Dan, 'mungkin' seperti yang kalian imajinasikan. Gian menjawab iya. Saat membaca pesan tersebut Riwoo salah tingkah di persenan paling tinggi.
Ia menendang udara dan berteriak tanpa suara lalu tidur untuk persiapan besok— padahal mereka bertemu di malam hari.
Paginya, Riwoo dengan semangat berolahraga pagi. Ia lari pagi keliling komplek, di temani Sungho— meskipun hanya sebentar. Ia mulai diet satu hari. Ia sibuk memikirkan topik yang nanti di bicarakan.
Siangnya, Riwoo yang biasa tidur siang, hari ini tidak bisa tidur siang. Ia sangat bersemangat untuk nanti malam, tidak sabar menunggu nanti malam.
Ia tidak makan di siang ini. Ingat, Riwoo sedang menjalankan diet satu hari. Tak tahu berhasil membuat sedikit kurus atau tidak.
Sorenya, ia langsung memilih-milih baju yang akan di pakai nanti malam. Ia memilih baju putih polos, lalu dengan hoodie beresleting dan memakai celana jeans. Lalu kembali melakukan kegiatan yang sebelumnya ia lakukan.
Beberapa menit sebelum pergi ke taman, Riwoo berkali-kali merapikan rambutnya. Yang gaya miring, ke atas dan lain-lain. Susah sekali merapikan rambut, seharusnya tadi dia tidak usah merapikan rambutnya. Karena saat di rapikan jadi tambah jelek.
Cling!
Notifikasi dari ponsel Riwoo berbunyi, dengan cepat Riwoo mengambil ponselnya dan melihat notifikasi tersebut. Itu pesan dari Gian, seketika Riwoo menjadi tidak tenang.
Pesannya berbunyi 'Kak Riwoo, aku udah di tempatnya, Kakak mana ya? Kalau belum ke sini, ku tunggu kok!'
Dengan cepat, Riwoo lari meninggalkan kamarnya yang tidak rapi karena sibuk mencari ulang baju— akhirnya dia juga memakai baju yang tadi sore ia pilih.
Ia lari hampir sama dengan kilat di langit, cepat sekali. Mungkin hanya menghabiskan delapan menit untuk pergi ke taman dengan lari. Akhirnya Riwoo sampai dan langsung melihat gadis tercantik yang ia temui.
"Maaf Gi, udah nunggu lama?" Tanya Riwoo saat mendekati Gian. Gian menggeleng sembari tersenyum. Malam ini Gian sangat bersinar terang seperti bintang yang ada di langit malam kemarin.
Ini kabar buruk, malam ini langit kosong sekali. Tak ada bintang dan juga tak ada bulan. Bagaimana ia bisa mengucapkan tips dari Leehan jika tidak ada bulan? Tetapi di saat itu Riwoo tidak terlalu memikirkan itu, pokoknya Gian tahu perasaan Riwoo seperti apa.
"Kamu biasanya denger VCDnya siapa?" Tanya Riwoo, menghilangkan kecanggungan serta keheningan.
"Eh, itu sebenernya bukan aku yang dengerin, kakakku hehe, aku dengerin dari handphone atau ngga laptop." Jawaban Gian bahkan membuat Riwoo semakin canggung. Riwoo hanya tersenyum mendengarnya.
"Suka dengerin apa?" Riwoo bertanya sekali lagi.
"Kalo itu banyak! Tapi sekarang aku lagi suka banget sama satu lagu, Disenchanted dari My Chemical Romance itu bagus sih, meskipun udah lama." Riwoo membolakkan bola matanya. Wah, Riwoo juga penggemar dari My Chemical Romance, ini adalah tanda-tanda Riwoo berhasil.
"Wah! Aku juga suka My Chemical Romance, keren banget sih emang mereka itu. Aku ada VCDnya, mau ku kasih?" Riwoo sengaja memanjangkan topik, agar waktu pengakuan cinta Riwoo lebih romantis— maksudnya menunggu bulan datang.
"Aku baru suka lagunya mereka satu doang kak, hehe. Mendingan jangan kasih dulu, nanti aku yang bosen." Jawab Gian.
Gian menjawab dengan muka tenang, berbeda dengan Riwoo mukanya pucat sekali. Sebenarnya Gian melihat muka pucat Riwoo tetapi ia hanya diam, itu lucu. Riwoo panik dan salah tingkah, itu sangat menggemaskan.
Riwoo hanya mengangguk, itu benar. Jika kau hanya suka satu lagu dari artis tersebut, ngapain harus beli albumnya, jika nanti di buang karena hanya suka satu lagu.
Sudah beberapa menit, mereka kembali diselimuti oleh keheningan. Gian sesekali melihat ponselnya, tak tahu mengecek apa dan Riwoo yang hanya terus melihat ke arah depan. Itu cukup membuat takut.
Sudah tidak tahan lagi, Riwoo akhirnya memecah keheningan dengan pengakuannya, "the moon is beautiful, isn't it?" Tanya Riwoo tiba-tiba.
Gian langsung menaruh ponselnya lalu menatap Riwoo yang sibuk melihat langit. Gian menggeleng, "ngga ada bulan kak, mendung ga sih kayanya?"
Seketika hati Riwoo seperti di pecah menjadi dua. Ia hanya tersenyum pahit mendengarnya dan mengangguk.
Mungkin juga Gian tidak tahu apa arti dari 'the moon is beautiful, isn't it?' atau memang tahu dan ia benar-benar menolak Riwoo, tetapi Riwoo berdoa semoga Gian memang tidak tahu artinya.
"Pulang aja yuk? Katamu mendung, takutnya habis ini hujan." Riwoo mengakhiri percakapan dengan perpisahan. Tak tahu Gian akan kembali lagi ke toko atau tidak.
Riwoo menunggu Gian berjalan. Riwoo berjalan di depan Gian sembari menghembuskan napas yang panjang. Ia melihat punggung Gian di depannya. Beruntung sekali jika ada yang ia terima, hati Riwoo berbicara.
Dan malam ini hanya di habiskan dengan lamunan mata sedih dengan mendengarkan lagu-lagu mellow di playlist Riwoo. Sesekali ia melamun sambil makan, sambil melakukan aktivitas di kamar mandi dan lain-lain. Semoga tidak berlangsung lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY(S) NEXT DOOR [√]
FanfictionJadi, bagaimana cerita mereka? Bagaimana mereka memperjuangkan cintanya? Bagaimana mereka tahu bahwa yang mereka sukai itu.. started : 12.06.23 end : 20.08.23