Taehyung berdiri di depan pintu kamar di mana Jungkook ada di dalamnya. Sementara para pelayan berdiri di sisinya untuk bersiap memberi sambutan ketika nanti Jungkook membuka pintunya.
Ia mengetuk pintu kamar itu dengan kuat.
"Kau akan makan malam denganku. Itu bukan sebuah permintaan, jadi jangan menolak!" Ketus dan kasar, membuat para pelayannya hanya menatapnya maklum.Nyonya Choi menatap Taehyung dengan senyum tipis. "Pelan-pelan, Tuan. Pemuda itu kehilangan ayah dan kebebasannya hanya dalam waktu satu hari."
"Benar. Dan mungkin dia sangat ketakutan di dalam sana." Hoseok menimpali.
"Tepat sekali."
Namun,
Sebenarnya, Jungkook sedang sibuk merencanakan pelariannya. Tali yang dia buat dari kain pakaian sudah tergantung 50 kaki dari tanah. Setengah lagi, maka akan menyentuh tanah. Dia bisa kabur.
Taehyung kembali mengetuk pintu kamar, ketukannya kali ini terdengar lebih lembut.
Membuat Jungkook menoleh. "Sebentar."
Para pelayan istana bereaksi senang mendengar suara Jungkook.
Hoseok tersenyum lebar. "Kau dengar? Dia menjawab. Ingat, bersikap lembut."
"Ramah."
"Menawan."
"Dan manis."
Kata-kata itu terbang bersahutan saat mereka mencoba melingkupi Taehyung dengan nasihat.
"Dan saat dia membuka pintunya, berikan senyum ramah padanya. Ayo, coba ku lihat senyummu." Hoseok masih dengan senyum lebarnya. Mengendalikan Taehyung.
Taehyung menunjukan senyumnya. Namun itu lebih terlihat seperti sebuah seringai paling mengerikan yang pernah mereka lihat. Para pelayan memalingkan wajah karena ngeri.
"Astaga."
"Tidak."
Menghapus senyumnya, Taehyung kembali ke pintu. Makhluk itu menghembuskan napas kasar. "Kau mau makan malam denganku?" pintanya dengan tenang. Namun wajahnya ketus sekali, sial.
Pelayan istana menunggu jawaban Jungkook dengan wajah berseri.
Jungkook bergerak ke pintu. Mengerutkan keningnya tak habis pikir. "Kau mengurungku dan kini kau mau makan malam denganku? Apa kau gila?" balas Jungkook.
Kemarahan Taehyung kembali muncul, alisnya berkedut, ekornya meronta-ronta. Dadanya naik turun, dan napas memburu. Ia benci manusia pembangkang seperti Jungkook.
Mengenali tanda-tanda itu, Ryujin menjauh beberapa inci darinya. "Oh astaga, dia akan mengamuk.
"Ya ampun." Yoongi berlindung di bawah meja.
Taehyung mengetuk—tidak! itu adalah sebuah pukulan. Taehyung memukul-mukul pintu kamar itu dengan amat kasar, bukti dari amarahnya pada Jungkook.
Jungkook berjengit. Lantas ia memundurkan diri dari pintu karena terkejut.
Taehyung menggeram, "AKU MENYURUHMU UNTUK MAKAN MALAM DENGANKU!"
"Dan aku bilang tidak!" Jungkook membalas tak kalah tegas. Dia takut, tapi juga kesal.
Semua dentuman pintu akhirnya membangunkan Seokjin. "Oh jam berapa sekarang?" Dia menatap Jungkook yang berdiri tak jauh dari pintu dengan wajah yang marah. "Apa yang terjadi, sayang?"
Jungkook hanya menoleh sekilas pada Seokjin, tak mempedulikan pertanyaannya. Kembali menatap kesal ke arah pintu.
"Lebih baik aku kelaparan daripada makan bersamamu," ujarnya dengan suara yang bergetar sedikit. Jungkook akhirnya menjauh dari pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
beauty and the beast • tk (✓)
FantasíaJungkook dikurung di dalam istana milik seorang makhluk buruk rupa setelah berusaha menyelamatkan ayahnya. "Tale as old as time Song as old as rhyme Beauty and the Beast " © remake from disney movie; beauty and the beast © cover from pinterest, edit...