bab empat

563 75 0
                                    

~•••~

sepulang dari makan malam, anne langsung kerumah dan tak singgah-singgah kemana pun.sebenarnya edgard juga menyuruhnya untuk pulang saja, karena anne sudah lumayan mengantuk.jadi edgard yang mengantar anne.

bahkan edgard juga mengecup kepala anne, untuk kata selamat malam sebelum kembali ke hotel lagi.sebenarnya acaranya bukan hanya dinner, tapi beberapa party bersama rekan-rekan kerja ayahnya.namun anne terlihat tak nyaman bersama orang dewasa, jadilah edgard menyuruhnya pulang saja.

membuka pintu kamar nya dan menyalakan lampu lalu menghempaskan tubuhnya di ranjang empuk.matanya tampak berkunang-kunang.bahkan tas nya belum ia taruh.

'besok aja cari tahu nya...'gumam anne setelah itu masuk ke alam mimpi.





"aku benci diriku...."

"i hate myself....hikss..umm"

"aku berharap, dikehidupan selanjutnya.....aku akan menjalin masa depan dengan orang yang betul mencintaiku....."

"buat masa depan ku secerah langit dan bumi"

"jangan terlena dengan pria apalagi harus menyerahkan jiwa raga mu, aku mohon....buat masa depan ku secerah bintang yang gemerlapan di langit, aku ingin menjalin masa depan dengan orang yang benar mencintai ku......"






IN YOUR DREAM.....masa depan mu sudah suram karena kelakuanmu sendiri.....

"jangan.....tolong buat masa depan ku secerah langit dan bumi...."




"secerah langit dan bumi....."








"JANGAN!"
mengatur napas nya sedemikian mungkin dan mulai menyibak selimutnya, pakaiannya sudah diganti dengan pakaian tidur.

"senter?senter! mana senter"anne mengambil senter yang terletak diatas meja belajarnya dan mulai membuka-buka setiap laci diruangan itu.

"mana..."gumam anne ngos-ngosan sambil membuka laci terakhir.

"tidak ada..."

anne sudah memeriksa semua laci yang ada dikamarnya, tidak ada satu pun disana.sedikit putus asa, anne menyandarkan kepalanya di kepala ranjang, dimana harus ia mencari lagi....

netra anne yanh tajam tak sengaja melihat sebuah kotak peti bersegi empat.bahkan kotak itu tampak di gencet oleh beberapa barang.tampak ada yang mengkilap didalam kotak peti itu, anne mendekati kotaknya lalu berusaha mengeluarkannya dari beberapa barang bekas.

"akhirnya...pasti ini"

saat ingin membuka kotak peti itu.ternyata memiliki kunci yang anne tak tahu keberadaanya.

"yah...dikunci lagi"

anne menyimpan kotak itu di bawah ranjang nya dan menutupi kotaknya dengan selimut, ia sedikit memaksanya masuk agar tak diketahui pelayan saat menganti seprei ranjangnya.

setidaknya ia sudah menemukan kotak nya, untuk kuncinya.kebelakangan saja ia cari.jujur kepalanya sedari tadi berdenyut hebat, campuran dari panik dan kantuk yang menyatu.sedetik kemudian, anne mulai menutup mata lalu kembali tidur dengan nyenyak.

~•••~

brukk!

"aw"
anne membalik wajahnya saat melihat orang yang sengaja menyenggolnya.

itu jeffar dan naina yang berada dibelakangnya sedang mencengkram jaket kulit jeffar.

"anne, lo kalau benci sama naina gak usah gitu juga"ucap jeffar mengebu-gebu namun masih bisa ia kontrol emosinya.

THE ANTAGONIS •'ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang