bab sembilan

456 52 2
                                    


terbangun dari tidurnya. anne meringis memegang kepalanya yang terasa pening. anne mulai meraba mencari air yang sering berada diatas laci meja.

anne mulai meminumnya lalu beralih menatap jam.ternyata sudah menunjukkan pukul 7.30, anne terlambat!

buru-buru anne melempar selimut yang ia kenakan lalu mengambil handuk yang berada digantungan setelah itu membanting pintu kamar mandi.

astaga... gue lambat"

anne mulai memaksa sepatunya untuk masuk lalu menaiki mobil yang supirnya masih asyik minum kopi.

"ayo pak! saya terlambat nih pak!! "greget anne menatap pak ridwan yang hanya menatapnya heran.

"mau kemana atuh neng? ini hari minggu"ucap pak ridwan.

"JINJAA!! ah! pak ridwan mah gak asik.... main-main terus ah! "anne berusaha menetralkan napasnya yang ngos-ngosan.

"aduh neng...eneng kan punya hp atuh.. masa gak tau teh"jawab pak ridwan sambil memakan pisang goreng bikinan ibu komplek sebelah.

anne lalu beralih menatap handphone nya dan berdecak kesal. ternyata benar hari minggu, anne menghentak-hentakkan kakinya lalu berhenti sejenak. berbalik lalu berteriak.

"pak ridwan ngeselin!! "teriak anne mengebu-gebu lalu melempar sepatunya kearah pak ridwan.

pak ridwan menangkap sepatunya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya kearah nona muda nya itu.

"serba salah saya mah.... "

~•••~

"maaf.... "

jeffar hanya menatap sendu kearah naina yang menatapnya ragu.

"nai... kamu ngerti nggak sih ke aku? "ucap jeffar merasa terkhianati.

"jadi pengorbanan aku selama ini kamu anggap remeh? "

"jeffar! kamu bisa nggak sih ngertiin aku!!"bentak naina menatap marah kearah jeffar.

"kamu itu cowok jeff!! harga diri kamu mana?.... aku udah muak sama pengrobanan kamu yang sama sekali aku anggap cuma sebatas pengorbanan seorang teman.... jeff, ini yang terakhir kalinya aku ucap sebelum aku benar-benar sudah membenci kamu, aku nggak pernah suka sama kamu!"sebelum itu. naina menepuk bahu lebar jeffar dan mengatakan sepatah kata.

"pundak lebar ini nggak pantes aku senderin. kamu berikan sama orang yang benar mencintaimu"

jeffar hanya menatap kosong kearah naina yang kini mulai menaiki motor ninja milik pria yang sudah jeffar anggap sebagai teman.

jeffar mulai meraung dan menampar wajah tampannya. mulai menginjak bunga dan beberapa ucapan yang sudah ia siapkan dari tadi. jeffar layaknya ingin mencakar wajah sok' nya yang menatap kearah jeffar.

jeffar sudah ingin menyerah. ini terakhir kalinya ia berkorban, kalau harus mengorbankan dirinya, ia sudah tidak bisa lagi.ini terakhir kalinya mereka berdua merasakan ketenangan.

"dua orang yang cocok"ucapnya menyeringai.

~•••~

"neng.... "

"buka neng... ini ada yang mau ketemu sama neng anne"

"BILANGIN DIA LAGI GAK MOOD!! "teriak anne dari dalam yang mampu membuat pak ridwan hampir congek.

"aduu...ini penting neng! "kesabaran pak ridwan mulai menipis menghadapi sikap anne yang sedang pms. dari dulu, anne selalu melampiaskan kesakitannya terhadap semua orang ketika sedang pms.

THE ANTAGONIS •'ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang