Berjuang

240 44 3
                                    

Yuki nampak gusar dan tak tenang sekarang karena ini kali pertamanya Yuki akan bertemu dengan Tuan Ghazali. Tapi Erika nampak tersenyum lalu mengusap tangan Yuki menguatkan.

"Tidak apa apa syang, Ayah baik kok kamu tenang ya" Kata Erika lembut.

"emang Yuki kelihatan panik ya bun?" tanya Yuki.

"Kelihatan syang, tapi kamu harus tenang ok kalo Ayah marah nanti Bunda yang akan membela mu di garda terdepan " Canda Erika mulai mencairkan suasana.

ekhmm Suara Demehan keras sukses membuat Yuki kaget dan langsung melihat siapa yang telah masuk kedalam Ruang makan. Yuki menunduk karena tau Tuan Ghazali lah yang masuk ke dalam ruang Makan. aura dan karismanya benar benar membuat Yuki segan dan takut.

Tuan Ghazali nampak melirik sebebtar Yuki lalu berusaha tak peduli dengan kehadiran Yuki dia duduk di kursinya lalu mulai makan. "Mas ini Yuki, calonya Al" kata Erika 

"Hmm" balasnya tanpa mau melihat Yuki sedikit pun.

"tidak apa apa, Ayah setuju kok" Bisik Erika Menguatkan Yuki. Yuki pun tersenyum kaku dan mulai memakan makanannya. Setelah selesai makan Tuan Ghazali tak banyak bicara dia langsung beranjak di Ruang makan dan masuk ke kamarnya. melihat Tuan Ghazali pergi Yuki pun betnafas lega.

.

Malam ini Yuki sedang duduk di kasurnya terdiam, entahlah tiba tiba dia keingat kedua orang tuanya. Apakah Yuki bisa meminta izin kepada Bunda untuk menemui orang tuanya besok ? Tanya Yuki dalam hati.

Suara pintu terbuka mengagetkan Yuki dan ternyata Stella yang masuk sambil membawa beberapa Paper bag ditangannya. Stella tersenyum kearah Yuki lalu masuk ke kamrnya dan duduk di kasur Yuki.

"kamu lagi apa Yuk? Aku gak gabggu kan? " Tanya stella.

"aku lagi diem aja kak"

"aku bawain beberapa baju tidur nih, ini baru aku beli tadi sore aku tau kamu pasti gak punya baju buat tidur"

"Kak, ngerepotin tau. Yuki ada kok baju buat tidur"

"jangan menolak, ini cepet terima" Stella pun memberikan paper bag ke Yuki. Dengan terpaksa Yuki pun menerima pemberian Stella.

"Besok kita jalan jalan oke, kita beli banyak baju baru buat kamu gimana?"

"kak, ini cukup jangan buang buang Uang kak" Elak Yuki merasa tak enak Stella dan Erika terlalu baik kepada Yuki. Dengan Yuki di beri tempat tinggal saja Yuki sudah bersyukur dan berterima kasih banya kepada mereka.

"apaan sih, Uang ku tidak akan habis dengan berbelanja baju Yuki, tenang saja suami Ku punya banyak uang" Jawab Stella bercanda, tapi itu memang kenyataan apa yang di katakan Stella memang benar. Suami Stella adalah salah satu CEO muda kaya raya.

"ohh iya, satu lagi ini dari Al. Dia menitipkan ini buat kamu" Yuki menatap Paper bag berwarna putih yang diberikan dari Al.

"Ini Terima, ini bukan bom kok"

"Ya udah, aku keluar dulu ya kamu tidur yang nyenyak ya. Ingat kata dokter kamu harus banyak istirahat bye. Jangan lupa besok ya" Stella mengusap kepala Yuki membuat Yuki menjadi sangat tersentuh dengan tindakan yang dilakukan Stella. Yuki sangat senang sekarang, Yuki menjadi sangat beruntung karena Stella dan Erika sangat menyayangi Yuki dan menerima Yuki dengan baik.

Setelah Stela keluar Yuki lalu membuka paper Bag yang diberikan oleh Al, Ternyata Al memberikannya Sebuah Ponsel Mahal keluaran Terbaru. Buat apa Al memberikan ponsel bukannya Al melarang Yuki menggunakan ponsel bahkan Ponsel Yuki yang dahulu Pun Al sita entah kemana mungin saja Al buang pikir Yuki.

DominanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang