Terhitung sudah dua minggu lamanya Samuel di rumah sakit, sekarang ia sedang siap-siap pulang.
"Mamaaa sam nanti boleh makan es krim kan?" tanya-nya dengan mata berbinar.
"Boleh kok, dikit aja tapi ya." balas sang mama sambil mengulas senyum manis.
"Okey mamaa" papa dan Aljuna yang melihat kegemasan itu menggigit jari tangannya menahan agar tidak menggigit Samuel.
"Anjing anjing gemes bangett" lirih Aljuna.
Papa kembali fokus packing barang, hampir selesai sebenarnya. Aljuna juga membantu, sedangkan mama dan Samuel merapikan kasur rumah sakit.
"Nah, ayo pulang." ajak papa karena mereka sudah mempacking barang.
"Ga bayar paa?"
"Enggak lah, ngapain, orang rumah sakitnya punya mama kamu."
'Dih, sombong tua' batin Aljuna sambil menatap julid papanya.
setelah keluar dari rumah sakit, mereka mampir dulu ke kedai es krim, tadi Samuel kan minta.
"Sam mau rasa apa?" tanya mama.
"Vanilaaa" jawab Samuel semangat.
"Okey, kalau Ajun? Eh, Aljun maksudnya." ujar mama meralat nama. Salah sebut mama tuh, tapi itu bikin anak kembar di samping dia cemberut.
"Aaa mamaaa:(" kompak keduanya.
"Ehh maaf yaa anak mama sayang, habis ini ke makam kakak deh yaa?"
Penjaga toko es krim itu agaknya terhanyut dengan percakapan mama anak itu, terbukti dari binar sendunya.
"Aljun samain deh ma." ujar Aljuna lesu.
"Oke sayang. Mbak, es krim -- loh, lilis?! Kok jadi tukang es krim sekarang?!" yang di panggil lilis juga terkejut.
"Kak yuri?!" jadi gais, lilis ini temen mama yuri pas waktu sma, sekelas mereka. Tapi lilis karena emang udah nyaman manggil kak ya udah di panggil kak.
"Duh kak, lilis sekarang jadi pengusaha es krim terkenal." ujar Lilis dengan senyuman.
"Widih, selamat ya. Nih, anak gw nih, sayang kenalin diri kalian." si kembar albara tersenyum kepada lilis.
"Halo tante, saya Aljuna, dan ini adik saya Samuel." ujar Aljuna dengan nada upin ipin.
"Eum, betul betul betul!" Lilis memekik gemas.
"Aduh kak, gemesin banget anaknyaaa."
Mama mengibaskan rambut panjangnya sombong, "iya lah, anak gw gitu loh!"
Si kembar saling tatap, lalu menggeleng bersamaan.
'Itu mama kita?' -Samuel
'Enggak kayaknya deh, sok banget soalnya' -Aljuna
Lalu mereka menggeleng bareng.
Setelah membeli es krim, mobil mereka berjalan menuju makam untuk mengunjungi Ajun. Sementara itu..
Di rumah si kembar albara.
"Ih, Adam balonnya jangan besar besar nanti mele-
DOR!
"TUH KAN DI BILANGIN SIH!" Adam cemberut mendengar teriakan Hyunda.
"Yang udah, kasian Adam-nya loh." Jian menahan tubuh Hyunda agar tidak mendekati Adam.
"Adam, lain kali jangan besar-besar ya. udah itu di tiup lagi gih, keburu pulang mereka." ujar Jian.
Di lain sisi, Hyunda sudah melengkungkan bibirnya ingin menangis. Jian belum sadar, ia masih mengcontrol adik-adiknya agar cepat selesai menyiapkan pesta sambutan untuk Samuel.
Jadi, mereka punya ide untuk mengadakan pesta penyambutan Samuel dengan rangka pulang dari rumah sakit.
Jadilah mereka bekerja sama menyiapkan barang-barang untuk kejutannya, hampir selesai, tinggal kue dan balon.
"Jian, maaf.." Hyunda berujar dengan nada bergetar menahan tangis, menghampiri Jian yang masih berbincang dengan Ayosh dan memegang tangannya.
Jian terjengit kaget, menoleh lalu kembali kaget karena melihat sang kekasih sudah berada di belakangnya dengan hidung merah dan mata berkaca-kaca.
