Seperti yang di bilang Jian di chapter sebelumnya, mereka sekarang akan makan-makan di restoran bintang lima, maklum, orang kaya.Hari ini Samuel semangat banget, kamar si kembar udah kayak kapal Titanic yang tenggelam karena tertabrak gunung es. Berantakan.
"Sam, lo mau makan-makan udah kayak mau kondangan tau ga." ujar Aljuna yang sedang bersandar di pintu kamar.
"Ish, sam bingung!" iya, bingung cari baju katanya.
"Telanjang aja gimana?" mendengar itu, Samuel menoleh kearah Aljuna dengan raut terkejut.
"MAMAH ALJUNA MESUM!" teriak Samuel.
"ANJIR, ENGGAK YE!"
.
..
...Restoran, 17.15
Restoran bintang lima ini sangat ramai, ya ramai lah, satu genk harta di bawa semua sama pak ketua. Restoran ini di sewa sama Jian, biar ga mengganggu kenyamanan katanya.
"Widih, pak ketua the real Sultannya genk harta anjir!" ujar Rendy, salah satu anggota harta.
Book ini jangan di sangkut pautkan sama book sebelah yaa!
"Iya anjir, ini baru ngerayain bu ketua hamil, belum lagi kalo anaknya udah lahir terus ulang tahun, beuh, keluar negri kali kita." timpal regaz yang berada tepat di samping Rendy.
"Bangkrut gw kalau bawa kalian semua keluar negri." ujar Jian.
"Ya elah pak, uang lo kan banyak, tinggal ngambil udah!"
"Diem, regaz!" ujar Hazel sambil menutup mulut Regaz.
"Mhmm, hmmpp!" racau Regaz yang sedang di seret Hazel agar masuk kedalam restoran.
Jian terkekeh melihat sahabat masa kecilnya yang sudah ia anggap adik itu, kalau bisa dia mau anaknya nanti menjadi gadis tomboy seperti Hazel. Ah, tapi jika anaknya laki-laki ia ingin anaknya seperti Hyunda, manis, dan berjiwa keibuan.
Tapi bukan berarti Jian menyukai Hazel, ya! Hanya saja Jian selalu menginginkan adik perempuan, namun sang mama tidak mau hamil lagi, cukup Jian saja katanya.
"Udah, masuk, masuk." Jian memimpin jalan, mereka masuk kedalam restoran mewah bintang lima itu.
"Buset, bagus bener anjir." celetuk salahsatu anggota harta, echan namanya.
"Biasa aja ngapa chan, lo kayak ga pernah keluar rumah tau ga?" nyinyir Renjana.
"Apaan sih~ ayang renjana mah gitu~" rengek Echan manja dan berusaha mendekatkan diri ke Renjana yang malah mundur dengan ekspresi jijiknya.
"Jauh-jauh lo anjir!"
"Bukan temen gw, sumpah ga kenal." gumam ajie sambil menundukkan kepalanya malu.
"Jie, lo ga capek liat si Echan sama Renjana gelut kek gitu terus?" tanya Kevin.
"Capek, kalau bisa lo aja yang se asrama bareng dia."
Ajie, Echan dan Renjana memang bukan murid albara's school, mereka bertiga anak rantau yang berbeda daerah dan tidak sengaja berkenalan pada masa MPLS.
Bayangin aja umur jisung sama kayak Haechan dan renjun
Oke, kembali ke pemeran utama kita lagi.
Samuel kini sudah berada di meja bersama Aljuna dan Marsel, namun beberapa saat kemudian Johnatan sang pujaan hati datang dengan gagahnya. Membuat Samuel menatapnya kagum, mulutnya menganga kecil, kepalanya menoleh seiring langkah Johnatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnatan, Peka! | Treasure Ft. Mashidam
Teen FictionSamuel yang suka mengkode, dan johnatan yang tidak peka. Buku ini menceritakan tentang perjuangan samuel mengkode kepada johnatan bahwa dirinya menyukai johnatan.