Jungkook memacu Philippe. Dia mencambuk kuda itu melewati pohon yang layu dan menyusuri jalan setapak menuju pekarangan istana. Di matanya terpancar ketakutan yang begitu besar. Melihat pintu utama istana yang terbuka lebar bersamaan dengan para penduduk desa yang keluar berbondong-bondong, Jungkook menghentikan Philippe.
Dia turun dari kudanya, berlari sekuat mungkin menaiki tangga pintas menuju sayap barat.
Sementara itu,
Jimin melangkah perlahan ke menara Taehyung. Makhluk itu dapat merasakan kehadirannya, maka ia berbalik. Mereka saling menatap untuk beberapa saat, dan Jimin segera membuang obor kemudian mengarahkan pistolnya ke arah Taehyung.
"Halo, monster. Aku Jimin. Jungkook yang mengirimku kemari." Senyumnya licik, penuh sandiwara. Pria biadab yang memang tak pernah pantas untuk mendapatkan keadilan dunia.
Tanpa harapan yang tersisa, Taehyung berpaling dari Jimin yang kini jarinya mengencang pada pelatuk pistol, dia siap untuk menembak.
Jimin terkekeh sarkas, menatap remeh pada Taehyung yang tampak putus asa. "Kau mencintainya? Kau pikir dia mau denganmu?"
Dan setelahnya Jimin menembaknya tanpa ragu. Hingga Taehyung jatuh begitu saja, terjun dari atas menara.
Di menara bawah, cakarnya yang tajam menyentuh atap yang miring untuk menahan tubuhnya agar tak jatuh lebih rendah. Taehyung memeluk atap, ia terengah-engah karena panas peluru yang menembus bagian bawah pundaknya.
Jimin melihat ke bawah dari tepi menara. Dia hendak menjangkau ke belakang tubuhnya sendiri untuk menarik anak panah dari wadah anak panahnya—tapi tidak ada apa-apa di sana. Kemana semua anak panahnya pergi?
Maka dengan cepat ia berbalik. Di belakangnya terdapat Jungkook, pemuda yang ia puja-puja itu tengah mencengkeram erat anak panah miliknya.
"Jungkook!"
Dengan itu, Jungkook mematahkan anak panah Jimin di atas lututnya, kemudian membuangnya tanpa ragu sedikitpun. "Di mana dia? Di mana dia, Jimin?!" tanyanya dengan tatapan marah yang berkaca-kaca.
Jimin segera meraih lengannya. "Jungkook, dengar! Saat kembali ke desa kau akan menikah denganku. Dan kepala makhluk itu akan digantung di dinding rumah kita." Ia mengeluarkan pistolnya lagi, kilatan obsesi di mata Jimin benar-benar mengerikan. Pria muda itu terobsesi dengan Jungkook, jelas.
"Itu tidak akan terjadi!" Dia menarik lengannya dari cengkraman Jimin, dan menggunakan kesempatan ini untuk meraih laras pistol Jimin. Detik kemudian mereka saling berebut.
Dengan Jimin di kaki belakang, untuk sepersekian detik, Jungkook menarik pistolnya dengan keras. Namun Jimin tidak melepaskannya, ia mengayunkannya, dan mencari keseimbangan tubuh yang mulai goyah, namun tidak menemukannya, akhirnya dia jatuh dari sisi menara.
Refleks Jimin sangat cepat. Tetapi dia tak sengaja melepaskan pistolnya, segera ia meraih gargoyle dan mengayunkan dirinya ke bawah melalui jendela menara dan mendarat dengan mulus di tangga spiral.
"Aku datang, monster!" Pistolnya bergemerincing dan berhenti di landasan jembatan penyeberangan di bawah tangga.Jungkook segera berbalik, menuruni tangga untuk mengejar Jimin agar dapat menghentikannya.
Sedangkan, dengan keadaan yang terluka, Taehyung memanjat menara yang lebih rendah. Di sekelilingnya, menara-menara lain bergetar dan retak. Istana itu seolah meledak.
Jimin terus turun hingga mencapai dasar tangga spiral. Dia turun ke balok jendela di bawah, dan melompat ke samping ke arah yang lainnya.
Dan Tehyung melakukan lompatan kedua, ke tembok pembatas lain. Ubin dan atap-atap meluncur di bawahnya saat dia mencengkeram untuk mempertahankan tubuhnya agar tak terjun bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
beauty and the beast • tk (✓)
FantasiJungkook dikurung di dalam istana milik seorang makhluk buruk rupa setelah berusaha menyelamatkan ayahnya. "Tale as old as time Song as old as rhyme Beauty and the Beast " © remake from disney movie; beauty and the beast © cover from pinterest, edit...