♪ Chapter 6

22 15 4
                                    

Refalin melepas pelindung kepala atau yang bisa disebut helm itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Refalin melepas pelindung kepala atau yang bisa disebut helm itu. Kemudian dirinya taruh helm tersebut diatas motor Revan sedangkan Revan pergi terlebih dahulu masuk kedalam cafe.

Refalin mendesis kesal kepada Revan, Refalin berjalan cepat mengikuti Revan yang hampir jauh.

Ketika Refalin mencoba berjalan bersebelahan dengan Revan, "Jangan jalan sebelahan sama gue, entar dikira orang kita pacaran!"

Refalin menghentikan langkahnya kemudian menghentakkan kakinya ke lantai.

Refalin duduk dibangku bersebrangan dengan Revan. Refalin memandang kesan Revan tak henti-henti, sedangkan Revan asik menertawakan Refalin.

Penyanyi cafe itu menyanyikan lagu Dewa 19 tentu saja membuat Refalin menggila, karna Dewa 19 sangat mengidolakan anggota band Dewa 19.

Tak peduli ada Revan dihadapannya Refalin bernyanyi, karna gadis itu tidak sanggup menahan saat mendengar lagu dari Dewa 19.

Kamulah satu-satunya
Yang ternyata mengerti aku

"Dih, lu suka Dewa 19?" tanya Revan heran.

"Iya." jawab Refalin sambil menaikkan satu alisnya.

"Cewek yang selera musiknya kayak gitu langka sekarang." kata Revan sambil menatap Refalin.

"Ah masa sih banyak kok."

"Esha aja selera musiknya jauh beda sama lo."

"Iya sih, tapi kayaknya selera music kita sama." sahut Refalin, tanpa sadar dirinya menyamakan selera musicnya dengan Revan.

"Hmm, iya." balas Revan kemudian Revan juga ikut bernyanyi seperti Refalin karna terbawa suasana.

Tak berselang lama Esha datang kemudian duduk disebelah Revan. "Eh kalian berdua udah lama ya datangnya? sorry ya aku ada keperluan mendadak tadi."

"Iya gapapa kok sayang." jawab Revan sambil mengelus pucuk kepala Esha.

Refalin merasa lelaki yang duduk dihadapannya ini hanya tak menyukai dirinya dari beribu-ribu wanita yang penuh lelaki itu temui.

Karna menurut Refalin, Revan sangat ramah kepada seluruh cewek kecuali Refalin seorang yang sering Revan ganggu.

Refalin menikmati lagu-lagu yang penyanyi cafe itu bawakan sambil menghela nafas karna dua sejoli itu tengah bermesraan.

Refalin tak mempedulikan kelakuan dua orang dihadapannya itu. Dirinya seperti kambing congek karna menjadi nyamuk dan tumbal akibat dua manusia didepannya ini.

Saat makanan datang pun, mereka berdua makan saling suap-suapan, membuat Refalin menatap jijik keduanya karna menurut Refalin itu sangat lebay.

"Sha bentar lagi jam setengah sepuluh kita harus pulang nanti nyokap lo nyariin."

FALLIN FOR (U)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang