Playboy

3.8K 113 5
                                        


Untuk seme pertama adalah duta pangku engene, Lee Heeseung!!😋😋


Heeseung (seme)
Jay (uke)







Berpacaran dengan cowok paling populer+idaman betina memanglah tidak semudah itu. Terkadang ada saja kelakuannya yang amat caper dan masih bisa merangkul cewek lain.

Seperti yang dialami pemuda Park menggemaskan ini. Dia selalu melihat pemandangan tidak mengenakkan di kantin terutama pojok kanan. Pacarnya itu bernama Lee Heeseung terlalu asik bermain dan bercanda bersama 4 cewek pikmi tapi memang cantik sih.

Jay kemari hanya ingin membeli strawberry sandwich sama susu cokelat setelahnya akan kembali ke kelas juga.

"Awas aja ya lo seung, gue juga bakal kayak gitu ke Yoshi Hyung sumpah" Gumam Jay sembari menatap sinis ke Heeseung. Tapi untungnya Heeseung lagi enggak lihat ke arah Jay.

Setelah Jay membeli apa yang ia mau, langsung saja lari sekencang mungkin dan bisa dilihat oleh beberapa siswa dikantin itu terutama Heeseung.

"Eh my babes, gue ke kelas dulu ya" Pamit Heeseung dengan nada genitnya. Dan sebenarnya dia mau mengejar Jay bukan mau ke kelas.

"Iya juga our boy" Balas keempat cewek itu yang tak kalah genit.





Jay sampai di kelas 12.3. Dimana kelas kakel yang ia naksir berada disitu. Pemuda yang begitu tampan, berasal dari Jepang. Kanemoto Yoshinori.

"Yoshi kuun~" Panggil Jay dengan nada lucu nya.

Pemuda tersebut mendongkak kan kepalanya karena sedang membaca novel lalu menyapa balik dengan senyuman manisnya. Posisinya dia lagi sendirian di kelas.

Jay duduk disamping Yoshi lalu gelendotan seperti kucing manja ke kakel nya itu.

"Enggak sama Heeseung?" Tanya Yoshi walaupun matanya masih fokus di novel yang ia baca.

"Kelakuannya makin hari makin ga bener yosh, kesel banget gue liatnya. Eneg tau ga. Dan gue lagi bales dendam ama kelakuan dia makanya gue kesini"

Jay tetap mendusel-dusel dan matanya ikut membaca novel yang Yoshi baca. Sembari menikmati jajanannya.


Brak!


Pintu kelas 12.3 terbuka dengan lebar dan kasar. Ternyata Heeseung yang membukanya. Yoshi panik dan sudah menyuruh Jay bangun. Namun Jay tidak mau karena dia lagi bales dendam.

"Nakal ya kamu, baby boy? Hmm?" Heeseung menghampiri Jay dan mengeluarkan smirk andalannya pada kekasih kecilnya itu.

"Iya aku nakal. Aku kayak gini karena kamu udah keterlaluan banget tau" Jawab Jay dengan santainya.

"Ck! Buruan kamu bangun!" Heeseung menarik lengan Jay namun Jay mencoba menepis nya namun tidak bisa.

Heeseung menarik Jay keluar dan Yoshi bisa melanjutkan membaca novelnya dengan tenang.

"Lepas! Seung lepas! Mau kemana sih?!" Jay memberontak dan akhirnya tangannya tidak dicengkram kasar lagi oleh Heeseung.

Heeseung membalikkan badannya dan wajahnya ikutan kesal gitu. Tapi lebih kesal Jay, karena sikap pacarnya pada cewek lain yang sudah bikin dirinya cemburu secemburu cemburunya.

"Enak ya tadi ndusel-ndusel nya ke Yoshi? Aku juga pengen liatnya"

"Enak ya disentuh-sentuh gitu aja sama cewek lain sampe berminggu-minggu? Aku mau kayak gitu makanya aku lari ke Yoshi kun"

Heeseung terdiam sebentar. Merenungi dirinya, dia akhirnya tersadar. Sudah berminggu-minggu dia sibuk dengan cewek lain saking populernya dia. Sampai-sampai dia lupa dengan kekasih resmi nya sendiri.

"Kamu kira aku enggak sakit hati apa liatnya Seung?" Lirih Jay. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Jay, maaf-"

"Aku tau Seung kamu populer, kamu ganteng, kamu idaman semua cewek disekolah. Tapi masa kamu bisa lupa sama aku yang udah resmi jadi pacar kamu yang sesungguhnya?" Oke, Jay sudah mengeluarkan air matanya.

"Kamu kalau dari awal merasa enggak nyaman sama aku, enggak terima kalau aku jadi pacar kamu, masih suka main sama cewek-cewek. Bilang dong dari awal! Atau lebih baik kita putus aja ya?"

"No! Jangan! Jay tolong ya maafin aku, aku sadar kelakuan aku dan aku janji enggak main sama cewek-cewek lain kecuali sama temen-temen ku" Heeseung mendekati dirinya pada Jay lalu menghapus air mata indah itu.

Jay tidak bisa berkata apa-apa lagi. Hatinya masih terlanjur sakit. Dan dia tidak percaya akan janji Heeseung barusan.

"Jay, sayang. Maafin aku ya? Kalau aku seperti itu lagi, kamu boleh nampar aku, mukul aku, memaki-maki aku, atau bisa menjauhi aku untuk beberapa minggu hingga aku menyadari nya kembali"

Pemuda itupun mengangguk, kini dia memeluk Heeseung erat sambil berbisik, "Aku sayang Heeseung"

"Heeseung sayang kamu juga" Balas Heeseung sesekali mengecup pucuk kepala Jay.







End.





Enggak terlalu panjang tapi gpp ya lah🥲

Cutie Boy; JayxAllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang