bab dua

719 81 2
                                    

~•••~

disebuah kampus elit yang ditempati oleh siswa-siswa kaya dan mampu, fasilitas pun terjamin membuat siswa nyaman dan merasa puas akan bayarannya.

seorang gadis berambut blonde kali ini sedang mengetuk-ngetukkan sepatu PDH nya itu, ia sedang duduk dibangku kantin dan menunggu alina yang mengambil makanan di tempat pengambilan makanan, sedari tadi perutnya keroncongan dan belum diisi apapun.rachel memang mengambarkan anne adalah seorang siswi berpinggang ramping dan suka diet.beda dengan dia di real life nya.walau pinggangnya kecil, namun makanannya terjamin.

sambil menunggu.anne hanya memandang malas ke arah jeffar dan jeka yang mendekati naina dan mencoba mengambil perhatiannya itu.sangat tak modal.

sibuk memandang pemandangan yang jijik itu.tak terasa alina sudah datang dan membawa dua nampan berisi steak, sayur kacang dan jagung, selada dan tumis toge juga susu kedelai.

"kesukaan kamu"ucap alina sambil tersenyum manis.

anne memandang nampan yang kini diisi oleh makanan-makanan sehat.aku sedikit tersenyum kecut memandang nampannya yang agak sepi.anne melihat nampan alina yang kini diisi oleh 2 daging krispy, sayur jagung, telur goreng, dan beberapa snack berminyak ada juga jus pir yang tampak segar.

anne meneguk air liurnya melihat isi nampan alina yang terlihat menggiurkan dibanding nampan yang kini dihadapannya, anne menghela napas panjang dengan tampang malas sambil memakan isi nampannya.

selesai sarapan, alina dan anne sedang berjalan-jalan ditaman kampus yang terletak dibelakang gedung.anne sedari tadi ingin mencari udara segar karena didalam entah kenapa membuat anne merasa panas, padahal disediakan ac disana.

jiwa penovel rachel meronta-ronta ingin keluar dan jadilah alina yang memandang heran kearah anne yang kini sedang mencatat sebuah list cerita.anne yang dia kenal bukannlah anne yang kini dihadapannya, anne yang ia kenal saat seperti ini sudah mengajaknya untuk melabrak dan centil ke jeffar.

alina menjentikkan jarinya sambil memandang kearah anne
"hei, kita ngelabrak naina yok.dia udah mulai centil lagi nih sama si jeka dan ayang bebeb lo"

mengedikkan bahu dan tak peduli dengan ucapan alina yang saat ini dilakukan anne.
"i don't care, biarin lah.suka-suka dia"
ucap anne sambil melanjutkan membuat cerita dan merangkai nya.

alina menghela napas kasar dan beralih menatap marah ke arah anne

"lo kenapa si! dari kemarin kaya gitu terus?!udah 3 hari lo gak lakuin rutinitas kita berdua"

"gapapa.malas aja"

"ih!"
alina merampas buku note anne dan membuangnya ke sungai yang terletak dihadapannya.

"what..what?!, lin..lo apa-apaan si! rese banget"

"no, no..lo bukan anne yang gue kenal, anne yang gue kenal pagi ini udah centilin jeffar yang kini lo kasih nama ayang bebeb lo itu, look a that! naina dan jeffar lagi berduaan didekat pohon!"

"biarin aja sih, dia juga ko-"
sebelum melanjutkan pembicaraannya.anne sudah ditarik oleh alina mendekat ke arah naina dan jeffar yang kini saling suap-menyuap dengan ice cream dan sendok yang sama.anne memandangnya dengan expresi seolah-olah ingin muntah melihatnya.

"eh cabe! dasar centil!jeffar jangan deketin dia! dia cabe banget, kemarin gue lihat dia berduaan digang ama jeka"ucap alina mengebu-gebu.

"apaan sih lo, gak jelas banget."
ucap jeffar yang merasa sakit saat naina di kasari begitu.alina sontak mendorong bahu naina hingga naina hampir jatuh dan untung di topang oleh jeffar.

THE ANTAGONIS •'ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang