something there

585 60 7
                                    

Taehyung masih terbaring di tempat tidur, lukanya masih diperban. Ia mengunyah makanan dengan tenang, memandang langit-langit kamar yang selalu mengingatkan dirinya tentang masa lalu.

"Cinta bisa mengubah rupa dan martabat. Cinta tidak dilihat atau melihat menggunakan mata, tapi dengan pikiran dan perasaan. Oleh karena itu—"

Jungkook tiba-tiba bersuara, Taehyung pikir pemuda itu sedang membaca, jadi dia menolehkan kepalanya untuk mengecek, namun tak ada satu pun buku di hadapan Jungkook.

Jungkook membaca lewat ingatannya, dia sudah hafal keseluruhan isi dari salah satu buku kesukaannya ini di luar kepala karena terlalu sering membacanya.

Taehyung agak terkejut menyadarinya, namun kemudian dia ikut bergabung, menyambung perkataan Jungkook. "—oleh karena itu si Cupid bersayap digambarkan sebagai orang buta." Taehyung berucap tanpa ragu.

Jungkook menatapnya. Terkejut. "Kau tahu Shakespeare?" tanyanya. Jungkook terlihat begitu tertarik saat ini. Mata Jungkook memunculkan binar yang tak pernah Taehyung lihat sebelumnya.

Taehyung tersenyum miring. "Aku mendapat pendidikan mahal di Istana ini, tentu saja aku tahu. Lagipula membaca buku adalah sebuah keharusan untukku. Itu hobiku, lebih dari apapun," jawabnya angkuh. Kemudian makhluk itu memunggungi Jungkook.

Mendengar itu, Jungkook tersenyum geli. "Sebenarnya, Romeo dan Juliet adalah kesukaanku." Jungkook total mengubah posisi duduknya menghadap ke arah Taehyung, memandang punggung yang dibalut dengan pakaian berwarna putih itu.

Taehyung kembali membalikan tubuhnya ketika mendengar ucapan Jungkook, ia menjatuhkan kepala ke bantal dengan jengah.
"Pantas saja. Sudah kuduga. Aku tak terkejut," balasnya.

"Apa?" Jungkook terkekeh pelan melihat respon Taehyung yang menurutnya lucu.

Sementara Taehyung memutar bola matanya. "Kisah itu, hanya berisi patah hati dan duka." Kemudian dia menggetarkan tubuhnya, membuat gerakan seperti orang yang akan mati. dia sedang mempraktekkan adegan akhir kisah Romeo dan Juliet yang berakhir tragis. Kemudian Taehyung merotasi kan kedua matanya. "Ada banyak buku yang lebih pantas untuk dibaca daripada kisah menyedihkan itu."

Jungkook menatap Taehyung penasaran. Senyumnya semakin lebar. "Contohnya?"
.
.
.
.
.
;

Taehyung bangkit dan membawa Jungkook ke perpustakaan pribadi miliknya, ini yang termegah di seluruh Prancis.

"Kau bisa mulai dengan beberapa buku di sini," ucapnya kemudian berbalik menatap Jungkook yang hanya diam saja dengan tatapan bergetar yang seperti menulusuri tiap sudut perpustakaan.
Taehyung jelas saja heran. "Kau baik-baik saja?" tanyanya.

Ruangan itu luas dan buku-buku dalam rak berjajar dari lantai ke langit-langit ruangan. Penuh, semuanya adalah buku. Benda kesukaan Jungkook lebih dari apapun.
"Ini luar biasa!" Jawab Jungkook menatap Taehyung kagum.

Selama ini Jungkook tak pernah menemukan seseorang yang begitu menyukai buku sepertinya. Mingyu Kim si pemilik perpustakaan pun tak begitu sering membaca.

Dan kini dia dipertemukan dengan Taehyung yang ternyata berteman baik dengan buku-buku. Seperti dirinya.

"Ya, kurasa begitu." Taehyung mengangkat bahu, melirik beberapa rak sekilas. Kemudian kembali menatap Jungkook yang masih tersenyum ke arahnya, ia balas senyuman itu dengan senyum tipis.

Melihat binar di mata bulat itu entah mengapa membuat Taehyung senang. Taehyung menyukai sensasi ketika di dadanya seolah-olah terdapat sesuatu yang meletup-letup.
"Jika kau amat menyukainya, maka ini semua adalah milikmu sekarang," ucapnya pada Jungkook.

Lalu dengan terpincang-pincang, Taehyung mulai melangkah pergi, namun langkahnya terhenti ketika ...

"Kau sudah membaca semua buku ini?" Jungkook mengajukan pertanyaan. Suaranya terdengar senang.

beauty and the beast • tk (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang