Maaf ya agak lama update nya karena habis liburan jadinya agak susah kalau update pas liburan gitu😪
Jake (Seme) Jay (Uke)
Kaki jenjangnya berjalan lunglai. Mengelilingi kota demi mendapatkan sebuah pekerjaan. Namun selalu ditolak karena alasannya bermacam-macam.
Kasihan sekali pemuda bermarga Park ini. Tidak lanjut kuliah karena biaya tidak cukup ditambah resmi menjadi yatim piatu sejak kelas 11. Kini, dia akan berkerja demi membiayai kebutuhan sehari-hari.
Kaki nya yang pegal karena terlalu lama berjalan akhirnya duduk sendirian di halte bus. Mengusap-usap kedua tangannya karena angin malam yang cukup dingin.
"Ya Tuhan... Kapanlah diriku dapat pekerjaan yang layak..." Lirih nya.
Hingga ada seorang gadis yang duduk di halte tersebut dan menunggu bis datang kemari. Tiba-tiba saja gadis itu mengajak Jay mengobrol.
"Halo? Nama kamu siapa?"
"Eoh? Ha-halo, nama saya Park Jongseong. Panggil Jay saja"
"Salam kenal, aku Lee Chaeyoung. Panggil saja Isa" Mereka berdua berjabatan tangan dan saling tersenyum.
"Kamu kok kelihatan murung gitu?" Sepertinya Isa adalah tipe orang yang peka.
"A-aku... Belum mendapatkan pekerjaan selama seminggu ini..." Cicit Jay.
"Oh seperti itu. Emm, mau aku daftarin jadi pelayan di sebuah cafe enggak? Lumayan loh, gaji seminggu tiga sampai lima juta" Tawar Isa.
"Oh ya? Sejak kapan ada cafe yang gaji nya sampai segitunya? Apakah yang punya itu orang kaya?" Mata Jay membulat lucu karena penasaran.
"Iya! Pemilik cafe nya ini merupakan putra bungsu dari CEO Sim! Aku disana sebagai barista nya"
"Ohh boleh boleh! Kamu baru pulang ya?" Isa mengangguk.
"Aku nanti chat si boss untuk daftarin kamu ya. Aku minta nomor kamu boleh enggak?"
"Boleh boleh!" Jay menyodorkan ponselnya dan memberi nomor hp nya pada Isa.
"Eh bis nya sudah datang! Kamu enggak ikut pulang?" Isa beranjak karena Bis nya sudah datang.
"Errr, uangku tidak cukup"
"Ayo gapapa! Aku bayarin kok!"
"Beneran? Makasih banyak ya!" Jay benar benar bersyukur malam ini, karena masih ada orang yang berbuat baik padanya.
• • • • •
Keesokan harinya Jay bersiap-siap dengan rapi karena dia langsung diterima di Cafe tersebut sebagai Pelayan. Iya gaes langsung diterima. Jay berterima kasih banyak pada Isa.
Jay mengambil uang di tabungannya untuk menaiki Bus menuju Cafe tersebut. Jaraknya lumayan, 3,5 kilometer. Beberapa menit kemudian sampailah di Cafe tersebut, karena masih pagi jadi belum ada 1 orang yang membeli kopi atau dessert lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Design Cafe nya tidak berlebihan, namun kelihatan sangat nyaman dan Jay akan betah berada disana.
"Hei! Kamu!" Seorang karyawan Cafe memanggil Jay.
"Iya? Manggil saya?"
"Ya, kamu waiter baru ya?" Jay mengangguk kecil.
"Bawa data pribadi mu?" Jay mengangguk lagi.
"Ohh okey, silahkan menuju ke ruangan milik boss dan berikan data dirimu pada boss. Ruangannya ada dilantai 3, pintu berwarna abu-abu"
"Baik, nuna" Jay menaiki tangga menuju lantai 3, ke ruang boss nya.
Tok tok tok!
"Silahkan masuk!"
Jay membuka pintu pelan-pelan. Memperlihatkan boss nya yang sibuk ke hp nya. Jay akui, boss nya sangat tampan. Tapi kata Isa sifatnya dingin dan jarang senyum.
"Boss, saya Park Jongseong, ini data pribadi saya"
"Ohh, kamu yang di daftarin sama Isa bukan?" Tanya si boss, walaupun matanya masih fokus ke hpnya. Tapi sedetik kemudian boss muda tersebut mengecek biodata milik Jay kemudian mendongkak menatap laki-laki tampan campur cantik itu.
"Iya boss"
"Kamu ngapain berdiri kayak gitu terus? Duduk"
"O-okay..." Jay duduk dan sudah kelihatan banget sifatnya.
Jay menunggu boss nya bernama SIM Jaeyun, Jake. Mengecek data tentang dirinya. Walaupun dia memang sudah keterima semalam, namun karena belum mengecek data sepenuhnya jadi di cek kembali oleh Jake.
"Baik kamu keterima sebagai waiter dan saya harap kamu mengerjakan pekerjaan mu dengan baik"
"Baik boss. Akan saya lakukan semaksimal mungkin"
Hening sementara hingga Jake mempertanyakan hal yang tak terduga yang terlintas di pendengaran Jay.
"Kamu sudah memiliki seorang boyfriend?"
"Hah? Maksud boss apa?"
Jake tidak menjawab dan tatapannya seakan-akan Jay harus mengerti tentang pertanyaan nya sebelumya.
"Ah.. Belum boss, saya masih single" Jawab Jay.
"Oke, silahkan kamu boleh berkerja"
"Baik boss. Saya permisi" Jay balik badan dan masih tidak percaya apa yang boss nya tanya tadi.
Jay turun, dan dia langsung bertemu dengan Isa.
"Hai Jay! Gimana? Diterima secara resmi enggak?"
"Iya dooong"
"Aaaa! Aku ikutan seneng!" Isa senang banget karena Jay keterima.
"Tapi ya Sa, aku mau ceritain sesuatu pas tadi aku ke ruangan si boss Jake"
"Oh ya? Apa tuh?"
Jay menceritakan semuanya secara detail sembari menunggu Isa membuat Cappucino untuk pelanggan pertama. Isa agak shock, karena biasanya boss mereka tidak kayak gitu.
"Kayaknya sih boss Jake suka sama kamu, Jay" Bisik Isa.
"Ih! Ga mungkin lah! Boss Jake kelihatannya galak gitu!"
"Ya siapa tau dia bisa luluh hatinya kalau sama kamu" Jay nge bombastic side eye ke Isa.
"Nih cappucino nya, antar ke meja nomor tiga ya. Untuk eonnie itu" Isa menaruh segelas cappucino ke nampan yang dipegang oleh Jay.
Jay mengantar segelas cappucino itu dengan hati-hati dan kembali ke ke Isa.
"Eh Jay, kamu tau gak?"
"Apa sa?"
"Kamu disuruh nganterin segelas americano ke boss Jake. Dia baru aja ngechat akuuu" Jay langsung WTF?!