Johnatan diam, ia menatap lurus ke arah papan tulis. Dia galau, dia cemburu.Tiba-tiba Aljuna masuk bersama Marsel yang dia rangkul, "hoi wassap bro!" ujarnya sambil mukul pelan pundak Johnatan sampai gerak dikit.
"Jojon kenapa?" tanya Marsel yang heran karena Johnatan diem aja di gituin pacarnya, biasanya kalau ga marah ya ganggu balik, ini ga.
Johnatan menghela nafas, "gw galau" lirihnya sambil ngeletakin kepalanya di meja.
"Galau ama siapa lo?" tanya Aljuna sebelum dia duduk tepat di samping Johnatan, dia pengen ngehibur calon adek iparnya yang katanya lagi galau.
"Adek lo njing, sapa lagi emang.." ujarnya dengan lesu.
"Elah, loyo amat lo, emang adek gw ngapain lo sih ampe lo jadi lemes begini, hm?" tanya Aljuna dengan nada lembut, dia senyum, tangannya mengelus rambut Johnatan.
Johnatan menggeleng, dia malah nangis karena jarang-jarang Aljuna lembut kayak gini.
"Lah, malah nangis. Kenapa sih, hm?" Aljuna berganti meluk Johnatan yang malah nangis kejer.
"A-abang.. Kangen abang.." Johnatan terisak pilu, Aljuna dan Marsel yang melihat itu sontak diam, menatap satu sama lain dengan tatapan sedih.
Aljuna memaksa dirinya senyum, "udah, tan, bang Rafa udah tenang di sana." ujarnya dengan nada bergetar, dia jadi inget Ajun.
Tangisan pilu Johnatan menjadi jawaban perkataan Aljuna. Rafael, pemuda tampan dengan whishky smile adalah kakak laki-laki Johnatan. Dia meninggal waktu bertugas di luar kota, dia tentara.
"Mau abang, mau abang jun.. John kangen abang.." tangisnya, membuat atensi seluruh murid berada di Johnatan yang sedang menangis.
"Ssttt, udah yaa.. John ga usah sedih, kalau john sedih nanti bang Rafael nya malah ikutan sedih liat kamu." Marsel ikut menenangkan, dia jongkok tepat di depan meja Johnatan.
Aljuna mengangguk, "lagian tadi katanya galau karena adek gw, galaunya kenapa sih?" Aljuna mengalihkan pembicaraan.
Johnatan yang masih mewek malah makin mewek karena keinget Samuel yang manggil Adam sayang tadi.
"Junaa~" rengek Johnatan, dia meluk Aljuna erat.
"Astaga, nih adek gw ngapain lo sih, ampe lo sedih begini hah?"
"Samuel punya pacar jun, gw galau!" Aljuna yang denger itu ngernyitin alisnya.
"Punya pacar?" beo-nya heran, "Samuel mana ada pacar njing." lanjut Aljuna.
"Ada loh~" Johnatan terisak, Marsel lagi mendokumentasikan momen lucu yang berharga itu.
"Siapa emang?" tanya Aljuna ga percaya, kalau Samuel pacaran selain sama Johnatan, dia bakal ngambek sama Samuel satu bulan penuh.
Bukan gimana-gimana ya, kan Samuel udah suka banget sama Johnatan, dari lama pula, masa tiba-tiba dia pacaran sama yang lain.
Johnatan menggeleng, dia ngusap air matanya dan menghembuskan nafas kasar.
"Ga. Selagi janur kunir belum melengkung, masih bisa di tikung, kata author sih gitu." ujar Johnatan dengan nada tegas.
"Lah?" Aljuna dan Marsel saling liat-liatan, nih anak gila kali ya?
.
..
...Johnatan lagi ada di dalem kelas, dia merhatiin papan bertuliskan angka yang sama sekali ga dia ngerti, soalnya di pikirannya cuman ada Samuel dan Samuel.
"Ayo coba Johnatan di kerjakan soalnya ke depan!" guru itu menunjuk Johnatan.
"Lah- kok? Aljuna dulu aja bu!" ujar Johnatan dengan terbata karena dia panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnatan, Peka! | Treasure Ft. Mashidam
Teen FictionSamuel yang suka mengkode, dan johnatan yang tidak peka. Buku ini menceritakan tentang perjuangan samuel mengkode kepada johnatan bahwa dirinya menyukai johnatan.