Jam pulang sekolah pun tiba, Christy segera menuju parkiran sekolah seraya menunggu Reinaldo dan Zee untuk masuk mobil bareng-bareng.
Saat Reinaldo dan Zee datang, tanpa basa basi Christy segera berjalan meninggalkan mereka berdua dan menuju mobil yang sudah menunggu.
"Non ini kenapa? Masuk mobil langsung keliatan bete, lagi ada masalah ya non Christy?" Tanya pak Bejo.
"Gaada masalah kok pak, langsung maju aja, gausah nungguin mereka. Lari mereka lama, kayak siput" Jawab Christy.
"Gabisa lah non, yang ada saya yang gabisa lari seumur hidup nanti" Bantah pak Bejo.
Pintu mobil kanan dan kiri kemudian terbuka, kemudian masuk Reinaldo dan Zee.
Dengan nafas tersengal-sengal Reinaldo berusaha untuk menghibur Christy agar tidak tampak bad mood.
"Maaf dong Christy, kita kan tadi telat karena ada alasannya" ucap Zee.
"Gaada kesempatan untuk kalian ngasih tau alasan kalian. Kalian berdua tau kan, aku gak suka cowok yang suka ngingkarin janji, khususnya sama cewek" ucap Christy.
"Yaudah terserah kamu, tapi nanti sampe rumah jangan keliatan kesel ya. Kak Shanio sama kak Aran ada dirumah, kamu tau sendirikan mereka jauh lebih protektif sama kamu" ucap Reinaldo.
"Iya, emang kamu gak inget kejadian waktu kamu di SMP cuma karena kamu di cubit temen cowok, temen kamu sama kak Shanio langsung dimarahin habis-habisan" Imbuh Zee.
"Itu sama anak kecil loh, sama kita gimana? Bisa di bakar hidup-hidup kali kita berdua sama mereka, emang kamu mau kehilangan 2 kakak kamu yang ganteng no toleransi ini?" ucap Reinaldo.
"Yaa~ itu cocok buat cowok pelanggar janji dan sering telat gini" ucap Christy.
"Huft... Nanti dirumah kita cuma bisa beradu nasib aja sih Rei" ucap Zee menghembuskan nafas kasar.
Sampai dirumah, saat itu ada Aran yang sedang mengetik di laptop sembari meminun secangkir kopi.
Christy segera memberi salam, melepas sepatu lalu membanting tas ke sofa, dan merebahkan diri.
"Loh udah pulang kamu dek? Kenapa baru masuk rumah malah lempar-lempar tas, ada orang yang bikin kamu bad mood?" Tanya Aran.
"Ada kak, ada 2 orang, dan mereka ada di depan rumah tuh. Mereka udah buat aku bad mood sampe aku udah gaada mood buat makan" Jawab Christy.
Aran segera melirik kearah pintu luar dan melihat bahwa ada Reinaldo dan Zee yang sedang ketakutan sambil terduduk.
"Zee, Reinaldo, sini kalian berdua!" Titah Aran.
Dengan perasaan campur aduk, dengan keberanian mereka melangkah untuk masuk.
"Kenapa bisa bikin adek sendiri bad mood sama kalian? Tugas kalian inget kan sebagai apa? Jaga adik kalian dari bully-an orang lain, kenapa kalian yang malah bikin dia bad mood?" Tanya Aran.
Sebelum mereka berdua menjawab, Shanio segera menuruni anak tangga.
"Ada ribut apa ini sih ran? Terus Rei, Zee, kalian ngapain disini? Bikin masalah lagi?" Tanya Shanio.
Reinaldo dan Zee menggeleng mantap.
"Mereka emang gak bikin masalah sama orang lain, tapi mereka bikin masalah sama adek sendiri" Sahut Aran.
"Yaudah Ran, bawa Christy ke kamar, suruh dia makan dan lain-lain" Titah Shanio.
Aran mengangguk mantap dan kemudian mengajak Christy menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 OLDER BROTHERS
DiversosMemiliki seorang kakak laki-laki sebanyak 4 orang bukanlah mimpi seorang anak kecil yang saat ini berusia 15 Tahun. Kadang aku sangat merasa kesepian, karena aku tidak memiliki teman untuk bercerita, mungkin mereka sering menyuruhku untuk bercerita...