Chapter 7

228 20 0
                                    

Kediaman Landyn diramaikan dengan rumor 'Eckart is getting married soon'. Baik itu dikalangan para asisten rumah tangga maupun penghuni kediaman Landyn itu sendiri. Semua ini berawal dari Eckart yang memperkenalkan Nala sebagai 'His Lover' dan kemudian diperkuat oleh betapa bahagianya Mr. Landyn ketika dia mengabari Mr. Wicaksana akan kegembiraannya yang membuncah ketika dia setelah mengetahui Eckart ternyata mempunyai hubungan dengan Nala. Mr. Landyn bahkan membahas tentang hari pernikahan.

Rumor ini membuat handphone Eckart ramai dengan banyaknya chat dari anggota keluarganya. Group Landyn's Empire di WhatsApp ikut ramai karena rumor ini.

Eckart tidak ambil pusing dengan chat yang menumpuk. Dia tidak membenarkan dan tidak juga menyangkal. Di dalam hatinya ia berharap semoga rumor ini menjadi kenyataan. Ya, jauh di dalam hatinya Eckart sangat ingin mengikat Nala dalam sebuah ikatan pernikahan.

Namun, Eckart tahu masih ada hal yang harus diselesaikan antara dia dan Nala. But, who knows when it'll settled between two of them. Mungkin hari ini, besok atau tahun depan. Tidak ada yang tahu.

"Hello, Nala."

"Ya, ada apa Eckie?"

"Kapan kamu ada waktu free? Bolehkah kita bertemu?"

"Ummm... Let's see..."

"..."

"Jumat sore, aku free dari jam lima sampai malam."

"Okay, aku akan kosongkan jadwalku hari Jumat."

"Kalau boleh tau ada apa? Sepertinya ini penting sekali."

"Well... Ada yang ingin aku bicarakan dan ya, ini sangat penting sekali."

"Oh, okay. See you on Friday then!"

"See you Nala."

Eckart mematikan sambungan telpon dan mengela nafas panjang. Intinya dia sudah menyampaikan pada Nala bahwa dia ingin bertemu. Untuk membicarakan apa yang harus dibicarakan, biarkan nanti saja. Masih ada dua hari lagi sebelum hari yang ditentukan.

Sebenarnya, Eckart tidak mau memaksa Nala menceritakan apa yang membuatnya ragu akan hubungan mereka. Tapi, jika menunggu sampai Nala siap, dia rasa semuanya akan memakan waktu yang lama dan Eckart tidak sesabar itu untuk menunggu.

Eckart tidak meragukan perasaan Nala padanya, apalagi Nala sudah menyatakan cintanya pada Eckart dan Eckart bisa melihat kesungguhan itu dari sorot mata Nala. Hanya saja, walau Nala sudah mencintainya, Eckart masih merasakan adanya tembok setinggi atap rumahnya yang membatasi mereka.

Hal ini diperparah dengan kewaspadaan Nala terhadap Eckart masih sangat tinggi. Nala selalu membatasi kontak fisik antara mereka berdua, paling jauh ya hanya ciuman, itu saja. Pernah sekali Eckart ingin mencium area leher Nala, dia mendapatkan respon yang sangat tidak terduga. Nala langsung menjauhkan dirinya dari Eckart dan melihat Eckart dengan tatapan takut dan tubuhnya bergetar.

Sejak saat itu Eckart tidak pernah memulai kontak fisik dengan Nala tanpa seizin Nala.

Hal-hal inilah yang menjadi pertanyaan besar di benak Eckart. Ada apa? Apa yang terjadi pada Nala yang membuatnya seperti itu? Apakah Eckart terlihat tidak sungguh-sungguh sehingga Nala masih memberikan tembok tinggi itu? Eckart tidak tahu jawabannya dan hal inilah yang akan dia bahas hari ini bersama Nala.

Eckart melambaikan tangannya ketika melihat sosok Nala memasuki restoran tempat mereka membuat janji dua hari yang lalu.

"Hey, sorry, I'm a bit late. Kamu sudah lama?" Tanya Nala sambil menarik kursi dan kemudian duduk.

Moving On (BL - Omegaverse) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang