Fifteen

98 9 0
                                    

Samuel mendudukkan bokongnya di kursi, ia mengedarkan pandangan di sekitar kelas. Sepi. Ya iya sepi, baru jam enam lebih dua kok.

"Bosen" Samuel cemberut, ia mengambil HP dan memutuskan untuk bertukar pesan dengan salah satu kontak di HP miliknya.

"Johnatan on? Boleh deh."

Natann💐

hai natann|

|?

Samuel membelalak kan matanya, buset, dingin banget. Minimal ada kata tanya lah, lah, ini malah tandanya doang katanya kagak ada.

dingin bangett, nanti sam pilek loh kalau Natan dingin-dingin|

|Kenapa?
|Ngechat jam segini, tumben

Natan sekolah gaaaa??|
temenin dong, sam sendirian di sini:(|

|Oke gw otw, kelas lo kan?

iyaaaa|
cepetan yaaa natann|

|iy
| tenang aja

jangan ngebutt!|

|Iya, bawel.

Samuel mematung sambil ngeliatin handphone dia yang nunjukin chatan Johnatan sama dia. Lalu Samuel berteriak keras, dia loncat-loncat udah kayak anak gadis yang baru di gombalin sama buaya. Tapi ya salah Johnatan juga sih, SIAPA YANG NYURUH MANGGIL DIA BAWEL?! kan Samuel jadi jantungan TT.

Di sisi lain..

Johnatan lagi nyisir rambutnya di depan kaca, dia berdecak kagum akan ketampanannya sendiri.

"Buset, ganteng banget dah gw, Samuel pasti tergila-gila nih." ujarnya dengan sanget percaya diri.

Lalu Johnatan menghela nafas lesu, "andai aja Samuel suka sama gw."

Johnatan berdecak, "andai aja terus, dia udah jelas banget dia suka sama Adam, padahal Adam kan pihak bawah ye." ujarnya dengan murung.

Johnatan menghela nafas lagi, "MAMAA ANAKMU MAU SAMUEL!" teriaknya keras.

"Aduh, lega."

"JOHNATAN, TURUN SEKOLAH, JANGAN TERIAK-TERIAK KAMU PAGI-PAGI YA!" balas mama dengan tak kalah keras.

"Njir, lupa kalau mama di rumah." Johnatan mengambil tasnya, "iya ma, otw!"

"Duh, moga aja tetangga sebelah ga denger gw, kalau denger bisa di cepuin gw ke anaknya."

Johnatan turun, dia salim ke mama dan papa, lalu ke basement untuk mengambil moge miliknya dan mengendarai dengan kecepatan sedang.

Johnatan membelokkan moge nya saat melihat penjual bubur di pinggir jalan, ia yakin Samuelnya itu belum makan pagi.

Anjay, Samuelnya ga tuh

"Pak, bubur ayamnya dua ya. Cepat pak, udah di tungguin pacar saya soalnya." pinta Johnatan kepada bapak penjual.

Bapak itu langsung membuatkan pesanan Johnatan, "di mana pacarnya mas?" tanya bapak itu.

Johnatan diam, dia ga tau kalau bakal di tanyain begini, tau gitu tadi dia ga usah boong. "Ehh, anu pak, pacar saya sudah berangkat duluan tadi pagi, hehe." Johnatan menggaruk lehernya yang tiba-tiba gatel.

Johnatan, Peka! | Treasure Ft. MashidamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang