06. Melukis Panasnya Matahari (1)

150 18 0
                                    

Terik matahari menyengat mata dan tubuh, ada apa dengan cuaca bulan ini? Kadang hujan kadang panas sekali. Salah sepertinya jika memakai lengan panjang. Apalagi jika berada di tempat terbuka yang banyak dengan manusia-manusia. Panasnya meningkat.

Sungho akhirnya menyerah duduk di bawah teriknya matahari. Ia berdiri, memutuskan untuk membeli minuman yang menyegarkan. Sama saja ternyata.

Di depan toko banyak sekali orang-orang yang sedang mengantre untuk minuman dingin. Ini akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Sungho mengurungkan niatnya untuk membeli minuman, ia memilih toko sebelah yang cukup sedikit antreannya. Ia membeli tiga es krim, siapa tahu yang lain mau.

Setelah mendapatkan es krim, ia kembali ke tempat pameran lukisannya. Ia melepas kemeja panjangnya, menyisakan kaos lengan pendeknya dan membuka es krimnya.

"Mau gak?" Tidak lupa Sungho menawarkan es krim yang tadi ia beli untuk temannya— engga sih sebenarnya, buat dia sendiri, tapi karena dia baik jadi dia tawarkan terlebih dahulu jika tidak mau ya sudah buat dia sendiri.

Kedua temannya menolak, satunya berkata sudah di belikan pacarnya dan satunya lagi sudah ada minuman dingin. Yasudah, berarti ini semua untuk Sungho.

Tidak tahu sedang sial atau bagaimana, es krim Sungho jatuh karena ada yang mengagetkan Sungho dari belakang. Punggungnya di tepuk dengan keras. Untung saja es krimnya tidak jatuh ke lukisan yang sudah ia buat selama 5 hari.

"Kak!" Itu perempuan. Ia menepuk punggung Sungho dengan keras. Sungho yang kaget langsung melepaskan es krim dari tangannya. Sungho menggeram.

"Ah! Jatuh kan! Untung gue punya banyak. Kenapa?" Sungho mengambil es krim lainnya dari keresek.

"Eh! Maaf kak, ngga sengaja" perempuan tersebut meminta maaf sembari menunduk, untunglah Sungho bilang jika ia punya banyak es krim jadi dia tidak usah menghabiskan uangnya untuk mengganti es krim Sungho.

"Itu.. kenal Jerome ngga ya? Jerome Samuel Wajdi? Anak DKV! Kakaknya DKV juga kan?"

Jerome? Seperti familiar dengan nama itu. Tetapi Sungho tidak kenal, hanya pernah tahu namanya saja,

"gue seni rupa, sorry. Pernah denger namanya sih.. Tapi ngga tau. Kenapa? Adeknya ya?" Sudah terlihat memang jika perempuan ini adalah adik dari si Jerome Jerome ini, terlihat dari pakaiannya yang memakai seragam dan namanya akhirnya sama. Perempuan itu mengangguk pelan.

"Kenapa?"

"Ini.. Makanannya kak Jerome belum di ambil, terus saya disuruh buat anterin ini sama Mama" Ucapnya sembari memanyunkan bibirnya.

Sungho yang melihat itupun terkekeh, "duduk dulu, panas banget ini cuacanya, lo ngga capek jalan-jalan nyari kakak lo?" Sungho mengambil kemeja yang ada di sebelahnya dan menyuruh perempuan tersebut untuk duduk.

Beberapa detik kemudian hening menyelimuti mereka. Di lihat lihat perempuan ini kehausan, "mau?" Sungho menawarkan satu es krimnya ke perempuan itu.

Untung lah untuk yang ini di terima. Sudah muak rasanya memakan es krim. Ternyata yang Sungho makan ini sedikit tidak sedap rasanya.

"Udah berapa lama jadi mahasiswa kak?" Tanya perempuan— Owen saja deh, namanya Owen jika di lihat dari name tagnya.

"Berapa ya? Lupa hahaha, biasanya kaya ginian nih di ingetin sama temen gue! Emang agak lupaan, mungkin tiga atau empat."

"Oh, kalo kak Jerome baru satu! Mau ngebut skripsi katanya, ckckck. Semangat deh!" Owen tersenyum dengan lucu, matanya hilang saat ia tersenyum. Sungho pun ikut tersenyum saat melihat Owen seperti itu.

"Eh, bentar.. Kok lo bisa masuk ke sini?" Sungho teringat bahwa satpam kampusnya galak sekali, sangat disiplin. Mengapa Owen bisa masuk?

"Oh! Aku sama Pak satpamnya itu tetangga dulunya! Jadi ya bisa aja masuk, udah dapet izin kok kak. Tenang aja! Eh? Kak Jerome! Kak aku duluan ya, Kak Jerome udah muncul hehe, dadah."

"Oh, iya. Hati-hati!"

Sebelumnya Sungho tidak pernah mengobrol dengan anak SMA selain anak-anak BONEDO. Cukup seru ternyata mengobrol dengan anak SMA selain BONEDO. Semoga Owen besok datang kembali, ingin sekali Sungho meminta nomor handphone nya, untuk berteman.

BOY(S) NEXT DOOR  [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang