Maid Baru

3 2 0
                                    

Saat beauty angel tengah asik tertawa keras tiba² seseorang mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Masuk" -zee

"Permisi non, ini ada makanan sama minuman. Tadi nyonya yang suruh bibi bawain kesini." -ART

"Ohh iya bi, tarok situ aja." Ucap zee menunjuk meja yang ada dikamar zee.

2 ART yang membawa minuman dan cemilan itu meletakkannya di atas meja kamar zee.

"Silahkan non?" -ART

"Iya, makasih ya bi?" -all

"Iya sama² non, bibi permisi?" -ART

"Ehh bentar deh bi, kayaknya bibi yang satunya kita belom pernah liat." -risa

Zee yang tadinya hanya menunduk setelah mendengar ucapan risa pun langsung melihat ke arah ARTnya.

"Ehh iya ya? Beneran gue juga baru liat." -zee

"Heh loe gimana sih? Ini rumah siapa ya? Kok bisa ada maid baru loe nggak tau??" -dinda

"Yeayy mana gue tau, gue mana pernah ngurus masalah maid." -zee

"Ini memang maid baru non, namanya bi lilis, Bi lilis ini gantiin bi nur yang mengundurkan diri. Bi lilis kerja disini udah seminggu lebih non?!!" -bi ijah

"Aneh ya loe emang? Maid udah kerja seminggu kok loe bisa nggak tau?" -vira

"Iya lagian emang loe kemana aja sampe nggak tau ada maid baru dirumah." -risa

"Ya kan gue pagi² udah berangkat kerja. Kadang² pulang kerja udah sore kadang juga malem, trus jalan ama abi atau nggak ama kalian. Pas balik udah pada tidur jadi ya nggak pernah liat." -zee

"Iya deh!! Sipaling sibuk?" -dinda

"Ehmm bi ijah sini zee bilangin." Panggil zee pada bi ijah

"Iya non ada apa?" Ucap bi ijah mendekati zee.

"Pokoknya zee mau yang bersihin kamar zee cuma bi ijah ya? Yang lainnya biar maid yang lain yang urus, bi ijah yang urus keperluan zee." -zee

"Iyaaa non,,, selama ini juga masih bibi kok yang urus keperluan non zee." -bi ijah

"Makasih ya bi?" Ucap zee tersenyum manja lalu memeluk bi ijah.

"Haduuhh non jangan peluk bibi, bibi bau. Lagian nggak enak nanti kalo nyonya sama tuan liat." -bi ijah

"Ya udah non kalo gitu bibi permisi dulu." -bi ijah

"Bi lilis juga permisi ya non?" -bi lis

"Iya bi." -all

2 ART itu pun keluar dari kamar zee dan kembali ke dapur, saat di dapur bibi lilis mengomel atas sikap zee.

"Itu kenapa sih majikan kok gitu banget, manja banget!! Katanya udah kerja jadi CEO di perusahaan? Tapi kok manjanya nggak ketulungan. Lagian kenapa juga mesti harus banget bi ijah yang bersihin kamarnya? Dia meremehkan lilis!!" Ucap lilis ngedumel.

"Jangan gitu kamu, non zee itu orangnya baik meskipun memang beliau manja itu juga karena beliau anak tunggal dan orang tuanya kaya raya jadi ya wajarlah kalo manja mahh!!! Yang nggak wajar itu kamu yang julitin non zee kalo sampe nyonya tau bisa marah besar karena anak kesayangannya kamu julidin." -bi ijah

"Kalo masih TK mah iya wajar manja, nah ini udah jadi CEO masih manja, gimana kalo punya suami? Emangnya ada laki² yang mau punya istri manjanya nggak ketulungan gitu!! Ada ART baru udah kerja hampir 2 minggu sampe nggak tau, sombong banget sih?!! Sok sibuk lagi." -bi lilis

"Heh udahin tuh mulut julidnya, ntar di marahin nyonya baru tau rasa kau?" -bi ijah

"Nggak mungkin dengerlah, rumah segede gini orangnya aja masih dikamar. Lagian nyonya orangnya kayak lemah gitu emang bisa marah?" -bi lilis

Ternyata dari tadi ada yang mendengar percakapan mereka tanpa mereka sadari, rossa adalah orang yang mendengar percakapan mereka.

Rossa pergi kedapur karena ingin mengambil minuman tapi malah tanpa di sengaja dia mendengar ART barunya sedang mendumel.

"Ehemm" dehem rossa yang muncul tiba² di antara bi ijah dan bi lilis.

"Ehh nyonya, kok nyonya disini?" Ucap bi lilis gugup.

"Ini rumah saya, kenapa memangnya? Kamu nggak suka?" -rossa

"Bbbbukan begitu nyonya, jelas saya suka nyonya! Kan ini rumah nyonya." -bi lilis

Rossa menatap tajam pada bi lilis dengan kedua tangannya dilipat kebelakang, sedangkan bi lilis menunduk takut.

Rossa meminta beberapa ART lain untuk berkumpul di dapur.

"Bi ijah tolong panggil maid yang lain? Suruh mereka kumpul disini." -rossa

"Baik nyonya." -bi ijah

Setelah semua ART berkumpul mereka semua mengadap rossa yang sedang duduk di meja makan.

"Nyonya semua ART sudah berkumpul." -bi ijah.

"Apa kalian tau kenapa saya mengumpulkan kalian disini?" -rossa

Semua ART pun menggeleng, saat rossa hendak memulai kembali berbicara tiba² zee juga datang ke meja makan.

"Maa?? Mama ngapain ngumpulin para maid disini?" -zee

"Gapapa sayang!! Mama cuma pengen liat wajah² maid dirumah kita. Kamu sendiri ngapain ke dapur?" -rossa

"Mau ambil minuman di kulkas ma!" -zee

"Kenapa nggak minta maid anterin aja sayang?" -rossa

"Gapapa ma. Ya udah zee keatas lagi ya?" -zee

"Kiss mama dulu dong sayang?" Ucap rossa lembut.

Mmuachh

Zee mencium pipi mamanya, dan rossa juga membalasnya di pipi dan bibir.

Setelah dirasa zee sudah pergi rossa kembali berbicara pada ART nya.

"Hadueehh manja ya anak saya? Ada nggak yang anaknya manjanya kayak anak saya?" Ucap rossa mengawali pembicaraan.

"Nggak ada nyonya, anak saya nggak manja kayak non zee. Padahal harusnya di usia non zee sekarang non zee sudah tidak lagi manja kan nyonya." Ucap bi lilis polos.

ART di sebelah bi lilis menyenggol lengan bi lilis menggunakan sikunya. Sedangkan rossa hanya tersenyum smirk.

"Kamu tau nggak siapa yang lagi kamu julidin?" Tanya rossa yang mulai berdiri dan mengacungkan telunjuknya pada bi lilis

"Hm?" Bi lilis terkejut.

"Saya ulangi, apa kamu tau siapa yang kamu julidi? Kamu nggak mau jawab? -rossa

"Sekarang saya tanya siapa gadis yang mencium saya tadi? Jawab?" -rossa

"Itu nona zee nyonya." -bi lilis

"Kamu tau zee itu siapanya saya?" -rossa

"Nona zee adalah putri nyonya." -bi lilis

"Kalo kamu udah tau zee itu putri saya kenapa kamu julidin dia?" -rossa

Para ART lain pun terkejut dengan ucapan rossa kecuali bi ijah yang memang sudah tau.

"Maafkan saya nyonya." -bi lilis

"Kalo yang kamu julidin itu saya, saya nggak akan marah. Tapi kalo itu anak saya, saya bukan cuma marah tapi juga murka, Zeevana adalah satu²nya anak saya dan suami saya. Saya akan melakukan apapun demi putri saya bahkan nyawa saya sekalipun." Ucap rossa mulai meninggikan suaranya.

"Apa kamu tau kenapa zeevana itu sangat manja seperti yang kamu bilang? Dia manja seperti itu karena saya sendiri yang mau, saya memang sangat memanjakan dia dari bayi bahkan sampai detik ini. Tapi semanja apapun dia itu tidak akan merugikan kamu karena saya memanjakan anak saya dengan harta saya sendiri. Kamu disini hanya bekerja, saya membayar kamu disini untuk bekerja bukan untuk menghujat anak saya." -rossa

CERITA SMA season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang