Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Leehan sudah menunggu Gwen di depan rumahnya, ia membawa motor kesayangannya. Leehan sudah mengirim beberapa pesan kepada Gwen bahwa ia sudah menunggu di depan rumahnya. Sembari menunggu, Leehan merapikan kembali kerah bajunya dan rambutnya yang tadi sedikit berantakan.
Pintu rumah Gwen terbuka, kepala Leehan otomatis menengok ke arah pintu yang terbuka itu. Leehan tersenyum saat melihat Gwen yang sudah siap. Gwen hari ini cantik, meskipun setiap hari ia cantik tetapi hari ini cantiknya melebihi kapasitas, mungkin Leehan bisa diabetes jika melihat Gwen terus-terusan.
"Hai!" Kata-kata pertama yang Gwen ucapkan kepada Leehan. Ia tersenyum sembari mendekati Leehan yang sedari tadi duduk di motornya.
"Hai." Leehan membalas sapaan Gwen dengan tersenyum, "Udah siap?" Tanyanya.
"Siap sudah!" Jawaban Gwen membuat Leehan tertawa geli.
"Oke! Silahkan naik!" Leehan masih menimpali jawaban Gwen dengan candaan yang sama.
Di perjalanan pertama mereka memang hanya hening tetapi di putuskan oleh Gwen yang tiba-tiba menanyakan suatu pertanyaan yang sangat random,
"Eh, Han, nama motormu siapa deh? Kan biasanya cowo-cowo punya nama kesayangan buat motornya mereka, kamu ada namanya?" Leehan tertawa kecil saat mendengar pertanyaan Gwen,
"Punya! Namanya Si Keren, keren kan?" Jawab Leehan dengan nada yang sedikit berteriak.
"Ih, biasa banget?"
"Itu nama panjangnya, nama panggilannya itu SK, keren gak hehehe." Leehan cengengesan setelah menjawab ucapan Gwen.
"Engga sih, hehe." Gwen cengengesan setelah menjawab.
"Hahaha! Bercanda Han, maaf maaf, keren kok namanya. ESKA, beuhhh, kece banget." Ucapnya agar Leehan tak marah karena ia tak bisa melihat ekspresi wajah Leehan.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai ke tempat renang. Cukup sederhana jika di lihat dari luar. Tetapi saat masuk penampilannya sudah berbeda.
Di dalam serasa muncul aura-aura kolam renang yang mahal, seperti kolam renang di hotel-hotel bintang lima. Gwen ternganga saat melihat penampilan dalam tempat renang ini.
Ini beneran murah? Ucapnya dalam hati.
"Hei, udah ku bayar, ganti aja, di sebelah kanan sana, nanti ku tunggu." Ucap Leehan sembari memberi tas merah muda milik Gwen yang memang sedari tadi ia bawa— jangan salah dulu, Leehan memang yang meminta untuk membawakan tas milik Gwen, sebenarnya Gwen tidak enak tetapi melihat Leehan yang sepertinya tulus, jadi Gwen iyakan saja.
Dan disini mereka. Duduk di tepi kolam sembari meminum minuman yang tadi mereka beli. Gwen membeli kopi dingin dan Leehan membeli jeruk hangat. Berbeda sekali bukan?
Mereka sudah berenang tadi, sekarang adalah waktu istirahat. Cukup seru. Tadi Gwen dan Leehan membuat pertandingan sendiri dan di menangkan oleh Leehan, sebagai hukuman Gwen membelikan Leehan minuman, dan jeruk hangat itu yang Leehan pilih.
"Kamu ngga kedinginan?" Tanya Leehan saat melihat Gwen meminum es kopi itu. Gwen menggelengkan kepalanya, "Engga tuh."
"Keren banget hahaha."
"Kenapa?"
"Kan biasanya orang habis berenang makan atau minum yang anget-anget, kamu malah yang dingin-dingin, aku pasti udah di marahin Mamaku kalo gitu haha." Jawab Leehan sembari mengimajinasikan Mamanya memarahinya karena ia meminum minuman dingin. Gwen tertawa mendengar itu.
•••
Sore sudah menyapa. Matahari sudah mulai menurun dan sangat terang, berwarna oranye. Itu menusuk mata tetapi angin sangat kencang, menerpa rambut basah milik Leehan dan Gwen. Mereka perjalanan ke tempat selanjutnya, tempat makan. Sepertinya makanan di tempat renang tadi kurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY(S) NEXT DOOR [√]
FanfictionJadi, bagaimana cerita mereka? Bagaimana mereka memperjuangkan cintanya? Bagaimana mereka tahu bahwa yang mereka sukai itu.. started : 12.06.23 end : 20.08.23