Jika semua kembali teryakinkan, maka Naira tidak bisa berbuat banyak. Naira harus tetap tersenyum kala dirinya berada di hadapan Bayu. Naira tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa disaat semua hal yang mustahil buat dilewati dengan baik akan mudah dijalani.
Naira hanya bisa diam memendam segalanya sendirian. Hampir 1 minggu lamanya Naira masih setia menemani Bayu dirumah sakit, karena memang Bayu sama sekali tidak mau di tinggal. Bahkan Naira harus meminta izin kepada Ilham untuk ambil cuti yang waktunya sendiri entah sampai kapan, Naira juga tidak tahu itu.
Kalau dibilang ikhlas, jujur Naira sedikit tidak ikhlas tapi masih banyak kan ikhlasnya dan Naira merasa senang bisa merawat Bayu dengan baik selama ini. Namun, ada sedikit hala yang selalu membuat Naira berfikir untuk mengakhiri semuanya ketika Bayu benar-benar keluar dari rumah sakit.
Bayu sendiri masih enggan menemui orangtuanya,bahkan Bayu menolak dengan keras jika tahu Ibunya ingin menemui Bayu. Bayu selalu menyuruh Lasmi keluar dengan paksa. Sedangkan sejak terakhir kali kerumah sakit Pras belum pernah kembali lagi menemui Bayu, mungkin Pras masih sibuk dengan pekerjaannya atau bahkan masih berada diluar negeri.
Kemarin saat Lasmi berkunjung dan ditolak mentah-mentah oleh Bayu, wanita paruh baya tersebut sempat bertemu dengan Naira ditoilet rumah sakit. Sekilas Naira mendengar jika Lasmi sedang menggerutu sendiri. Awalnya Naira bersikap biasa saja dan bodo amat lagian Lasmi juga tidak terlalu peduli akan kehadiran Naira disekitarnya.
Kebetulan Naira terjebak bersama Lasmi saat mencuci tangan di wastafel yang berada disana. Naira merutuki semua orang yang seakan-akan tidak mau masuk ke dalam kamar mandi sehingga hanya meninggalkan mereka berdua saja. Naira kira Lasmi tidak mengenali Naira namun, dugaan Naira tersebut salah besar. Pasalnya sekarang Lasmi sedang memerhatikan Naira dari pucuk kepala hingga pangkal kaki dengan intens. Hingga membuat Naira bingung sendiri harus berbuat apa untuk sekarang, ditambah Naira juga risih mendapat tatapan seperti itu dari Lasmi.
Naira mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri dan selalu menyakinkan jikalau semua akan baik-baik saja. Saat ini Naira terlalu malas untuk berdebat dengan siapapun tentang hal-hal yang tidak terlalu penting juga. Walaupun saat ini restu dari Lasmilah yang sangat dibutuhkan oleh Naira dan Bayu.
Yang bisa Naira lakukan saat ini hanya menghela nafas panjang dan selalu menyakinkan dirinya sendiri jika semuanya akan selesai dengan kabar baik. Karena Naira bukanlah tipe manusia yang bisa protes kala mendapatkan tatapan yang tidak mengenakkan sepeti itu dari orang lain. Jadi, Naira lebih memilih cepat menyelesaikan kegiatannya dan memilih pergi meninggalakan orang tersebut daripada memperpanjang semuanya menjadi rumit.
Dengan cepat Naira membersihkan tangannya lalu pergi meninggalkan suasana yang hening nan menakutkan seperti saat ini. Akan tetapi, langkah kaki Naira terhenti saat telinganya mendengar ucapan Lasmi dimana dengan tepat dan jelas Lasmi menyebutkan Nama lengkap Naira.
Otomatis Naira langsung mematung di tempat kala mendengar panggilan Lasmi dengan nada yang dibuat selembut mungkin. Naira bingung harus bereaksi seperti apa untuk saat ini karena pada akhirnya Naira merasakan gugup yang luarbiasa. Otaknya dengan cepat memunculkan spekulasi buruk yang akan terjadi setelah ini. Dimana Naira sendiri juga tidak tahu akan apa yang terjadi jika Naira meladeni Lasmi. Mau lari pun Naira sungguh tidak bisa karena posisinya saat ini Lasmi berada di hadapan Naira sehingga Naira tidak bisa berkutik sama sekali di hadapan Lasmi.
"Naira Ayundia......... "
Pada akhirnya Naira saat ini harus berakhir berdiri dengan tegang di hadapan Lasmi yang masih menatap Naira dengan intens itu. Naira mencoba bersikap biasa saja walaupun pada nyatanya Naira saat ini sedang gugup bukan main. Semuanya tiba-tiba hilang karena sangking gugupnya, hingga Naira tidak tahu harus berkata apa atau sekedar menjawab apa yang akan Lasmi katakan nantinya.
YOU ARE READING
TAKDIR
Fanfiction"Nggak semua masalah yang sedang Kamu hadapi saat ini harus Kamu ceritakan kepada manusia,jika Kamu tidak sanggup buat bercerita.Tenangkan pikiranmu, nikmati rasa sakitnya dan perlahan Kamu akan berdamai dengannya. Selalu ada jalan buat yang berusah...