"Sayang kenapa?" Jian membalik badan dan menangkup pipi gembul Hyunda.
"Huks, maaf.." isak Hyunda dengan menunduk, airmatanya menetes dengan deras.
Jian menarik sang kekasih kedalam dekapannya, memeluk erat dengan memejamkan mata.
Hyunda akhir-akir ini memang jadi sensitif, ga tau kenapa. Mangkanya waktu Jian negur dia walau dengan nada halus, dia tetep nangis. Udah seminggu ini dia begini, naik-turun mood-nya kayak cewek pms.
"Sstt udah, gapapa kok, Jian maafin.." bisik Jian lalu mencium puncak kepala Hyunda lama.
Adam menatap dengan tatapan bersalah, menatap Ayosh yang kebetulan berada di dekatnya. "Salah Adam ya?" tanya-nya dengan nada bergetar. Ayosh jelas panik, dia ga tau bagaimana cara nenangin orang nangis.
"Eh- enggak kok." ujar Ayosh ragu.
"Kak Yoshi ragu, ini salah Adam.." Adam semakin merasa bersalah.
Lalu, suara mobil memasuki garasi menyadarkan mereka. Ayosh dengan cepat mengusap pipi Adam dan mengatakan semua bukan salahnya, lalu mengambil kue bertuliskan 'selamat datang kembali, Samuel!' dan bersiap di depan pintu, begitupun yang lainnya.
Hanya tersisa Jian dan Hyunda yang belum melepaskan pelukannya. Jian merasa bahwa kekasih yang ada di dekapannya mulai terkulai lemas, ia panik, Hyunda kenapaa?!
Tepat saat Samuel membuka pintunya, semua yang berada di dalam rumah berteriak heboh, mengatakan selamat datang. Mama dan papa tersenyum melihat itu, sementara Aljuna malah salfok sama Jian yang menepuk pipi Hyunda yang memejamkan mata.
"Kak Jian, kak Hyunda kenapa?!" dengan cepat, Aljuna Menghampiri keduanya. Yang lain juga tak kalah panik, bahkan Samuel yang sudah siap memotong kue pun menaruh pisau itu dengan kasar dan berlari ke arah Hyunda yang pingsan.
"Ga tau, dia habis nangis, gw peluk kayak biasanya biar tenang. Tapi dia malah pingsan, mama, tolongin pacar Jian!" ujar Jian panik. Jian memang dari kecil memanggil mama si kembar dengan sebutan mama juga.
"Bawa ke kamar Ajun dulu, mama siapin peralatannya ya." dengan sigap mama mengambil peralatan yang berada di kamarnya.
Jian menggendong Hyunda ala bridal dan membawa ke kamar mendiang Ajun yang memang masih sering di bersihkan oleh pembantu.
Tak lama mama datang dengan peralatannya, memeriksa hyunda dengan telaten, membuka kemeja hyunda sampai terlepas setengah lalu menempelkan stetoskop ke dada hyunda dan turun ke perut.
"Mama, perlu banget ya di buka bajunya?" tanya Jian. Maklum, dia pocecipp.
Perkataan Jian membuat mama berhenti sejenak, menatap Jian seolah berkata 'Jian, jangan mulai deh.' lalu melanjutkan pekerjaannya.
Mama awalnya mendelik kaget, lalu wajahnya berubah khawatir dan menatap Jian dengan penuh selidik. Jian yang ditatap begitu semakin panik, Kira-kira kekasihnya kenapa sampai dia di tatap begitu?
"Jian, kamu apain Hyunda?" tanya mama datar.
"M-maksud mama?"
Mama menghela nafas, "jadi Hyunda itu..
TO BE CONTINUE
HALOOOHAAIII TROUBLE MAKER-DEUL~ WKWKWKWK MASIH NGAKAK SAMA ITU. 😓 SEMOGA KALIAN PUAS SAMA CHAP INI YAAAA OH, KIRA-KIRA HYUNDA KENAPA TUH SAMPE PINGSAN GITU? WADUH. TUNGGUIN CHAP SELANJUTNYA YEEEEAAAA
BUBBYEEEE
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnatan, Peka! | Treasure Ft. Mashidam
Teen FictionSamuel yang suka mengkode, dan johnatan yang tidak peka. Buku ini menceritakan tentang perjuangan samuel mengkode kepada johnatan bahwa dirinya menyukai johnatan.