PART 25

1 0 0
                                    

Sesuai permintaan Bayu tadi saat berangkat, sekarang Naira menemani Bayu belanja di supermarket langganan keduanya. Walaupun sebenarnya bukan Bayu yang belanja melainkan Naira karena sedari masuk Bayu hanya mengekor dibelakang Naira saja sambil mendorong troli berisi belanjaan mereka. Naira sudah paham akan hal-hal yang Bayu butuhkan, selama ini Naira juga yang selalu belanja segala kebutuhan Bayu dirumah nya sendiri. Jadi, Naira sudah hafal apa saja yang Bayu suka dan apa Bayu tidak suka.

Naira serius memasukkan segala hal yang berurusan dengan dapur Bayu, sedangkan dibelakang Bayu malah sibuk memasukkan berbagai makanan ringan dan tidak pernah dilupakan beraneka macam rasa mie instan juga Bayu beli. Naira hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah Bayu, rasanya sia-sia nggak sih dimana Naira sudah capek-capek memilih kan berbagai macam sayur dan makanan sehat namun Bayu malah beli mie instan.

Bayu tetap lah Bayu yang selalu punya seribu alasan untuk menjawab setiap ucapan yang dilontarkan kepada nya. Ketika Naira akan protes tentang mie maka alasan andalan yang Bayu kemukakan adalah 'mie ini tuh, buat stok kalau malam-malam kebangun dan males masak Ayy. Kalau nggak kepepet malam juga nggak bakal makan mie kok Ayy. '. Dan Naira hanya akan merespon 'ya' saja, daripada harus berdebat panjang dengan Bayu.

"Ayy, Papa tadi ngasih kabar kalau beliau punya waktu buat ketemu dengan Paman, tapi cuma 30 menit. " Ucap Bayu tiba-tiba.

Naira yang sedari tadi fokus milih buah-buahan itu, terhenti sejenak dan berbalik menghadap Bayu. Pantas saja dari keluar butik sampai masuk supermarket, Bayu selalu fokus dengan ponsel nya dan dugaan Naira benar jika Bayu sedang berjuang meminta sedikit waktu dari kedua orang tua nya sendiri.

"Bagus dong Mas, itu artinya ada kesempatan baik buat Kita. " Jawab Naira dengan mengulas senyum manis kepada Bayu.

"Dan beliau mintanya hari ini, selepas magrib Ayy. "

"Ya udah tinggal kabarin Paman kan, Mas. Pasti Paman bisa meluangkan waktu dan Paman juga bisa memaklumi jika kedua orangtua Mas itu sibuk.Sedangkan Mama Kamu gimana?. "

"Dia juga sama mau bareng Papa, cuma beliau juga cuma waktu yang singkat. "

Naira mengangguk paham, lalu Naira mengeluarkan ponsel nya guna untuk menghubungi Dodi yang semoga saja tidak sibuk karena akhir-akhir ini Dodi sedang kebanjiran pesanan lukisan.

Untung saja saat ini sedang bersantai dirumah dan bisa menjamu tamu pentingnya itu. Namun, kebahagian Dodi sedikit dikecewakan jikalau kedua orang tua Bayu tidak mau datang kerumah mereka melainkan maunya bertemu diluar saja. Padahal Dodi ingin Bayu membawa kedua orang tua nya datang untuk meminta Naira dengan baik-baik, Dodi ingin Naira dihargai layaknya anaknya sendiri. Akan tetapi keinginan Dodi tersebut harus kandas kala orangtua Bayu memberi opsi antara bertemu hari ini atau tidak selamanya maka dari itu mau tidak mau Dodi mau bertemu diluar.

Naira juga sedikit memberi pengertian kepada Dodi hingga Dodi sedikit berlapang dada dan akhirnya mau menerima keputusan mereka. Karena mau ngebantah pun mustahil mereka hanya orang kecil yang selalu disepelekan akan keberadaannya. Dan Dodi sedikit banyak tahu tentang kedua orangtua Bayu dari cerita Rendi dan juga Laura.

Dodi jadi mikir tentang segala ucapan Naira dimana jika Bayu tetap memaksa kedua orang tua nya untuk datang kerumah kecil mereka, maka hanya akan ada kesia-siaan yang didapat mengingat juga rumah Naira yang tinggali itu cuma sepetak bahkan itu tidak bisa disebut dengan rumah. Takutnya malah yang ada nanti Naira lah yang menjadi bahan cemoohan oleh keluarga Bayu karena ketidak sempurnaannya, cukup Dodi melihat segala penderitaan yang Naira alami selama ini karena Dodi menginginkan kedepannya Naira akan hidup bahagia dimasa depan dengan orang yang dipilihnya sendiri.

Naira kembali memasukkan ponsel nya kedalam tas setelah selesai berbicara dengan Dodi. Kemudian Naira kembali melanjutkan memilih buah-buahan yang sempat tergoda tadi. Sedangkan Bayu tetap saja dibelakang Naira mengikuti kemana pun Naira melangkah. Saat ini Bayu sedang tidak dalam mode yang baik-baik saja, banyak sekali pikiran buruk yang tiba-tiba saja muncul dibenak Bayu. Seharusnya Bayu merasa senang karena misinya untuk menikahi Naira akan segera tuntas dengan bertemu nya kedua orang tua Bayu bersama Dodi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TAKDIRWhere stories live. Discover now