Bimbang

3 1 0
                                    

Zee masih terus menangis di dalam kamar hotelnya, ada rasa penyesalan atas apa yang dia buat pada lingga dipantai tadi.

Namun zee juga merasa harus melakukan itu demi dirinya sendiri, dia tak mau menyesal karena salah memilih.

Ada rasa bimbang di hati zee, zee seperti ingin kembali pada lingga namun juga berat untuk meninggalkan abi karena zee yang sudah mencintai abi saat ini.

Rossa mengetuk pintu kamar hotel zee, kamar mereka berada disatu lantai yang sama dan juga bersebelahan.

Tok tok tok

"Sayang buka dong pintunya plisss?" Ucap rossa memohon

Namun tetap tak ada jawaban dati dalam kamar, jika dirumah semua pintu menggunakan smart lock finger print, karena sekarang sedang di hotel jadi rossa tak bisa sembarangan masuk.

Rossa tau jika putrinya kembali bersedih saat ini, oleh karena itu dia ingin menemui putrinya dan menghiburnya. Tapi apalah daya rossa tak bisa menembus pintu itu.

"Gimana ini mas? Zee masih nggak mau buka pintunya?" Ucap rossa pada bram.

"Kita coba ke resepsionis aja, kita minta duplikat kunci." -bram

"Emang bisa? Kan kita nggak sekamar sama zee." -rossa

"Coba dulu aja." -bram

Setelah bram mengeluarkan beberapa jurus akhirnya resepsionis memberinya kunci duplikat. Jurus sogok uang lebih tepatnya, dan juga menggunakan kepopuleran zee dan juga dirinya sendiri.

Bram dan Rossa kembali ke kamar hotel, mereka langsung ke kamar zee dengan menggunakan kunci duplikat yang akhirnya mereka bisa masuk.

Mereka tak melihat zee disana, sepertinya zee sedang mandi. Setelah menunggu sekitar 10 menit zee belum juga keluar, rossa membuka pintu kamar mandi, begitu dia masuk dia sudah melihat putrinya tak sadarkan diri.

Sepertinya kali ini zee bukan tertidur melainkan dia pingsan, posisinya hampir sama seperti kejadian dirumahnya.

"Ya ampun sayang??!!!" Teriak rossa histeris.

"Zee?? Nak ?? Zee ?? Sayang bangun nak??" Ucap rossa sambil menepuk pelan pipi putrinya.

Bram yang mendengar teriakan rossa pun juga berteriak dan masuk ke kamar mandi.

"Ada apa sayang?" -bram

"Mas, zee pingsan mas." -rossa

"Kamu ambil handuk, biar aku gendong dia ke kasur. Begitu aku angkat langsung kamu tutupi badannya pakai handuk." -bram

Benar saja setelah bram mengangkat tubuh zee dari dalam bathup rossa segera menutupi tubuh putrinya menggunakan handuk.

Bram membawa zee keluar dari kamar mandi lalu merebahkannya di kasur.

"Kamu keringin dulu badannya, abis itu pakein dia baju. Aku mau minta abi buat beli minyak angin di depan." -bram

Lalu bram keluar dari kamar zee menuju kekamar abi.

Tok tok tok

"Iya pa? Ada apa?" -abi

"Papa minta tolong beliin minyak angin di minimarket depan. Zee pingsan soalnya." -bram

"Kok bisa pa?" -abi

"Nanya nya nanti aja, sekarang kamu beli dulu apa yang papa minta." -bram

"Iya pa" -abi

Abi segera menuju minimarket untuk membeli minyak angin, sedangkan bram sendiri dia kembali ke kamar zee.

Rossa terus menggenggam jemari tangan putrinya sambil mencoba untuk menyadarkan zeevana, rossa sangat khawatir dengan keadaan putrinya.

CERITA SMA season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang