bab sepuluh

416 42 0
                                    

~•••~

jeffar mendatangi rumah yang terbilang kecil dari segi penglihatan nya. kini mata jeffar sedikit berkunang-kunang akibat kurang tidur dari semalam. jeffar memang tak terbiasa begadang dimalam hari. terkecuali kalau ada sesuatu yang ingin ia kerjakan.

membuka pintu kayu rumah terpencil bercat biru muda dan corak pink itu. jeffar mula-mula mengadahkan kepalanya. setelah melihat ashel. jeffar mulai masuk kedalam.

nuansa rumahnya cukup sederhana. kini ruang tamu di jadikan dapur juga. dan dua kamar disini, satunya kamar mandi. dan satunya kamar tidur. ashel dan naina memang seringkali tidur bersama. namun kadang' juga ashel sendiri karena naina yang biasanya tak menentu pulang kerumah.

"gimana keadaanya dek? "sahut jeffar menatap naina yang kini sudah du beri kompresan air dingin diarea kening. wajahnya tampak pucat dan tertidur lelap dalam selimut yang tipis.

"udah mendingan kak, tapi masih harus di beliin obat.maaf kalo ngerepotin... tapi kakak bisa beliin kak nai obat gak? soalnya kak nai gak bisa di tinggalin"seru ashel menatap sendu kearah naina yang pucat pasi.

"ini udah kakak beliin tadi diperjalanan, suruh minum dulu naina nya, udah makan kan?"

"udah kak, tadi aku beliin pake uang saku.aku beliin nya di warung mpok minah. "

jeffar hanya mengangguk ria lalu membantu ashel untuk memeras kain kompresan untuk naina. ashel juga membangunkan naina sejenak untuk meminum obatnya. selang meminum obat, naina langsung terlelap dan mungkin ia tak melihat jeffar disana.

"jadi, kakak mu kok bisa sakit begitu? "

"gak tau kak. tadi aku lihat kak naina pulang-pulang udah basah kuyup dan langsung pingsan, aku juga dapat memar diarea belakang leher sama deket bibir. aku khawatir kak.... "jelas ashel sambil memeluk kakaknya yang kembali terlelap.

"mungkin dia cuma jatuh. yaudah, kakak udah transfer uang saku kamu sebulan. ada juga uang khusus pengobatan naina. obatin cepet, di dokter. kakak taro obatnya dimeja ya... pulang dulu"jeffar berlalu dari sana dan memakai jaket nya yang sudah ia sampirkan. lalu pergi dari rumah naina.

kepergian jeffar. ashel mengecek uang transferan dan melotot memandang layar hp nya.

"astaga.... 10 juta! cuma buat bulanan kata kak jeffar? "teriak histeris ashel.

"hm.... aku ngerasa bersalah deh sama kak jeffar, udah ngerepotin. tapi gimana lagi... "

~•••~

kini anne sedang menikmati view di taman belakang. hari sudah menuju petang dan tampak matahari sudah ingin istirahat kembali.

menutup mata indahnya, anne sedang menuju ke kejiwaan rachel kembali. sejenak rachel bertanya-tanya dibenak.apa yang kini dilakukan jerome? apakah dia sedang menangis tersedu-sedu melihat mayatnya? atau.....

jerome sudah berkeluarga?.....

disini. rachel sudah hampir 4 bulan lamanya. tidak ada tanda-tanda akan kembali.dan tidak ada sama sekali tanda jika jiwa anne akan merasuki kembali tubuhnya.

rachel kembali memandang langit berwarna oranye. air mata berluruh tanpa dipinta.

aku sungguh merindukan mu.... je

pip!
pip!!

anne terlonjak kaget mendengar sebuah klaksonan motor. ternyata itu adalah jeffar.

"ngapain lo

"nggak, cuma cariin lodoang. mau bawa-in lo makanan, tapi kata pelayan kamu ada disini. jadi gue samperin"

THE ANTAGONIS •'ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang