Happy Reading.
Pekan itu Jaemin terpaksa harus mendatangi kediaman kekasihnya atas bujukan—ancaman Doyoung. Sebagai putra tunggal yang malas berdebat, Jaemin pun terpaksa lagi melakukannya. Sesungguhnya ia ingin menghabiskan waktu pekannya dengan beristirahat atau mungkin mengunjungi salah satu supermarket franchise miliknya tuk menemui Renjun yang sedang berjaga shift pagi.
Sayang, semua tinggal mimpi dan angan sebab dirinya malah terjebak di dalam kamar pemuda yang sekarang menyandarkan kepala di pahanya. Tontonan yang diputar pemuda itu ditatap dengan raut datar sedang si surai pirang tak henti-hentinya mencuri pandang padanya. Sesekali ia akan tersenyum kemudian kembali melihat tontonan yang katanya sedang ramai dibicarakan di platform oleh kawan-kawannya.
Jaemin pikir, film yang diputar Yangyang adalah tontonan berkelas dengan alur cerita menguji kemampuan praduga bukan malah adegan romansa antar dua remaja yang terlibat hubungan gelap di bawah status kakak adik tiri. Lelaki itu hanya menatap darat tontonan di layar dalam kamar Yangyang, tampilan vulgar yang menunjukkan seorang lelaki tampan sedang mencium kekasihnya dalam sebuah mobil itu membuat si pemuda diam-diam meringsek masuk di balik bantalnya.
Jihoon anjing. Jihoon anjing. Dia mengumpat puluhan kali ketika tahu bahwa film yang direkomendasikan oleh sahabatnya itu benar-benar tak layak tonton sekalipun Yangyang sudah berusia legal. Hei! Dia memang sudah lebih dari dua puluh tahun tapi bukan artinya dia bisa menonton film tak senonoh ini bersama kekasihnya kan?
"Ganti film aja!" seru pemuda itu meraih remote ketika adegan ciuman seduktif dari pemeran muncul dengan jelas.
Jaemin hanya diam. Ia tak terganggu sama sekali meskipun diam-diam dia mengintai wajah merah padam kekasihnya. Yangyang tidak sedang salah tingkah hanya karena menyajikan tayangan film romansa kan?
"Kenapa?"
"Baby suka filmnya?"
"Kalo mau liat itu yaudah lanjut aja."
Yangyang menggelengkan kepala, "Nggak mau liat itu," ungkapnya yang dihadiahi tatapan tanya dari Jaemin. Pemuda itu tak akan mengungkap alasannya dengan gamblang mengapa dia enggan melihat film romansa dengan adegan ciuman dan sesuatu yang err... sensual.
"Biasa aja kali, kayak nggak pernah aja."
"Emang," bisik Yangyang pelan seraya mengganti remotenya.
Pemuda itu cekatan melihat tayangan-tayangan yang sedang populer hingga pilihannya jatuh pada drama on going di halaman paling awal. Pemuda itu kembali pada posisinya—menyandarkan kepala di paha Jaemin sebagai bantalan. Jaemin tak protes, lelaki itu malah menatap si surai pirang yang serius melihat tayangan di depannya.
"Nggak pernah kissing?"
Yangyang mendongak pada Jaemin. Pemuda itu mengeratkan rangkulan pada bantal dan berdehem sebagai jawaban iya. Duh! Ketahuan kan kalau dia ini cupu sekalipun dulu player. Sudah ia ceritakan belum sih? Yangyang ini dulunya, sebelum berpacaran dengan Jaemin, hobi gonta-ganti pacar sampai ia punya mantan kekasih jarak satu hari. Benar khas bocil memang. Tapi memang adanya begitu, Yangyang punya lima mantan kekasih dan akan selamanya begitu sebab ia tak ingin menjadikan Jaemin masuk dalam salah satu daftarnya.
Jaemin ini kekasih abadi tau, hihi.
"Kenapa?"
"Apanya yang kenapa baby?"
"Pergaulan kamu di sana kan lumayan bebas."
"Bukan artinya aku bisa ngelakuin hal yang mereka lakuin kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGGAH
Fiksi PenggemarKalau pada akhirnya aku milih buat lepasin kamu, itu bukan karena aku nggak lagi mencintai kamu. Rasaku sama seperti pertama kali semesta menemukan. Rasaku masih sebesar saat kamu jadi milikku. Tapi aku sadar, sebesar apa pun usahaku untuk terus mil...