five

142 12 1
                                    


Masih di basecamp, 18.55

"Heh anjir, jangan gitu, kasian!" heboh kevin saat kucing jalanan itu di uyel-uyel Adam.

"Abisnya lucu sih anjir, hiiiihhh gemessnyaaa meongg!" Adam jingkrak-jingkrak tak karuan. Membuat anggota inti lainnya menatap julid ke arah Adam. Kecuali sepasang mata yang menatap kearah Adam dengan senyuman gemas di bibirnya.

"Kasih nama siapa enaknya?" monolog Samuel sambil menaruh telunjuknya di pipi dan jangan lupakan bibirnya yang cemberut itu, gemas.

Di sisi lain, Johnatan memperhatikan setiap inci pergerakan Samuel. 'Ini yang tadi tawuran sama anak kelas 12 itu, apa beda lagi sih, atau dia punya dua kepribadian?' batinnya.

"Kasih nama sam aja gimana?" sahut Marsel.

"Ih, kayak nama gw dong kak, ga ah!" tolak Samuel.

"Gapapa, sam, lagian kucingnya juga mirip sama lo." ucap Aljuna yang masih membelai kucing berwarna abu-abu dan putih itu.

"Ga mauu!" kini ia merengek.

"Jangan di godain dong jun adenya, yaudah, sam mau ngasih nama apa?" hyunda memang selalu menjadi penengah untuk si kembar, kekasih jiandre itu bagaikan ibu kedua bagi mereka.

"Abu, lucu kan?!" jawabnya semangat. Yang lain iya-iya aja, lirikan jiandre yang seakan siap menerkam mereka jika mereka menjawab tidak itu membuat bulu kuduk mereka merinding.

"Abuuu, hai abuuu!" sapa Angkasa. Tunggu, Angkasa?

"Sa, kamu sehat?" tanya kevin sambil menaruh tangannya di jidat Angkasa.

"Apa sih kev, aku baik." balasnya sambil menepis tangan kevin dari jidatnya.

"Anjay, aku kamuuu!"

"Cuit cuitt!"

Kevin dan Angkasa yang di goda seperti itu hanya menundukkan kepala malu.

"Cuman aku-kamuan aja hebohnya se kampung" lirih Samuel hampir tidak terdengar. Sebenarnya dia iri, Kevin dan Angkasa yang notabene nya sifat mereka sangat bertolak belakang saja sudah jadian, lah dia? Si kekasih hati aja ga peka gitu, jadian mana bisa.

"Sam" Johnatan tiba-tiba memanggil.

"Iya, kenapa, tan?" jawabnya cepat.

"Engg lo mau berangkat bareng ga, besok? " ah, ini sebuah kemajuan! Lantas Samuel mengangguk heboh.

"Mau mau!" ucapnya dengan wajah berseri, Johnatan ikut tersenyum.

'yah, seenggaknya mama bakal berhentiin usahanya buat deketin gw sama cewek sialan itu.' batinnya tersenyum lega.

.
..
...
....

Besoknya, 06.20 rumah si kembar

"Samuel, ada Johnatan!" teriak mama.

"Iyaa bentarr!" balasnya. Ia menyambar tas hitamnya bersama kaus kaki kuning, lalu memakai sedikit lip serum.

Ia turun dengan tergesa-gesa, salim kepada mama dan papa dengan cepat, memakai kaus kaki dan sepatu dan pergi keluar rumah begitu saja. Semua terjadi dengan sangat amat cepat, bahkan Johnatan masih di dalam.

"Natan ayooo!" tariannya saat tau Johnatan masih di dalam rumahnya.

"Iyaa! Om, tan, Johnatan berangkat dulu ya." Johnatan sedikit membungkukkan badan lalu keluar dengan santai.

"Pa, kayaknya kita salah bikin anak deh." ucap mama.

"Yaudah, ayok bikin  lagi kalau gitu." mama menatap sang suami jengkel.

Johnatan, Peka! | Treasure Ft. MashidamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang