Reksa membantu duduk Refalin keatas ranjang ruang UKS. Dengan penuh hati-hati Reksa membantu Refalin agar tidak jatuh. "Yang sakit yang mana?" tanya Reksa dengan nada khawatir.
"Kepala gue lah!" jawab Refalin ketus akibat rasa sakit yang dapat begitu nyeri, hingga dirinya tak sempat mengatur nada bicaranya terhadap Reksa.
"Tunggu bentar gue panggil Bu Tari dulu." Ucap Reksa kemudian berlari keluar ruang UKS. Untuk mencari keberadaan Bu Tari.
Setelah sosok keberadaan Reksa tidak ada diruangan tersebut. Refalin langsung berhenti bersikap layaknya orang kesakitan menjadi tertawa tanpa suara. Dirinya menjadi salah tingkah dan dengan lemparan bola dari Revan dirinya jadi mendapatkan mement berama Reksa.
***
Esha menuruni tangga rumahnya berjalan menuju ruang makan. Disana sudah ada kedua orang tuanya yang bersiap ingin makan. Esha menarik kursi kemudian dirinya duduk dikursi tersebut. Suasana ruang makan sengat canggung tidak ada yang membuka topik pembicaraan.
"Mah, Pah aku boleh gak malam besok keluar?" tanya Esha kepada kedua orang tuanya yang duduk tepat didepan gadis itu.
"Sama siapa? Sama cowok berandal itu?" Esha terpaksa menganggukan kepalanya.
"Gak boleh!" sentak Ayah Esha langsung membuat gadis itu diam membeku akibat bentakan Ayahnya.
"Jam sepuluh udah ada dirumah kok!" pinta Esha sambal memohon kepada kedua orang tuanya. Dari sini kita tahu bahwa hubungan Esha tak direstui oleh kedua orang tuanya karna pandangan kedua orang tua Esha melihat seorang Revan adalah berandal.
"Yaudah deh pulang sekolah aku jalan sama Revan boleh ya? Pulangnya sore kok." Bagaimana juga Esha memohon kedua orang tuanya juga tidak akan pernah merestui hubungannya bersama Revan.
"Kalian kenapa sih nganggep Revan orang jahat, padahal dia baik. Stop liat seseorang dari covernya Mah, Pah! Gak semua orang yang berpenampilan berandal itu jahat!" Esha merasa sakit hati dengan kedua orang tuanya kemudian berdiri dari kursinya dan menjatuhkan sendok ke piring menimbulkan suara yang sangat nyaring. Esha dengan penuh sakit hati pergi berjalan Kembali ke kamarnya.
***
Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh yang berarti ini adalah waktunya istirahat. Suasana kelas sangat sepi hanya menyisakan seorang gadis yang duduk sendirian sambil membolak balikkan kertas bukunya. Memperlihatkan sesosok gadis yang sangat sok ambis.
Kemudian salah seorang gadis berambut Panjang terurai menggunakan bando hijau dari kelas lain datang ke kelas gadis sok ambis tersebut dan duduk disebalh gadis sok ambis tersebut.
"Lin tolongin gue pleas!"
"Tolongin apa lagi?" jawab Refalin sambil pura-pura membaca buku.
"Malam besok temenini gue ya pleas, gue mau ngedate sama Revan tapi nyokap bokap gue nggak ngebolehi. Lo mau ya malam besok ikut gue ngedate pleas! Nanti gue bilang ke Mamah kalo misalnya gue mau jalan sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLIN FOR (U)
Novela JuvenilRefalin Saradhiva selalu merasa kesepian dan sangat bingung memilih jalan hidupnya sendiri. Sampai akhirnya dirinya mulai berteman dengan seorang cowok bernama Revan Sidjabat Pandegas. Revan sendiri sering sekali menjahili Refalin. Saat keduanya mul...