Mama Sensi

2 0 0
                                    

Rossa mulai terbawa emosi pada salah satu ART nya yang baru saja bekerja padanya selama satu minggu itu.

"Apa kalo anak saya manja itu akan mempengaruhi hidup kamu hah? Apa akan merugikan kamu?" Ucap rossa Memukul meja makan

"Kamu bilang saya lemah kan? Saya nggak bisa marah? Saya memang nggak pernah bisa marah kalo sama anak saya. Tapi kalo ada yang menghina anak saya nggak mungkin saya akan diem aja.?" Bentak rossa

"Saya sarankan setelah ini kamu belajar sopan santun dan berhenti menjulidi orang lain, agar setelah nanti kamu bersama majikan baru kamu, kamu tidak melakukan kesalahan yang sama." -rossa

"Maksud nyonya?" -bi lilis

"Maksud saya?? Kamu harus mencari majikan baru alias kamu saya pecat, kamu beresin barang² kamu setelah itu kamu pergi dari sini." -rossa

"Maafkan saya nyonya, tapi saya butuh pekerjaan ini saya butuh uang nyonya." -bi lilis

"Saya memperkerjakan orang bukan hanya karena pekerjaannya, tapi juga dari caranya bersikap." -rossa

"Maafkan saya nyonya, tolong beri saya kesempatan saya akan memperbaiki diri." -bi lilis

"Saya mengumpulkan kalian semua disini karena saya ingin menegaskan pada semuanya, saya tidak akan bertoleransi dengan masalah apapun yang nenyangkut putri saya." Ucap rossa menunjuk satu persatu ART nya.

Para ART itu hanya menunduk tak berani menatap rossa, namun tak lama terdengar langkah kaki yang semakin mendekat ke arah rossa

"Mama ngapain sih kok teriak²? Nggak biasanya mama ngomong sama maid pake nada tinggi gitu?" Ucap zee memeluk rossa dari belakang.

"Gapapa sayang!! Mama cuma kasih tau mereka sedikit, kamu ngapain balik lagi kesini?" -rossa

Zee melepas pelukannya lalu duduk di kursi meja makan.

"Gara² mama ngajak semua maid ngobrol zee telfon nggak ada yang ngangkat? Zee tu mau ambil makanan. Lagi asik nonton cemilannya malah abis." Ucap zee memanyunkan bibirnya.

"Uluh uluh anak mama tambah imut kalo lagi cemberut gitu." Ucap rossa mencubit pipi putrinya.

Tak lama tiba² bi lilis mendekati zee dan berlutut di depan zee yang sedang duduk.

"Nona zee bibi minta maaf nona? Tolong bibi nona? Tolong ampuni bibi? Bibi janji nggak akan ngulangi kesalahan bibi lagi, tapi bibi mohon jangan pecat bibi." -bi lilis

Zee yang bingung tak mengerti pun mendungak dan  menoleh ke arah mamanya yang berdiri di sebelahnya seolah meminta jawaban tentang apa yang terjadi.

Rossa merangkulkan tangannya di pundak zeevana dan mengelus pelan rambut putrinya.

"Sayang!! Biar mama yang urus masalah ini?" -rossa

"Tapi zee masih nggak ngerti ma? Ini ada apa sebenarnya? Bibi bangun dulu? Jangan kayak gini?" -zee

Bi lilis pun berdiri seperti kemauan zeevana,

"Bi lilis ini udah melakukan kesalahan sayang!!! Mama mau pecat dia." -rossa

"Kesalahan apa sih ma? Biasanya juga maid lain bikin kesalahan mama maafin." -zee

"Kesalahan yang ini udah fatal sayang! Mama nggak bisa toleransi untuk masalah satu ini sayang?" -rossa

"Mama coba jelasin dulu deh apa kesalahannya?" -zee

Rossa diam enggan menjawab putrinya.

"Bi coba bilang sama zee sebenernya apa sih kesalahannya?" Ucap zee pada bi ijah.

CERITA SMA season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang