12. Saatnya untuk Mundur

87 11 0
                                    

Sama seperti pagi lainnya. Leehan kembali mengunjungi akuarium Woonhak. Tak ada apa-apa di sana, mungkin hanya ada beberapa ikan yang baru, hanya ada makanan ikan yang baru. Ia selalu memberi makan untuk ikan-ikan yang akan di jual oleh ayah Woonhak.

Sudah beberapa menit Leehan di sini, cukup lama tetapi tidak sampai ber-jam. Leehan memutuskan untuk pulang atau pergi bermain ke rumah Sungho atau Taesan.

"Eh? Itu kan.." Leehan berhenti sejenak di tengah perjalanan. Ia melihat perempuan yang ia suka— perempuan yang kemarin juga ke akuarium Woonhak, sedang berpegangan tangan dengan seorang lelaki. Apakah ini saatnya untuk mundur?

Leehan akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah, dengan muka yang kecewa. Kecewa karena tidak cepat membuat langkah pertama dan kecewa karena ternyata ia menyukai seseorang yang sudah mempunyai kekasih— atau bukan?

•••

Sudah berjalan satu bulan setelah kejadian di tolaknya Taesan. Ia masih belum menyerah, ia masih suka mencuri-curi pandang kepada Gwen.

Ia tidak akan menyerah sampai ia benar-benar mendapatkan Gwen. Tentu yang lain tidak bisa mengelak jika Taesan seperti itu.

Malam ini, BONEDO kembali menongkrong di rumah Sungho. Sama seperti hari-hari biasa, mereka melakukan hal-hal yang sama. Bermain ponsel, sesekali bercerita, melihat televisi milik Sungho, menjahili Sungho, dan lain-lain.

Jaehyun dan Leehan sedang membeli sedikit jajanan dan minuman untuk teman yang lain. Selesai membayar jajanan dan minuman mereka tidak langsung pergi ke rumah Sungho. Mereka memutuskan untuk membeli makanan juga. Jadi mau tidak mau mereka harus menunggu.

"Bang, gue tadi ngeliat crush gue pegangan tangan. Menurut lo.. Gue harus mundur atau maju aja?" Leehan bercerita dengan tiba-tiba.

Jaehyun yang sedang bermain ponsel pun menaruh ponselnya ke meja, lalu menatap Leehan,

"Lo udah deket belum sama crush lo itu?" Leehan menggeleng pelan, Jaehyun hanya terkekeh.

"Gue aja gatau namanya." Tambah Leehan, itu membuat Jaehyun semakin tertawa.

"Kasian banget sih lo. Emang kapan lo ketemu dia pengangan tangan sama cowo?"

"Tadi pagi, habis gue ke rumah Woonhak, waktu mau pulang." Jawab Leehan dengan nada yang sedih.

Kaya pernah liat juga, pikir Jaehyun. Pikiran Jaehyun terbuyarkan karena panggilan dari Leehan.

"Bang! Makanannya udah selesai, ayo ngomongin ini sama yang lain aja, pulang yuk." Seru Leehan.

Beberapa menit kemudian akhirnya Jaehyun dan Leehan kembali pulang ke rumah Sungho dengan membawa tiga keresek. Ini akan menjadi pesta besar-besaran setelah rapat dengan piza di rumah Taesan.

Mereka tentu menikmati pesta baru ini. Ada lagu-lagu yang mengelilingi mereka, sudah seperti pesta sungguhan meskipun jajanannya tidak semewah di pesta asli.

"Guys, gue mau minta saran." Leehan membuka pembicaraan. Semua mata tertuju kepada Leehan, menunggu apa yang akan di katakan Leehan.

"Tadi gue ngelihat crush gue gandengan sama cowo, gatau cowonya atau siapanya. Menurut kalian, gue harus mundur atau maju aja atau tetep sukain dia diem-diem?"

"Hm.. Lo udah deket belum sama—" Perkataan Taesan di hentikan oleh Jaehyun,

"belum, hahaha!" Ucap Jaehyun sembari tertawa. Leehan yang mendengar itu pun hanya cemberut kesal. Jaehyun selalu begitu.

"Haha! Menurut gue sukain diem-diem aja sih Han.. Karena gue juga gitu sekarang." Mengapa tiba-tiba percakapan menjadi murung seperti ini.

"Kan elu sama Leehan beda masalahnya, elu udah di tolak, Leehan belum. Bisa jadi itu cuma adiknya atau pokoknya saudaranya gitu? Lo tanyain aja kalo ketemu, coba deketin dia, daripada nanti kesempatan ilang." Sungho memberi saran dengan lebih banyak lagi. Itu boleh juga, pikir Leehan.

"Tapi gue gak bisa deketin cewe bang, tips dong.."

"Kalo lo ketemu dia, lo sok-sokan senggol dia! Terus lo minta maaf, terus lo tanya deh namanya, atau tanyain langsung aja. Mungkin bisa tentang ikan atau yupi atau yang lain, bisa aja lo ada kesamaan sama dia." Sekarang Jaehyun yang menjawab. Daritadi, Leehan mencatat ucapan Jaehyun dan Sungho. Takut lupa.

"Han, kirim ke gua ya, bisa jadi buat gue bisa hehe, mau deketin Gian lagi! Mau sama kaya Taesan!" Riwoo memang menjadi bersemangat sejak Taesan bercerita bahwa ia tidak akan mundur tetapi bersembunyi-sembunyi.

Ia sedaritadi mencari sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Yang lain hanya geleng-geleng.



halo, L balik lagi. Maaf chapter 12nya saya ganti ternyata salah :), emang kurang aqua ini sayanya. Sekali lagi saya minta maaf. Sebagai permohonan maaf saya double update deh! + chapter 12 yang sebelumnya saya ganti jadi chapter 13.

BOY(S) NEXT DOOR  [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang