan berdamai dengannya. Selalu ada jalan buat yang berusah...