04

3.8K 154 6
                                    

Suara decitan ranjang kasur yang ikut bergoyang seirama dengan tempo kegiatan panas yang dua insan lakukan itu di ruangan yang remang-remang itu. Meskipun AC sudah membuat satu ruangan itu dingin namun peluh masih mengaliri Jiwoong dan Ricky malam itu.

"Ahhrghh! K-Kakkhh...P-Pelan plishhh... Lu-lubangku bisa robek ahngh~" racau Ricky dalam posisi menungging dan kedua tangannya meremat erat sprei berwarna putih itu.

PLAKK!

"Ahhrghh! Kakk!!" seru Ricky saat pantatnya ditampar oleh Jiwoong meninggalkan bekas kemerahan terlukis indah di atasnya.

"Berani meneriaku, hm?"

PLAKK!!

"AHHRGHH!"

"Kamu nggak mikir apa, Ky? Kalau Gyuvin tahu apa yang kamu lakuin malam ini, hm?" ujarnya dengan nada rendah masih terus menggenjot Ricky tidak karuan.

"Berani banget kamu mau melecehkan aku yang sedang mabuk?!"

PLAKKK!!!

"Ahhh! P-Plissh Kakkh, Ampunnhh..." mohon Ricky dengan suara seraknya. Di gempur habis-habisan oleh dua orang dalam waktu yang sama benar-benar melelahkan. Dia tidak sanggup lagi, ingin pingsan saja rasanya apalagi permainan Jiwoong lebih ganas dengan dan lebih besar.

"Ini hukumanmu anak nakal!! Ehrghh!!" Jiwoong menggeram kala Ricky mengeratkan lubangnya menghimpit milik Jiwoong yang lebih besar dari Gyuvin. Padahal harusnya masih terasa longgar tapi saat ini benar-benar terasa sangat sesak.

PLAKK!!

"Katakan kalau ini enak!! Hmphh!!" Jiwoong menumbuk miliknya lebih dalam lagi menyentuh titik nikmat Ricky yang sesungguhnya yang tidak ia rasakan bersama Gyuvin tadi.

"AHHRGH!! E-Enakkhh kakkhh... Ahhh... La-Lagi enghh~"

"Katakan siapa yang sebenarnya kamu cintai? Aku atau Adikku?" tanyanya.

"Ahh! Ka-Kak Jiwoonghhh... A-Aku cinta, Kak Jiwong ah!!"

"Sejak kapan, hm?"

"AHHRGHHNGHH!!"

Jiwoong membalik posisi Ricky lalu mengungkungnya dan langsung menancapkannya kembali membawanya masuk ke ujung dan langsung menyentuh titik ternikmat yang pernah Ricky rasakan.

"Jawab aku!"

"Ahh! Se-sejakhh lama! Sejak aku masihh SMP! Ahhrghh pelan kakhh!" Ricky melingkarkan lengannya pada punggung lebar kekar Jiwoong dengan sangat erat.

"Kenapa kamu menyukaiku?"

"Kak Jiwoong lebih tampanhh! Ahhngh~ Le-lebih kekarrhh! Auhh... lebih besar dan keras AHHRGH!! KAKK!! PELANN KAKH!! SAKITT HIKSS...."

Jiwoong benar-benar menghantam keras lubang Ricky tanpa ampun membuat Ricky menggeleng tidak karuan karena bingung harus memilih antara rasa nikmat dan perih yang datang bersamaan merambat ke tubuhnya.

"Sakit, kah?" tanyanya, ia mulai melambatkan temponya.

Ricky mengangguk, "Tapi... Enak," jawab Ricky jujur.

"Aku akan bergerak dengan cepat, mendesah sepuasmu dan berteriak lah," bisik Jiwoong.

"Jangan. Jangan, sebentar Kak. Ini masih sa-AHK!! ASTAGA! ARGHHHHHHMPHH!" jerit Ricky dengan suara besarnya namun ia tahan, ia terkejut karena Jiwoong kembali bergerak cepat.

"Tidak usah di tahan, Ky,"

"Na-nanti kalau kedengeran Gyuvin, Kak! Ahhh!"

"Tenang saja, Gyuvin kalau tidur kaya kebo. Dia tidak akan mendengarmu mendesah karenaku disini,"

[✓] Rising | Gyuicky/Jeongri/WoongRic ♡ + Ricky HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang